Chapter 17 (End Season 1)

15 0 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Nyonya sama tuan muda kecelakaan,"

Gue sontak kaget dengan apa yang mba Mina bilang. (Y/n) juga langsung bangun dari duduknya, dia sama kagetnya sama gue.

"Mama sama... Varo kecelakaan?" Lirih gue natap mba Mina.

"Iya, non. Sekarang tuan besar sama tuan muda Nathan lagi jalan ke rumah sakit," bales mba Mina seketika buat gue lemes.

"G-- gak mungkin...," lirih gue sambil mijet kening gue yang terasa sakit.

"Hikss mama-- hikss kenapa harus mama, kak?" Tangis (y/n) yang dipeluk kak Tsuyoshi.

"Lea, mau ke rumah sakit?" Tanya kak Hayate yang ngerangkul gue.

"Gak, gue bakal cari si pelaku yang bikin mama sama Varo kecelakaan," jawab gue yang langsung pergi.

"Lea!" Pekik kak Hayate yang ngikutin gue.

Gue pergi ke parkiran, ternyata supir yang biasa nganter gue itu lagi gak ada di tempat. Satpam bilang katanya dia lagi pergi ke luar sebentar.

"Lea, tenang!" Kata kak Hayate yang nahan gue dari belakang.

"Lepasin gue, kak!" Teriak gue yang berusaha lepas dari kak Hayate.

"Enggak, aku mau kamu tenang dulu," bales kak Hayate yang meluk gue.

"Gak bisa, kak! MAMA SAMA VARO KECELAKAAN KARENA ORANG ITU!! GUE GAK BISA BIARIN DIA!!" Teriak gue yang langsung nangis dan berusaha berontak dari kak Hayate.

Kak Hayate cuma diem, dia terus meluk gue yang masih berontak. Akhirnya, gue cuma bisa nangis dan meluk kak Hayate.

"Kenapa Tuhan gak adil? Hikss selalu keluarga Lea-- hikss seharusnya Lea aja-- hikss" tangis gue yang nggak bisa mikir apa-apa lagi.

"Jangan ngomong begitu, Lea. Mama sama Varo pasti cepet sembuh," kata kak Hayate yang berusaha nenangin gue.

Gue ngerasa tubuh kak Hayate gemeter, seketika gue nengok ke arahnya dan ngeliat dia lagi berusaha buat gak nangis. Gue hampir lupa, traumanya masih belom hilang. Gue bener-bener lupa kalo dia kehilangan orang yang paling dia sayang, apa karena itu kak Hayate nangisin mama juga?

***

Gue jalan ke arah ranjang yang dimana di atasnya ada mama yang lagi berbaring lemah dengan alat penopang hidup yang memenuhi hampir seluruh tubuhnya. Mata mama yang merem buat gue selalu takut akan hal yang akan terjadi sama mama, gue masih trauma berat karena masih belom bisa lupain hal yang terjadi sama kak Hyoma.

"Ma, ini udah 3 bulan lebih lho. Mama gak mau bangun?" Lirih gue mengusap pipi tirus mama.

"Mama tau? Lea sekarang udah ke terima di salah satu Universitas di luar negeri yang ada di Inggris. Tapi Lea takut, Lea belom bilang ke kak Hayate sama kak Theo karena mereka pasti sedih,"

BETWEEN US | Axelle Family |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang