Lisa Pov
Perlahan mataku terbuka, tubuhku terasa lemas. melihat sekeliling ruangan, mengingatkanku jika masih di kamar jennie. jennie sudah tidak ada di sini, mungkin sudah terbangun sejak tadi. Sepertinya aku tidur cukup lama, aku tahu karena diluar sudah gelap, terlihat dari jendela. Jam berapa ini? Aku menoleh ke samping kiri untuk melihat alarm di meja nakas.
Ternyata sudah malam. Berapa lama aku tidur? Aku mencoba untuk bangun, menggerakan tubuhku untuk duduk.
Aw....Seluruh tubuhku terasa remuk
Rasanya seperti baru saja selesai tanding gulat. Padahal aku ini bukan pegulat. Aku duduk di ranjang saat ini sejenak untuk mengumpulkan tenaga agar bisa bangun dan berjalan, aku harus mandi. Harus segera membersihkan diri, rasanya aku sangat bau. Bukan hanya tubuhku yang bau seks, tapi seluruh ruangan dikamar jennie saat ini tercium aroma seks, aroma cairan seks. Meski itu aroma dari kami yang bercinta semalaman, tetap saja tidak bagus jika dibiarkan berantakan.
"Dimana jennie?". Ini sudah malam, mungkin jennie sedang makan malam bersama jisoo dan rose. Aku juga sangat lapar, belum makan apapun. Baiklah aku harus segera mandi dan menghampiri mereka, masakan rose membuatku ngiler. Daripada hanya bisa membayangkan menu yang dibuat rose, lebih baik langsung menyantapnya nanti.
Bangun dan beranjak dari kasur menuju kamar mandi dengan berjalan perlahan adalah hal yang bisa kulakukan. Aku tidak boleh berlama-lama untuk mandi, setidaknya 20 menit cukup, karena tubuhku tidak boleh kedinginan. Itu akan memperburuk kondisiku. Tenaga ku pulih sedikit setelah istirahat cukup lama. Harus menolak jennie untuk malam ini jika dia memintaku bercinta lagi. Setidaknya aku harus memulihkan diri dan tidak melakukan seks hingga tubuhku benar-benar fit.
Semalam aku tidak bisa menolak jennie karena insiden yang terjadi. Dia sangat merindukanku, aku bisa merasakannya. aku juga rindu padanya, Lagipula jika aku menolaknya semalam, mungkin jennie akan menghancurkan barang lagi, atau lebih dari itu. Aku tidak mau terjadi kekacauan dan jennie terluka.
~----~
Jennie Pov
Wanita itu hendak melangkah pergi meninggalkan ruang tamu menuju pintu keluar. Kami bertiga menatap sejak tadi menunggu dia benar-benar hilang dari pandangan kami. Tapi sepertinya alam berkata lain. Ketakutan jisoo oppa dan rose justru akan terjadi. Bagiku tidak masalah, sangat bagus wanita itu tahu semuanya. Tatapan wanita itu beralih menuju tangga. Karena memang terdengar suara langkah kaki, kami semua mendengar seseorang menuruni tangga. Aku tahu siapa itu, tentu saja dia lisa, kekasihku.
Tak.... Tak.... Tak... Tak...
Aku melangkah menghampiri ruang tamu, tempat dimana wanita itu berdiri menatap tangga. Wajahnya terlihat bahagia melihat lisa. Well, aku juga bahagia melihat lisa, tentu saja akan bahagia kan jika melihat orang yang kau cintai di hadapanmu?. Tatapan wanita itu berbinar, terlihat jelas memang dia mencintai lisa, matanya menunjukkan itu. Aku dan musuhku itu sama-sama melihat lisa dengan tersenyum lebar. Justru lisa yang terlihat sangat kaget. Aku tahu terkejutnya muncul karena melihat wanita itu ada disini. Dia berhenti melangkah sebentar, lalu melanjutkan menghampiri kami semua. Mungkin lisa tidak menyangka dia datang kesini, apalagi bertemu denganku. Penasaran apa yang akan lisa lakukan jika ketegangan terjadi.
Kau hanya bisa menatap tanpa bisa memiliki
Sengaja aku melirik wanita itu, seringaiku muncul saat melihatnya. Karena aku memikirkan kalau sebentar lagi dia akan mengetahui semuanya. Tak kusangka dia memulai genderang perang denganku.
Kesabaranku diuji saat ini. Wanita itu berlari ke arah lisa yang masih berjalan, dan memeluk lisa sangat erat. Dia memeluk kekasihku! Dia memeluk lisa! Lisa milikku, tidak boleh ada yang menyentuhnya!. Rasanya aku sangat ingin menjambak rambutnya, menariknya menjauh dari lisa!. Saat aku ingin berlari menghampiri lisa, jisoo oppa menahan lenganku sangat kuat. Jisoo oppa bahkan menggenggam tanganku yang memang sejak tadi terkepal. Aku sangat emosi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!P
FanfictionBetapa bahagianya jika bisa menjalani hari demi hari dengan tenang bersama orang yang kau cintai. Pasti sangat menyenangkan!. Apakah Tuhan tidak memberiku pilihan? kenapa aku dikelilingi orang-orang yang menurutku sungguh aneh?. Please... aku hanya...