Lisa Pov
Handphone ku bergetar, aku sangat mengantuk dan mataku rasanya berat untuk terbuka. Dengan mata yang masih terpejam, aku meraba nakas disamping ranjang untuk meraih ponselku. Perlahan aku membuka mata dan melihat layar, itu daddy yang menelpon. Aku menekan tombol hijau untuk menerima panggilannya.
📱"Ya dad, ada apa?". Suaraku masih serak. Aku melirik jennie yang masih tertidur pulas di dadaku. Wajah tidurnya begitu menggemaskan. Pipi mandunya sangat lucu bagiku, aku menyukai wajahnya yang polos tanpa make up, sangat cantik. Tidak ingin dia terbangun, aku berbicara dengan suara pelan pada daddy.
📱"Lisa, apa kau baru saja bangun? İni sudah jam 7, apa kau lupa harus menghadiri rapat dikantor? Mr. Jack akan tiba jam 8. Jangan membuatku malu lisa!". Daddy sangat ketat soal pekerjaan. Aku lupa jika dia sudah memintaku untuk menggantikannya menghadiri rapat hari ini.
📱"Aku baru akan mandi, tenang lah dad, kau tidak perlu khawatir. Aku akan sampai sebelum rapatnya dimulai". Sangat malas untuk pergi ke kantor. Sebenarnya aku ingin bermalas-malasan hari ini. Bersama jennie menikmati waktu kami berdua. Apalagi aku masih lelah karena semalam. Jennie sangat liar, dia penuh energi. Setelah aku tertidur 1 jam, jennie membangunkanku meminta bercinta lagi. Kami melakukannya sebanyak 3 kali, hingga jam 4. Mengizinkanku tidur setelah dirinya puas dan kelelahan.
📱"Daddy tahu kau membuat sana terkilir. Jangan membuatnya terluka lisa, kau tahu apa yang akan terjadi jika kau melukainya. Kau harus merawatnya hingga sembuh". Bosan mendengarnya berulang kali mengatakan itu. Seperti aku bukan anaknya saja.
📱"Aku tahu. Aku harus segera bersiap. Bisa terlambat jika terus berbicara denganmu". Aku mematikan telponnya. Tidak ingin mendengarnya mengucapkan omong kosong lagi.
Jennie menggerakan kepalanya, sepertinya dia terganggu karena suaraku. Aku menaruh telponnya di nakas. Dia mengendus dengan mata yang masih terpejam. Entah dia bermimpi atau sudah bangun? Seperti kucing yang mengendus makanan. Sangat lucu dan menggemaskan. Aku mengelus pipinya, perlahan dia membuka matanya.
"Emm.. honey.... Morning". Dia berkata dengan suara serak khas bangun tidur. Perlahan mendongak menatapku. Tersenyum sangat manis. Dia terlihat sumringah pagi ini. Sisi imutnya muncul, tidak terlihat jennie yang liar dengan aura menakutkan.
"Morning love, apa aku menggangu tidurmu? Maaf, daddy ku menelpon. Aku harus ke kantor sekarang, ada rapat penting". Ada rasa bersalah ketika aku harus meninggalkan jennie saat ini. Bukankah buruk jika aku begitu saja meninggalkan wanita yang baru saja ku tiduri semalam? apalagi sesaat setelah dia bangun. Rasanya seperti tidak menghargainya, harusnya aku merawat jennie hari ini. Karena dia mungkin tidak bisa berjalan dengan baik. Setidaknya aku harus menjaganya. ini gara-gara daddy yang menyuruhku bekerja!.
"Kau akan pergi sekarang? Meninggalkanku disini?". Raut wajahnya seketika berubah menjadi cemberut. Terlihat sedih, aku tidak suka melihatnya murung seperti itu.
"Aku akan segera kembali setelah selesai dengan rapat itu. Tunggulah disini, kau akan kesulitan berjalan. Jadi jangan banyak beraktifitas jika tidak penting". Aku mencium bibirnya sekilas. Dan tersenyum manis padanya. Sangat merasa bersalah padanya. "Aku akan menginap disini lagi nanti malam, jangan sedih love. Aku mencintaimu". Aku serius mengatakannya dengan jujur. Aku rasa memang sudah jatuh cinta dengannya. Bercinta dengannya membuatku merasa terikat. Setelah bercinta dengannya, aku sadar jika aku mencintainya. İtu terasa, ketika aku begitu ingin dia merasakan cinta yang kuberikan. Semalam aku ingin dia merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia ini.
"Baiklah, aku percaya padamu. Aku akan menunggumu kembali". Dia mengatakan itu dengan tersenyum. Aku lega dia kembali sumringah. Gummy smile nya terukir, sangat cantik. Sungguh, sepertinya aku sudah terperangkap dengan wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!P
FanfictionBetapa bahagianya jika bisa menjalani hari demi hari dengan tenang bersama orang yang kau cintai. Pasti sangat menyenangkan!. Apakah Tuhan tidak memberiku pilihan? kenapa aku dikelilingi orang-orang yang menurutku sungguh aneh?. Please... aku hanya...