Wild Wolf (M)

3.7K 154 7
                                    

Lisa Pov

Berpelukan seperti ini adalah kebiasaan kami. Aku dan jennie sangat suka berpelukan ketika tidur. Kami sekarang berbaring di ranjang saling memeluk. Aku sangat merindukan jennie. Karena terluka, aku tidak bisa menemuinya kemarin. Tidak mau membuat jennie bersedih karena melihat wajahku yang penuh luka. Jadi aku memutuskan untuk memulihkan tubuhku terlebih dahulu di rumah.

Beruntung ada irene yang merawatku kemarin. Bahkan irene sampai menginap karena ketiduran, dia begitu kelelahan hingga tertidur. Aku tidak tega membangunkan irene, jadi membiarkannya istirahat hingga pagi.

"Honey, apa kau lelah?". Jennie mendongak menatapku, dia tersenyum.

"Tidak, kenapa love? Apa kau butuh sesuatu? Aku akan mengambilnya untukmu. Katakan saja apa yang kau butuhkan". Sejak tadi aku memeluknya sambil mengelus punggungnya. Itu kebiasaanku, membuat jennie nyaman adalah prioritasku. Jennie memainkan alisnya naik turun. Dia tersenyum jail, seperti memikirkan sesuatu.

"Emmm... Honey,  aku butuh kamu". Aku bingung dengan ucapannya. Kenapa tidak mengatakan langsung saja apa yang dia butuhkan dariku? Aku bisa mengambilkan apa yang dia butuhkan.  Perkataannya ambigu.

"Katakan saja apa yang perlu aku ambil, aku akan mengambilnya untukmu love". Dia menghela nafas, seperti terlihat kesal. Ada apa? Apa aku salah bicara?. Sepertinya tidak, aku hanya menawarkan diri untuk membantunya, aku kekasihnya jadi wajar aku melayani keperluannya. Termasuk membantu mengambil atau membawa sesuatu untuknya.

"Kau sungguh tidak peka! Membuatku kesal saja!". Dia cemberut dan mendengus kasar. Wajahnya seperti kucing yang marah. Itu terlihat lucu dan menggemaskan bagiku.

Aku melepaskan pelukan dan memegang kedua pipinya untuk menghadapku.

"Love, katakan saja secara langsung. Aku tidak mengerti maksudmu". Kami saling tatap sekarang.

"Lets make out, aku ingin menghabiskan malam penuh cinta denganmu. Sangat merindukanmu honey". Dia mengatakan itu seolah hal biasa. Ekspresinya datar, hanya matanya yang terlihat berbinar. Seperti mata kucing yang meminta makanan dari majikan.

"Kau menginginkannya sekarang?". Itu pertanyaan bodoh ku, aku menanyakan hal bodoh pada jennie. Tentu saja jennie menginginkannya sekarang, itulah kenapa dia memintanya padaku. Untung saja dia tidak marah dengan pertanyaanku. Dia mengangguk menjawabku.

Anggukannya membuatku mengambil sikap. Aku mencium bibirnya yang lembut. Melumat dan menghisapnya pelan agar dia nyaman. Seperti biasa, dia merespon ciumanku dengan agresive. Terasa bibirku ngilu ketika berciuman, mungkin karena bekas pukulan jisoo kemarin.

Jennie mendorongku berbaring, dia menaiki tubuhku. Aku tidak bisa bergerak karena dia menekanku di bawah dengan sangat kuat.  Kurasa aku akan sekarat malam ini. Fisiku masih belum fit karena luka dan pukulan, jisoo menindasku kemarin. Sekarang aku ditindas oleh adiknya, spermaku mungkin akan kering malam ini dikuras habis oleh jennie.

Mau bagaimana lagi, kekasihku ingin bercinta denganku. Tentu saja aku harus memenuhi keinginannya. Dari perilaku jennie saat ini yang mencium dan mencumbuku secara brutal, aku merasakan dia sangat merindukanku.

Melihatnya bersikap nekad kemarin dengan menghancurkan barang, membuatku sangat khawatir padanya. Aku tidak ingin dia melakukan hal seperti itu lagi. Sekarang aku tahu jennie bukan hanya gadis liar di ranjang, tapi perilakunya juga sangat liar dan nekad. Aku Harus lebih memperhatikan sikapku agar jennie tidak melakukan hal yang gila.

Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang