18. brengsek

11K 769 56
                                    

☕︎☕︎☕︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☕︎☕︎☕︎

Sekitar pukul 7 pagi, Jeno dan Mark sudah berada di kantor. Baru saja Jeno ingin menginjakkan kakinya di ruangan Mark, dia sudah melihat sekretaris Mark yang menghalanginya.

"Permisi pak, ini ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani. Sekitar jam 9 nanti, anda harus melakukan meeting penting dengan klien," ucap Sekretaris tersebut membuat Jeno memandangnya sesekali, lalu kembali melihat ke arah sekitar.

"Bukankah ini masih pagi?"

"Iya, ini proyek yang baru saja selesai kemarin malam, pak. Belum sempat anda tanda tangan, tapi anda sudah pulang," jelas sekretaris tersebut.

"Yasudah, nanti kau bisa ambil kembali ke ruangan ku pada pukul 8. Kalau begitu kau boleh pergi dari sini," titah Mark pada sekretaris tersebut, sekretaris itu menganggukkan kepalanya menurut pada Mark dan langsung pergi dari hadapan Mark.

"Maaf membuatmu menunggu lama," ucap Mark pada Jeno lalu tanpa aba aba Mark menggendong Jeno ala bridal style membuat Jeno terkejut.

"Mark!! Turunkan aku, malu!" kesal Jeno sembari memberontak sekuat tenaganya.

"Shut! Diam lah. Kau bisa jatuh nantinya, kita ke ruanganku," Mark pun berjalan perlahan ke arah ruangannya. Jeno yang berada di gendongan Mark hanya bisa memeluk leher Mark sembari menahan salah tingkahnya itu.

"Kau duduk disini saja. Jika ingin melihat lihat kantor, silahkan. Tapi kau harus hati hati, ya?"

Cup!

Mark mengecup bibir Jeno, hal itu membuat Jeno terkejut. Karena ini baru pertama kali Mark melakukan hal itu padanya. Ya memang pada saat bercinta, mereka berdua berkali kali melakukan ciuman panjang. Tapi yang kali ini, Jeno benar benar sadar dan sekarang dia merasa malu bahkan salah tingkah sendiri hingga telinganya tampak memerah.

"M-mark jangan seperti itu.." ucap Jeno pelan.

"Ahaha, kau terkejut ya? Nanti juga terbiasa. Aku mau bekerja dulu ya, sayang? Untuk memberikanmu uang, dan juga untuk biaya anak kita nanti," tutur Mark membuat Jeno semakin salah tingkah atas penuturan Mark padanya.

"Yasudah sana!!" usir Jeno sembari mendorong Mark agar menjauh darinya.

"Haha, kau lucu saat salah tingkah seperti itu."

"Berisik!"

Tok. Tok. Tok.

"Permisi pak, ini ada paket," ujar karyawan tersebut saat masuk ke dalam ruangan Mark.

"Taruh saja disitu, terimakasih." jawab Mark singkat.

"Iya. Oh ya pak, yang duduk di sofa.. Itu siapa?" tanya karyawan tersebut membuat Mark menoleh ke arah Jeno yang tengah fokus bermain game di ponselnya.

"Itu, dia suamiku." jawab Mark.

Karyawan itu mengangguk anggukkan kepalanya paham, setelah itu dia pun pamit pada Mark untuk keluar. Saat Mark melihat karyawan tersebut keluar, dia pun segera membuka paketnya.

[✔] My Idiot Husband | MarkNo 1/2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang