Happy Reading!
°•°•°🦋°•°•°
Hari ini Calza berangkat lebih awal ke sekolahnya, ia tidak menjemput Avenna kali ini karena gadis itu akan diantar oleh kakaknya.
Melihat suasana sekolah masih sepi Calza memutuskan untuk pergi ke suatu cafe yang tak jauh dari sekolahan dengan berjalan kaki.
Saat sudah sampai didepan sekolahnya seseorang menepuk bahu Calza. Membuatnya menoleh kebelakang, dibelakangnya terlihat seseorang yang sekiranya seumuran dengan sepupunya yaitu Dallen memakai masker hitam dan kaca mata hitam.
"Akhirnya gue ketemu sama lo," celetuk orang itu.
"Siapa lo?" tanya Calza dengan raut datar.
"Orang yang akan membalas dendam atas saudara gue yang geng lo buat masuk penjara!"
"Gue Leron Anderson!"
Calza menyeringai seram, "setelah lo sembunyi dari kita, ternyata berani juga lo nampakin diri lo."
"Gue kira lo nggak punya nyali," lanjut Calza.
Perkataan itu membuat Leron mendidih, ia megepalkan tangannya melayangkannya ke rahang tegas Calza.
Bugh
Darah segar mulai terlihat disudut bibir Calza, cowok itu mengelapnya kasar dengan ibu jarinya.
"Jaga mulut lo!"
Calza berdecih kemudian tertawa mentah, "membuat sepasang suami istri menderita dan meminta anaknya menjadi seorang mata-mata. Bukankah itu karena orang tersebut tidak punya keberanian?"
Calza mengeluarkan kalimat formalnya yang artinya ia sedang serius dan bercampur emosi sekarang.
"Oh, ternyata lo yang ngelindungin si tua bangka sama anaknya itu?" tanya Leron.
"Hm."
Leron tiba-tiba menepuk tangannya sekali dan keluarlah 4 anak buahnya dari dalam mobil.
"HABISI DIA!!" titah Leron langsung diangguki keempat pria bertubuh besar itu.
Calza langsung berlari menjauh bukan berarti dirinya takut atau mencoba kabur tetapi karena ia tidak ingin memberi pelajaran para anak buah Leron di area sekitar sekolahnya.
Para anak buah itu terus mengejar Calza, sedangkan Leron mengikuti dengan mobilnya.
Calza menghentikan langkahnya di sebuah tanah lapang. Disana ia sudah di lingkari oleh keempat orang itu.
"CEPAT KALIAN BERI DIA PELAJARAN!" teriak Leron dari dalam mobilnya.
Mereka semua saling hajar. Calza sendiri dan mereka berempat tentu saja tidak membuat seorang Calza dapat dikalahkan.
Cowok bermarga Gavriel itu sudah melumpuhkan dua orang dan tersisa dua orang lagi.
Salah satunya berhasil mengunci pergerakan Calza dengan melipat tangan Calza kebelakang.
Anak buah satunya lagi memukul keras perut Calza. Leron menyeringai puas menyaksikan itu.
Sebelum orang itu hendak melayangkan lagi hantamannya, Calza sudah berhasil melepaskan dirinya. Segera menghajar habis-habisan kedua orang itu.
Saat mereka sudah tak berdaya pun Calza masih memukuli mereka berempat. Calza bangkit, menghentikan aksinya. Ia melirik Leron yang tampak kesal karena anak buahnya telah dikalahkan.
"Sial!" umpat Leron lalu melajukan mobilnya.
Calza berdecih, sekarang kondisi wajahnya dan badannya sudah terdapat banyak sekali lebam. Dan darah masih menetes di sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALZA
Teen Fiction[On Going] Ini adalah kisah yang akan membuat kalian hanyut ke dalamnya. Ketika laki-laki yang sulit ditaklukan bisa memperlakukan gadisnya seperti seorang ratu. Kisah cinta kedua insan yang bernama Calza Dravendrya Gavriel dengan Avenna Floretta...