^Memories^

54 5 3
                                    

Keheningan suasana kamar Rasha serta suara dentingan jam seperti teman keseharian Rasha. Sunyi sepi selalu dirasakan oleh Rasha. Terpejam mata Rasha merasakan kesepian tak terasa air mata menetes dan membasahi wajah cantik Rasha. Teringat satu minggu lagi adalah peringatan kematian sang ayah dan adiknya. Kecewa, marah, benci berkecamuk menjadi satu kala mengingat semua kejadian yang mengakibatkan kepergian sang ayah dan adiknya. Rasha pun turun dari tangga untuk menemui seseorang yang masih dimiliki satu-satunya.

Dibuka perlahan pintu kamar mamanya, terlihat mamanya sedang meringkuk sambil memeluk foto keluarga.
Rasha : "Mahh"
Mama : "Iya" (sambil mengusap air matanya)
Rasha : "Maafin aku mah"
Mama : "Apa sayang? Bukan salah kamu sayang, ini semua takdir, mama cuman kangen sama papah dan adek kamu"
Rasha : "Sama mah"
Mama : "Papa disana capek ga ya?"
Rasha : "Emang kenapa mah?"
Mama : "Ngurusin Arnan, dia kan nakal" (sambil berusaha tersenyum)
Rasha : "Mama gabole gitu"
Merekapun tertawa bersama dan berusaha saling menguatkan.
Acara peringatan kematian hanya dihadiri oleh keluarga terdekat dan beberapa tetangga saja, Rasha juga memutuskan untuk izin sekolah.
Sore hari dengan gradiasi warna jingga yang indah serta semilir angin yang sejuk membuat Rasha sedikit mengantuk, ketika sedang memejamkan mata tak lama handphonenya berdering yang menandakan ada pesan masuk dari nomor baru yang tidak Rasha kenali.
Seperti biasa pesan itu berisi ancaman.

Cahaya matahari yang menyusup masuk melalui celah tirai membuat tidur Rasha tidak nyaman karena silau.
"Huaahhhh udah pagi aja ternyata, yaampun gue tidur dari sore sampai pagi" Ucap Rasha.
Setelah berkemas rapi dan sarapan pagi, Rashapun berangkat sekolah.
Rasha memasuki kelas dan tumben sekali Rasha tidak menemukan sahabatnya dikelas. Tak lama Bella dan Felly datang.
Bella : "Lo kemana kemarin?"
Rasha hanya mencebikan bibirnya tanpa niat menjelaskan.
Felly : "Kesambet lo?" (Sambil mengecek suhu badan Rasha)
Rasha : "Ga papa, dah pada belajar? nantikan ulangan"
Felly dan Bella hanya memutar mata.
Ulangan matematika yang mematikan pun ahirnya usai dan digantikan dengan suara indah yang membahagiakan. Bella, Felly, dan Rasha memutuskan untuk mengisi energi ke kantin.
Bella : "rasanya kepala gue berasap"
Felly : "Gue si ngerasa pecah, weh Sha si es batu kok ga masuk ya?"
Rasha : "Oh ya?"
Felly : " emang lo gatau?"
Rasha : "Engga"
Bella : "Anak gila pacar sendiri gatau dimana"
Rasha : "Kita ga pacaran"
Bella : "Hah? Lo serius?"
Felly : "Gue kira lo dikamar lama sama si es batu udah jadian"
Rasha : "Engga kok"
Felly : "Si es tuh dari kemarin ga masuk, ga tau gue kenapa"

Gara-gara pertanyaan dari Bella dan Felly membuat Rasha menjadi ingat dengan ungkapan perasaan Kemal dan Rizal bahkan sampai dirumahpun Rasha masih memikirkan, hidupnya masih rumit dan masih banyak hal yang menjadi pusat ketakutannya. Terlebih masalalunya dengan Arnes belum sepenuhnya terbongkar apakah Arnes bersalah atau tidak, sejujurnya jika memang harus memilih, Rasha mungkin akan lebih memilih untuk tidak memilih siapapun. Rasa kecewa dan takut sudah sangat mendominasi perasaannya saat ini. Untuk sekarang ini mungkin Rasha akan lebih memilih menghindari dua orang itu.

Malam hari Rasha memutuskan duduk ditepi kolam dengan lampu yang dimatikan dan kaki yang sudah dingin karena lama berendam. Deheman suara mengagetkan Rasha dari lamunan.
Rasha : "Eh kak Rizal?"
Rizal : "Lagi ngapain?"
Rasha : "Cari angin kak"
Rizal : "Angin malem itu ga baik buat kesehatan, kamu juga udah dingin kan? Kaka bisa liat dari bibir kamu yang udah kebiruan"
Rasha : "Ohh iya kak, kaka tumben dateng malem-malem"
Rizal : "Bunda pengen ketemu sama mamah kamu"
Rasha : "ohh gituu, adik kakak ikut?"
Rizal : "Engga, bunda sengaja pergi malem biar adek ga ikut"
Rasha : "Ohh iya kak, ayo kak kedalem aja aku juga mau masuk" (karena Rasha malas untuk bicara lagi)
Rizal : "kamu ngehindar dari aku?"
Rasha : "Engga kak, aku cuman ngerasa dingin disini"
Rizal : "Oh yaudah kamu masuk kamar aja tidur, jangan lupa ganti baju kamu basah"
Rasha : "iya kak" (sambil memasuki kamar)

Halo haaiiiiii kangen dong? Iya kan? Wkwkwk maaf ya gess Rashanya menghilang lamaa dikarenakan ada suatu problem pada email, ada saran buat Rasha untuk memilih??? Wkwkwk komen dibawah yaaa🤣
Jangan lupa like dan komennya, stay happy pembaca setiakuu❤️

Rasha StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang