Happy Reading!
°•°•°🦋°•°•°
Avenna tidak tidur semalaman memikirkan Calza yang mengetahui dirinya sering menanyakan tentang Calza pada teman-temannya. Avenna malu, sangat malu!
Ia sedang berkutik dengan seragam sekolahnya, setelah selesai Avenna menuju meja makan untuk sarapan.
"Masak apa, Bi?" tanya Avenna menjadikan tangannya sebagai tumpuan kepalanya. Avenna mengantuk, dia menguap dan mulai memejamkan sedikit matanya.
"Bibi masak ayam goreng sama sayur kangkung, Non," Bi Suni menghidangkan makanannya.
"Lho, Non Avenna begadang?" tanya Bi Suni memandangi Avenna.
"Bukan begadang lagi, Bi. Tapi nggak tidur," sahut Avenna kembali menguap.
"Kenapa Non nggak tidur, Non?"
"Aku malu, Bi. Malu banget!!"
"Malu kenapa, Non?" tanya Bi Suni lagi.
"Aku nggak mau nginget lagi, Bi." Ucap Avenna memelas.
"Yaudah, Non. Makan dulu gih, abis itu berangkat sekolah."
Avenna menyelesaikan makannya, berangkat kesekolah diantar Pak Dalang. Sesampainya disekolah Avenna kembali tertidur di mejanya mengabaikan hiruk pikuk kelasnya.
Kelsya yang melihat sahabatnya itu tertidur lantas menepuk pundaknya. "Ven, lo beneran tidur?"
"Iya, gue nggak tidur semaleman," sahut Avenna memejamkan kembali matanya.
"Lho, kenapa?"
"Gue mikirin yang kemarin, malu banget gue, Kel!"
"Lo masih mikirin itu, nggak usah dipikirin, Ven. Anggep aja cuma angin," ujar Kelsya.
"Nggak bisa, Kel. Siapa sih nggak malu kalau ketahuan?" Avenna menegakkan badannya.
"Hm, mending lo cuci muka dulu ke toilet biar nggak ngantuk, mana betar lagi dapet matematika lagi," saran Kelsya.
"Iya deh," Avenna segera menuju toilet sekolahan, mencuci mukanya di washtafel.
"Malu banget gue, kenapa gue nggak ngeliat tuh cowok dateng sih?" gumamnya setelah membilas mukanya.
"Nggak perlu malu."
Mendengar suara yang kemarin ia dengar, Avenna terkejut. Avenna menatap kearah kaca didepannya dan benar saja itu Calza, cowok yang sedang Avenna hindari sedang berdiri dibelakangnya.
Calza membalik badan Avenna membuat sang mpunya kembali terkejut. Calza mendekatkan wajahnya hingga deru napas Avenna bisa ia rasakan. "Lo suka gue?"
"Bukan suka lagi, tapi gue cinta sama lo," batin Avenna. Mulutnya seolah terkunci rapat, ia tidak bisa mengatakan apapun, jantungnya berdetak tidak karuan.
Tak kunjung mendapat jawaban dari Avenna, Calza semakin mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan. Calza terus memandang Avenna lekat menunggu jawaban dari bibir gadis itu. Namun bukan bibirnya yang menjawab melainkan matanya. Calza tau Avenna memiliki perasaan lebih dari suka padanya.
Avenna mencoba mendorong tubuh Calza, sayangnya Calza tidak bergerak sedikit pun. Cowok itu memiliki badan yang tegap dan tinggi dengan otot-otot yang menghiasi membuat Avenna kesulitan mendorong badan Calza agar menjauh darinya.
Calza mulai sedikit menjauhkan dirinya dari Avenna. Avenna tak menyia-nyiakan kesempatan itu segera berlari ke pintu yang tertutup. Avenna mencoba membukanya, gagal. Pintu itu terkunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALZA
Teen Fiction[On Going] Ini adalah kisah yang akan membuat kalian hanyut ke dalamnya. Ketika laki-laki yang sulit ditaklukan bisa memperlakukan gadisnya seperti seorang ratu. Kisah cinta kedua insan yang bernama Calza Dravendrya Gavriel dengan Avenna Floretta...