12. TERTANGKAP?

263 92 18
                                    

Happy Reading! 💖

°•°•°🦋°•°•°

Para guru di SMA Horizon sedang mengadakan rapat, siswa tidak pulangkan melainkan masih diperintahkan untuk berada di sekolah. Dengan alasan akan diberikan pengumuman saat jam pulang biasanya.

Para siswa bebas melakukan apapun asalkan tidak mengganggu rapat.

Calza, Axel, Vegan dan Alvar berniat nongkrong di rooftop, ajakan itu datang dari Vegan dan Alvar.

Saat berjalan di koridor Vegan tidak sengaja menabrak seseorang.

"Awh!" ringis cewek itu saat terjatuh di lantai.

"Eh, sorry. Gue nggak sengaja," Vegan membantu cewek itu berdiri.

"Iya, nggak pa-pa kok," jawabnya.

Saat melihat wajah gadis itu, Vegan terpukau.

"Wih, cantik nih," batin Vegan menyeringai.

"Neng, boleh kenalan nggak?" Vegan memulai aksinya.

Dulu ia ingin mendekati Avenna, namun ia urungkan. Sekarang gadis didepannya ini lah yang menjadi targetnya.

"B-boleh," sahut gadis itu kaku.

"Jangan mulai deh lo, njing!" ucap Alvar yang sudah mengetahui tingkah Vegan yang melihat cewek cantik dikit langsung kepincut.

"Diem lo!"

"Neng namanya siapa? Gue Vegan Maitreya bisa dipanggil-"

"Buaya!" sela Alvar memekik.

"Buaya?" beo cewek itu.

"Iya, nih orang buaya, Neng! Jangan mau lo sama dia!" peringat Alvar. "Buaya tapi nggak pernah dapet mangsa," sambungnya.

"BANGSAT LO, VAR!" teriak Vegan di telinga Alvar.

"Mulut lo bau knalpot bemo!" Alvar menutup hidungnya.

"Lo bau sikat kloset, nyet!" ejek Vegan tak mau kalah.

Melihat perdebatan tersebut, cewek itu hendak melangkahkan kakinya pergi.

"Eh, Neng! Mau kemana?" Vegan menghentikannya.

"Ke kelas."

"Neng kelas apa?"

"Sepuluh mipa dua," sahut cewek itu pada Vegan.

"Adek kelas ternyata. Oh ya nama lo siapa, Dek?"

"Vivi."

"Oh, boleh minta nomornya nggak?"

Plak

Alvar menampar pantat Vegan keras.

"SAKIT, NYET!" Vegan mengusap-usap pantatnya meringis.

"Itu tadi ada kupu-kupu di pantat lo," ucap Alvar berbohong. Padahal ia hanya iseng saja.

"Pantat gue wangi dong, Var. Kupu-kupu aja suka."

"Kak, gue ke kelas ya," pamit cewek itu.

"Tunggu, Neng—"

"Biarin, Bang!" Alvar menarik dasi Vegan membawanya menuju rooftop.

Calza dan Axel sudah terlebih dahulu disana.

"Baru aja gue mau deketin tuh cewek!" pekik Vegan mendudukkan dirinya di salah satu kursi di rooftop.

"Jangan, Bang. Biar kita berempat sama-sama jomblo."

"Calza udah punya cewek," celetuk Axel.

"APA?!"

CALZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang