18. TERJEBAK

208 10 1
                                    

Happy Reading!

°•°•°🦋°•°•°

Seperti yang telah disetujui Calza, Axel diperbolehkan untuk ikut. Dia duduk tepat dibelakang Avenna dengan Calza yang mengemudi.

"Calza," panggil Avenna dibalas dehaman oleh sang mpunya.

"Kamu lebih suka minum air pakai gelas atau botol?"

"Gelas," jawabnya.

"Lebih suka bau knalpot motor atau bemo?"

"Nggak ada."

"Kok nggak ada sih? Harus ada pokoknya!" Avenna bersikeras.

"Hm, yaudah. Motor," sahut Calza lagi.

Sedangkan Axel yang menyimak pembicaraan itu tak mengerti mengapa Avenna menanyakan hal-hal yang menurutnya tidak penting.

"Bagus! Terus kalau dari angka satu sampai lima kamu pilih angka berapa?"

"Satu."

Mendengar sahutan itu Avenna menoleh kebelakang. Karena yang menjawab adalah Axel bukan Calza.

"Kok satu, Xel?" Tanya Avenna.

"Tanya aja sama cowok lo. Gue yakin dia pasti milih angka satu."

"Calza, bener kamu bakal milih angka satu?" Avenna menghadap Calza disampingnya.

"Hm."

"Alasannya?"

"Nggak ada."

Avenna berdecak sebal, menghentak-hentakkan kakinya.

"Angka satu artinya pada tanggal satu itu kita jadian, Aven." Ucap Calza, padahal bukan itu arti dari angka satu itu.

Axel hanya terkekeh pelan, pintar sekali sahabatnya ini mengelak.

"Beneran? Kamu nggak bohong, kan?"

"Iya, sayang."

Hening sejenak sampai Calza memanggil Avenna untuk mendekatinya.

"Aven, itu rambut kamu-" Calza sengaja menggantungkan kalimatnya.

"Kenapa?! Kenapa rambut aku?" Avenna sedikit panik memegangi rambutnya.

"Itu, itu ada-" Kalimat Calza sengaja dijaeda. "Deketan makanya, sayang." Pinta Calza dan Avenna menurutinya karena takut yang dimaksud pacarnya itu adalah cicak.

Cup

Sebuah kecupan singkat Calza layangkan pada sudut bibir gadisnya.

Bagaimana Axel yang melihat itu? Tentu saja cowok itu menyumpah-serapahi Calza. Axel memejamkan matanya berpura-pura tertidur.

"Makanya kalau nggak mau ngeliat gue nyium cewek gue, lo nggak usah semobil sama kita!" Sindir Calza pada Axel.

"Sorry, nggak liat!" Tukas Axel.

"Xel," panggil Avenna.

"Apa?"

"Lo beneran tidur?"

"Hm."

"Dia pura-pura, sayang." Celetuk Calza membuat Axel melemparinya dengan boneka berbentuk bulan di sampingnya.

"Ngaku aja, kalau liat ya liat." Kata Calza diiringi kekehannya.

"Turunin gue!" Bentak Axel tak terima.

"Fine! Dengan senang hati. " Calza menghentikan mobilnya. "Turun!"

"Calza! Axel! Kalian tuh kenapa sih?!" Avenna geram dibuatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CALZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang