Demi apapun, tolong maafkan ketidaksempurnaan Mark yang membuat semua orang susah.
!!! JUST FIKSI !!!
[ MARK LEE X JENO LEE ]
⚠BXB, YAOI, BL, MARKNO!
⚠tidak di sarankan untuk homophobic
⚠ MARK DOM, JENO SUB.
⚠ FRONTAL
⚠ Angst sedikit.
✅semi bak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☕︎☕︎☕︎
Hari ini Jeno sangat senang sekali saat dia tahu bahwa dia ternyata satu jurusan kuliah bersama dengan kedua temannya, ya siapa lagi kalau bukan Haechan dan juga Jaemin? Ternyata Jaemin dan juga Haechan berkuliah disini, tempat dimana Jeno berkuliah.
"Aku sangat senang sekali, mengetahui bahwa kalian kuliah disini juga," ujar Jeno saat mereka tengah makan makanan mereka, mereka bertiga kini sedang berada di kantin kampus.
"Aku pun cukup terkejut, Jeno. Bagaimana bisa kau kuliah di sini? Apakah mertua mu yang menguliahkanmu disini?" selidik Jaemin sembari menincingkan matanya menatap Jeno dengan tatapan curiga.
"Tebakanmu kali ini benar sekali, Jaemin. Yang membiayai kuliah ku adalah orang tua nya Mark," bangga Jeno sembari menyeruput minumannya dengan sangat enak. "Mungkin orang tua Mark membiayai kuliahku, karena anaknya yang idiot dan tidak bisa kuliah. Makanya mereka lebih baik membiayai kuliah menantunya ini," sambung Jeno lagi.
"Aku benar benar tidak habis pikir dengan pola pikir mu, Jeno." sahut Haechan sembari menggeleng geleng kan kepalanya heran.
"Hah~ memang dia masih anak anak, Chan. Kau pahami saja, Jeno ini hanya seorang bayi yang dipaksa dewasa oleh keadaannya," sahut Jaemin juga.
"Hey! Kata siapa aku seorang bayi? Aku ini sudah besar, umurku saja sudah 22 tahun. Kalian ini memang ya!" Jeno mendengus sebal sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Secara umur kau memang sudah dewasa, Jeno. Tapi secara pemikiran kau belum dewasa. Biar bagaimanapun juga kau harus menerima keadaan Mark yang seperti itu, orang tua Mark sudah berbuat baik padamu.. Apakah kau mau mengecewakan mereka dengan menyakiti anak kesayangannya? Kau tidak mau membuat mereka merasa bangga sudah memilih menantu yang baik? Bahkan Mark yang idiot pasti tahu kau ini tidak baik untuknya," sarkas Jaemin karena ia sudah terlalu kesal dengan perilaku Jeno yang berikan kepada Mark, suaminya itu.
"Ah kalian ini.. Bisa tidak jika tidak membicarakan orang idiot itu sekali saja? Aku sangat muak mendengar namanya. Di rumah, aku bertemu dengannya setiap hari, bahkan saat aku bangun tidur saja terkadang dia sudah berada di hadapanku sembari menatapku dengan tatapan anehnya itu. Sekarang di tempat kuliahku juga, kalian membicarakannya. Aku sudah sangat lelah mendengar tentang si idiot itu," Jaemin menggeleng gelengkan kepalanya heran.. Dulu Jeno tidak seperti ini, namun kenapa sekarang dia jadi berubah drastis seperti ini?
Apa faktor penyebab Jeno menjadi berubah seperti sekarang ini? Apakah karena paksaan? Atau memang Jeno belum bisa berpikir jernih karena banyak masalah di dalam kehidupannya. Percayalah, Jeno ditinggalkan oleh ibunya sejak ia lahir. Awalnya Papa Donghae menyalahkan Jeno atas kematian mama nya. Tapi dengan bantuan psikolog, akhirnya perlahan Donghae mau menerimanya.. Dan sedikit mengikhlaskan kepergian mama Jeno.
Tetap saja, terkadang papa Donghae memperlakukan Jeno dengan kasar. Jika saja Jeno menolak lagi perjodohan ini, mungkin saja Jeno sudah dibuat babak belur oleh papa nya itu.
Jaemin juga tidak bisa menyalahkan Jeno, jika sifat Jeno seperti ini. Dia memiliki masalah yang cukup banyak, yang mungkin jika orang lain tidak akan mampu menahan bebannya itu. Masih mending, Jeno mau di jodohkan dengan Mark yang seperti itu, jika Jeno menolak.. Mungkin berbeda lagi nasibnya.
"Tapi setidaknya, perlakukanlah Mark dengan baik, Jeno. Lihatlah kedua orang tua Mark yang baik padamu," ucap Haechan.
"Benar, Jeno. Perlahan saja, kau pasti bisa menerima Mark dengan seiring berjalannya waktu," sahut Jaemin.
Jeno terdiam sejenak, dia tidak ingin menanggapi ucapan Haechan dan juga Jaemin terlalu jauh. Jujur saja Jeno sudah benar benar muak mendengar nama, Mark, Mark, dan Mark. Apakah tidak ada nama lain yang harus di sebut selain si idiot itu? Ah.. Sudahlah, kepala Jeno terasa pening sekali mendengarnya.
Setelah jam kuliah Jeno selesai, Jeno berniat untuk kumpul bersama dengan teman temannya. Namun Jaemin dan juga Haechan tidak mengizinkannya, hari juga sudah mulai sore.. Jaemin tahu perasaan Mark jika Jeno tidak pulang sekarang juga.
Ceklek!
Saat Jeno membuka pintu rumahnya, dia dikejutkan dengan seseorang. Mark sedang asik bercanda dengan seorang perempuan yang belum pernah Jeno liat sama sekali. Apakah dia mantan Mark? Pikir Jeno sembari menatap dua orang yang kini sedang bercanda di hadapannya.
Mark yang melihat ke arah pintu ternyata ada Jeno pun langsung memberhentikan bercandanya.
"Jeno? Kau sudah pulang??" tanya Mark lalu berdiri menghampiri Jeno, meninggalkan Yeri yang masih duduk sembari menatap Mark yang berjalan menghampiri Jeno.
"Sudah," jawab Jeno singkat.
"Jeno jangan salah paham, ya? Dia adalah teman lama Mark. Bukan siapa siapa Mark," ucap Mark menjelaskan pada Jeno walau Jeno sama sekali tidak meminta penjelasan darinya.
"Oh, aku tidak perduli. Kau lanjutkan saja bercandanya, aku akan mandi," setelah mengucapkan kata itu, Jeno pun langsung bergegas pergi dari situ meninggalkan Mark dan Yeri yang masih mematung sembari menatap kepergiannya.
Yeri menghampiri Mark dengan tatapan yang tidak lepas dari Jeno. "Suamimu tidak sopan, Mark." ujar Yeri.
"Maafkan Jeno, Yeri.. Jeno pasti sangat lelah. Dia tidak bermaksud untuk tidak menyapa Yeri, maafkan dia ya??" mohon Mark.
Yeri tersenyum. "Baiklah baiklah, aku akan memaafkannya demi dirimu. Sekarang sudah sore, aku pamit pulang dulu ya? Jaga dirimu baik baik, aku tidak mau jika kau sakit nantinya," pamit Yeri pada Mark.
"Baik! Mark mengerti, Yeri juga hati hati di jalan. Mark selalu mendoakan Yeri, agar Yeri baik baik saja," ucap Mark dengan senyumannya itu dan Yeri pun membalas senyumannya.
Setelah Yeri pulang, Mark tampak mengunci pintu rumahnya dan berniat untuk menghampiri Jeno yang sudah selesai mandi. Mark berniat untuk menanyakan bagaimana kuliah Jeno hari ini.
"Jeno pasti sangat lelah ya??" tanya Mark lalu duduk di kasur Jeno.
"Tidak, mau apa kau kemari?" ketus Jeno.
"Tidak ada.. Aku hanya ingin menanyakan, apakah kuliah Jeno lancar tadi??" tanya Mark sembari menatap Jeno yang sedang menggosok rambutnya menggunakan handuk nya itu.
"Tidak buruk, dan tidak juga baik," jawab Jeno, lagi lagi dengan nada ketusnya itu.
"Huh? Kapan Jeno akan menerima Mark sebagai suami Jeno?" tanya Mark dengan polosnya.
"Tidak akan pernah, cam kan itu baik baik," jawab Jeno, lagi.
"Ah.. Tapi Jeno, bunda mengatakan pada Mark, Jeno harus meminum pil agar cepat—"
"Pil?? Kau gila? Bahkan aku saja tidak mau di sentuh oleh mu, pergi dari kamarku!!" usir Jeno sembari menarik tangan Mark agar pergi dari kamarnya.
"Tapi Jeno—"
"Pergi atau aku akan meninggalkanmu sendirian??"
"M-maaf.."
Brak!!
Mark terkejut saat Jeno menutup pintu kamarnya dengan sangat sangat kencang.
"Baiklah.. Maafkan Mark."
12.12.22
TBC Halo! Maaf aku baru update lagi:( baru ada mood.. Aku tau mungkin ini kepagian..