14. ungkapan

12.3K 982 53
                                    

☕︎☕︎☕︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☕︎☕︎☕︎

Jeno tidak pernah menyangka bahwa Mark akan melakukan kegiatan panas dengannya. Kali ini Jeno tidak menolak Mark sedikitpun, dari mulai ciuman Mark hingga sampai ke klimaksnya, Jeno sama sekali tidak menolaknya.

Bahkan.. Jeno saja mendesah nama Mark hingga membuat Mark tambah nafsu untuk menyentuh tubuh suaminya itu. Di tengah tengah hal itu Jeno juga sempat menangis. Dia merasa bahwa kehidupannya itu dipenuhi oleh kebohongan, Jeno benci akan hal itu.

"Jeno.. Aku minta maaf," ucap Mark saat memergoki Jeno sedang menangis.

"Kenapa, Mark? Kenapa kau harus berbohong padaku? Memang itu lucu?? Tidak Mark!!" teriak Jeno.

Plak!

Jeno menampar Mark dengan keras, membuat pipi Mark menjadi merah. Mark tidak marah, dia malah mencoba untuk menenangkan Jeno.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membohongimu. Jeno maksudku—"

"Stop! Jangan menyentuhku lagi. Aku memang mengharapkan ini semua, tapi aku tidak habis pikir. Apa tujuanmu membohongiku??? Kau normal Mark! Normal!!! Kenapa kau harus pura pura idiot hah?!" Jeno memukul mukulin tubuh Mark membuat Mark meringis akan hal itu.

"Dengarkan aku dulu Jung Jeno!!" sentak Mark membuat Jeno langsung diam.

Hah~

Mark menghela nafasnya kasar lalu memeluk Jeno agar Jeno merasa tenang sedikit. Mark tahu ini adalah hal konyol jika, bahkan sangat sangat konyol.

"Maafkan aku, Jeno.." lirih Mark sembari mengusap usap punggung Jeno dengan lembut.

"Kenapa kau melakukan hal ini? Kau bisa menikahi ku dengan keadaan normal, Mark. Kenapa harus menyamar menjadi orang yang idiot? Kenapa?.." Jeno kembali menangis lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Mark.

Jangan lupakan.. Bahwa mereka masih naked, tidak memakai sehelai kain pun.

"Aku tidak memiliki alasan khusus, Jeno. Selain mengetes kesetiaanmu, papa mu sudah tahu.. Aku bukan orang yang idiot, bahkan bunda dan ayah pun tahu. Kalau aku tidak begini, aku tidak dapat mengetahui, bahwa kau ingin mengambil hartaku saja atau tidak. Tapi ternyata kau hanya belum terbiasa dengan keadaan. Maafkan aku jika kau telah merasa di bohongi atau di khianati. Papa mu juga sudah setuju dengan ini, selain mengetes kesetiaanmu.. Papa mu juga ingin, aku membantumu untuk menerima kekurangan seseorang. Papa mu bercerita, bahwa kau suka sekali melihat kekurangan orang lain, papa mu ingin kau merubah itu." jelas Mark panjang lebar.

"Papa? Aku.. Aku memang tidak bisa menerima kekurangan orang lain.." lirih Jeno.

"Iya, papa mu ingin kau menjadi lebih baik dari ini, Jeno. Lihatlah sekarang? Bahkan saat aku masih menyamar.. Kau tetap mau menerimaku perlahan. Aku senang, tapi sayangnya aku tidak bisa menahan nafsu ku lagi untuk menyentuhmu.. Maaf ya, aku benar benar minta maaf. Aku tahu alasan ini tidak masuk akal, tapi faktanya memang seperti itu. Aku juga rencananya ingin menjahili mu saja, tapi papa mengatakan padaku.. Lanjutkan saja hingga kau mengetahui semuanya," sambung Mark lagi.

[✔] My Idiot Husband | MarkNo 1/2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang