Chaos

1.6K 143 1
                                    

Jennie Pov

"Gawat! Jisoo oppa salah paham pada lisa!. Aku harus mengejar oppa dan menjelaskan semuanya". Aku sangat panik. Takut jika jisoo oppa menyakiti lisa. Terlihat dengan jelas oppa sangat marah. Dia bahkan berteriak padaku. Aku menurunkan kaki dari ranjang dan hendak mencoba berdiri. Tapi tiba-tiba aku terjatuh, terduduk di lantai, kakiku lemas, pinggangku linu dan sakit, dan terparahnya area vaginaku sangat sakit dan ngilu. Aku tidak bisa berdiri dengan benar, mana mungkin aku bisa berjalan. Aku tidak mungkin bisa mengejar jisoo oppa dengan kondisiku seperti ini. Susah payah aku mencoba untuk berdiri lagi, menopang tubuhku dengan mencengkram pinggir kasur. Aku mendengar suara langkah kaki seseorang.

"Jennie? Apa yang terjadi?". Rose melihatku dengan tatapan khawatir. Rose itu nama panggilan lain untuk chaeyong. Syukurlah dia datang, dia menghampiriku dan membantuku berdiri.

"Bantu aku berjalan ke kamar mandi rose, aku harus membersihkan diri dan mengejar oppa". Dia mamapahku perlahan.

"Kemana jisoo? Tadi aku mendengar suara teriakannya. Kenapa dia berteriak padamu jennie?". Wajar jika rose bertanya begitu. Jisoo oppa memang tidak pernah berteriak padaku, kecuali saat sangat marah.

"Akan kuceritakan padamu nanti. Sekarang bantulah aku mandi. Aku sangat lemah untuk melakukannya". Dia mengangguk dan membawaku masuk ke kamar mandi. Rose sangat baik padaku, itulah kenapa aku setuju oppa menjadikannya kekasih.

~---~

Lisa Pov

Huffth.. aku menghela nafas lega setelah rapat selesai. Sudah jam 11, sangat membosankan berada di ruangan rapat selama 3 jam. İni waktunya jam makan siang, aku akan membeli beberapa menu makanan, seperti salad dan menu daging, untuk aku bawa ke rumah jennie. Aku ingin makan siang bersamanya. Diruanganku sekarang hanya ada aku sendiri, menyandarkan tubuhku di kursi kerja sejenak untuk meluruskan punggungku yang pegal. Hari ini hanya 1 rapat yang harus kuhadiri, jadi bisa bertemu jennie sekarang. 

Setelah makan siang, mungkin aku akan kuliah. Aku sudah izin tidak masuk kemarin karena sana. Setidaknya aku harus masuk hari ini.

Sekaligus memberitahu dosen jennie jika hari ini jennie tidak masuk. Aku akan menemui dosennya. Aku tidak mau jennie masuk kuliah dengan kondisi tidak stabil. Dia harus istirahat hari ini.

Kenapa ada suara ribut di luar ruanganku? Apa ada masalah yang terjadi?.

Aku beranjak dari kursi dan melangkah menuju pintu. Ketika kakiku baru melangkah 2 kali. Pintu ruanganku terdobrak dengan sangat keras. İtu jisoo! Dia melangkah menghampiriku dengan raut marah. Sangat jelas terlihat diwajahnya yang merah dan alisnya yang mengkerut,  matanya merah, melotot padaku. Aku menatapnya bingung. Tidak mengerti kenapa dia emosi seperti itu.

"Lisa!!! Bajingan!!!". Dia berteriak sangat keras padaku. Mengangkat tangannya yang sudah terkepal. Dia mengarahkan tinju ke wajahku.

Bruuukk..

Aku tersungkur dan terjatuh ke lantai.  Mendongak dan menatapnya dengan sangat bingung. Aku mengelap pinggir bibirku yang mengeluarkan darah. Pukulannya sangat keras, tentu saja itu juga akan meninggalkan bekas lebam di wajahku. Nafasnya menderu keras, sangat marah. Dadanya naik turun kasar karena emosi.

"Hei, apa yang terjadi?". Aku bertanya karena sangat bingung. Dia memukulku tanpa sebab. Aku tidak tahu alasan dia memukulku. Dia sahabatku, tidak mungkin dia memukul tanpa alasan yang jelas.

"Kau tidak pantas hidup! Tega kau melakukan ini padaku hah?!". Dia mencengkram kerahku dengan kasar. Menarik kerahku, membuatku berdiri paksa. Rasanya tercekik.

Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang