11. MERAYAKAN

272 92 18
                                    

Happy Reading!

Siap mengisi setiap paragraf dengan komentarmu?

°•°•°🦋°•°•°

"Gambar yang terpilih untuk di pajang di ruang kepala sekolah adalah—"

Semua siswa kelas XI IPS 1 menyatukan tangannya berdoa.

"Pemilik gambar atas nama Sastra Alaska dengan Avenna Floretta!" seru Pak Gusti mengumumkan didepan kelas. Semua bertepuk tangan dan memberi ucapan selamat kepada dua orang itu. Setelahnya Pak Gusti meninggalkan kelas karena jam mengajarnya telah habis.

"Yeay! Lo berhasil, Sas!"

"Bukan gue aja, tapi lo juga Ven," ucap Sastra pada Avenna.

"Tapi yang ngerjain 'kan lo,"

"Lo juga yang ngasi gue ide, Ven. Gimana kalau kita rayain?" ujar Sastra.

Avenna mengangguk setuju, "gue setuju!"

"Gue ikut!" ucap Aldan, Delvin dan Kelsya bersamaan.

"Kuylah!" jawab Sastra.

"Kita rayain yang kek gimana nih?" tanya Kelsya.

"Ke cafe?"

"Udah biasa, Al. Yang lain deh," sahut Sastra pada Aldan.

"Bakar-bakar gimana? Kan seru tuh," saran Delvin.

"Setuju, Vin!" sahut yang lainnya kompak.

"Lokasinya?"

"Depan rumah gue gimana? Halamannya luas juga nggak banyak taneman, jadi aman kalo bakar-bakar," ajak Sastra.

"Boleh juga, Sas. Mumpung jarak rumah lo sama gue, Delvin, Kelsya deket," sahut Aldan.

"Lah gue gimana dong?" Avenna cemberut.

"Utu, utu my bestie Avenna harus pergi sendiri," Kelsya memperlakukan Avenna seperti anak kecil dengan mencubit pipinya gemas.

"Sakit, Kel!" ringis Avenna memegangi pipinya.

"Ups, sorry bestie kuh," ucap Avenna menutup mulutnya seakan terkejut.

"Hari ini jam berapa nih rencananya?" sela Delvin.

"Jam 6 sore aja," sahut Sastra diangguki yang lainnya.

°•°•°🦋°•°•°

"Kak Ken," panggil Avenna yang sudah di ambang pintu kamar Kendra.

"Hm, apa?"

Avenna duduk di tepi ranjang Kendra, kakaknya itu masih sibuk dengan handphone-nya. Kendra bersandar di sandaran kasur king size-nya.

"Kakak tau nggak—"

"Nggak." Sahut Kendra cepat.

"Ish, nggak jadi ngomong kalau gitu!" kesal Avenna bersedekap dengan wajah cemberut.

Kendra terkekeh pelan, "yaudah mau ngomong apa? Kakak cuma becanda, Ven," Kendra menaruh benda pipih ditangannya diatas nakas.

"Gambar aku kepilih buat dipajang, Kak Ken!!"

"Serius? Kamu yang gambar?" Kendra tidak percaya karena tau adiknya itu tidak teelalu berbakat dalam menggambar.

"Emm bukan," Avenna tersenyum lucu memperlihatkan gigi rapinya. "Gambarnya itu disuruh buatnya berpasangan, terus aku dapetnya sama Sastra. Dia pinter banget gambar," celetuk Avenna.

CALZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang