Lisa Pov
Terasa ada sensasi geli di leherku, aku membuka mata untuk memastikan. Ada suara kecupan, saat mataku terbuka terlihat seorang wanita yang sedang menciumi leherku.
Jennie?
Ternyata jennie terbangun dari tidurnya. Sepertinya aku tertidur tanpa sadar, karena tadi aku berbaring sambil mengusap rambut jennie. Sekarang aku terbangun dari tidur karena jennie, kurasa bukan hanya menciumi leherku, tapi sepertinya aku merasa jennie mengendus. Apa dia sedang menghirup aroma tubuhku? Sebenarnya aku tahu kebiasaannya, jennie memang sering mengendusku.
Meski sudah bangun, aku membiarkan jennie melakukan apa yang dia inginkan. Aku mengelus punggungnya, dia menarik diri dari leherku, mungkin sadar jika aku sudah bangun. Jennie menatapku, wajah kami sangat dekat, dia tersenyum padaku.
"Apa kau terganggu honey? Mianhe, aku sangat merindukanmu. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menciumi lehermu. Aku sangat rindu aroma tubuhmu". Dia sangat imut, wajah nya yang menggemaskan membuatku ingin menciumnya. Matanya yang seperti kucing menatapku dengan berbinar.
"Tidak apa love, aku tidak keberatan. Kau bisa melakukan apa saja padaku. Aku juga sangat merindukanmu. Maafkan aku love, 2 hari kemarin aku tidak bisa menghubungimu, ada masalah dirumah". Aku menyentuh pipinya dan mengelusnya. Dia memelukku erat. Kami berpelukan cukup lama, untuk melepas rindu.
"Kau kemana saja 2 hari kemarin? Apa kau tahu? Wanita gila itu datang kesini kemarin. Dia mengamuk, masuk ke kamarku se enaknya. Aku sangat marah honey, aku benci padanya". Jennie cemberut dan melepaskan pelukan, wajahnya terlihat sangat kesal. Entah kenapa aku merasa gemas melihatnya ketika marah, ekspresi kesal jennie sangat menggemaskan bagiku. Aku mengusap punggungnya sambil tersenyum.
"Tenang saja love, aku tidak akan membiarkan dia mengganggumu lagi. Ada masalah yang terjadi selama 2 hari kemarin, tidak perlu khawatir, semuanya sekarang sudah baik-baik saja. Aku sudah membuat keputusan tegas dengan menolak menikahi Sana. Aku tidak akan menikah dengannya, sudah ku sampaikan pada mereka". dia tersenyum bahagia.
"Benarkah honey? Aku sangat senang dan bahagia sekarang. Kau sudah menyelesaikan masalah perjodohanmu. Kau memang hanya milikku honey, tidak ada yang boleh memilikimu selain aku". Kebahagiaan jennie terlihat jelas dari wajahnya. Dia menyentuh pipiku dan mendekatkan wajahnya padaku. Dia menciumku dengan agressif, terasa jennie sangat rindu padaku. Posisi duduknya berpindah, jennie naik ke atas perutku tanpa melepaskan ciuman. Kami berciuman cukup lama hingga puas. Aku melepaskan ciuman karena kehabisan nafas.
"Hah.. hah... Love, kau bilang ada kejutan untukku? Apa itu?". Aku bertanya dengan nafas tersengal, menatapnya yang sekarang ada di depanku, duduk di perutku. Jennie mengusap bibirku yang basah bekas ciumannya. Dia tersenyum manis padaku.
Tanpa menjawabku, jennie beranjak bangun dari perutku dan turun dari kasur, melangkah menghampiri meja nakas. Dia membuka laci, dan mengambil sesuatu. Aku hanya melihatnya dengan bingung, karena jennie tersenyum sambil membawa suatu barang. Dia naik kembali ke kasur dan duduk di sampingku, aku membenarkan posisi duduk dengan bersandar di ranjang. Jennie memberikan barang itu padaku.
"Bukalah honey, ini kejutan untukmu". Aku melihat sebuah amplop dan suatu barang dengan kemasan diluarnya. Jennie memintaku untuk membukanya, perlahan aku mengambilnya dan membuka amplop itu. İsinya selembar kertas yang terlipat, aku melirik jennie sekilas karena bingung. Perlahan aku membuka kertas itu dan membacanya, wah sekejap jantungku berdetak kencang.
"Love..... İni, kau positif hamil? Kau sungguh sedang hamil sekarang love?". Aku menanyakan berulang karena masih tidak percaya apa yang kubaca. İni benar-benar kejutan besar. Aku Tidak menyangka hal ini sebelumnya. Mungkin wajahku seperti orang bingung sekarang. Jennie mengangguk dan tersenyum bahagia, gummy smile nya muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!P
FanfictionBetapa bahagianya jika bisa menjalani hari demi hari dengan tenang bersama orang yang kau cintai. Pasti sangat menyenangkan!. Apakah Tuhan tidak memberiku pilihan? kenapa aku dikelilingi orang-orang yang menurutku sungguh aneh?. Please... aku hanya...