Malam yang dingin dengan gradiasi bintang yang indah menambah semangat anak Sekolah Jaya Bangsa yang sedang bercamping untuk berkurumun mendekati api unggun agar mendapatkan kehangatan.
Namun jauh dari kerumunan itu Rasha, Bella, Felly, Kemal, dan Rizal tengah berkumpul untuk membicarakan tentang eskul musik yang akan mereka bangun.
Kemal : "Ini mumpung lagi banyak anak kumpul gimana kalau kita adain pertunjukan untuk daya tarik ekskul kita ini"
Rizal : "Gue bingung, gue kan udah kelas 12 mana mungkin gue masih ikut nih ekskul"
Kemal : "Lah kan lo yang ajakin gue?"
Rizal : "Ya awalnya gue nggak mikirin sejauh itu"
Rashapun ikut menyambung pembicaraan ini.
Rasha : "Emmm, maaf gini aja deh walaupun kakak udah kelas 12 ikut aja nggak papa kita juga bakal tau kok kalau sewaktu-waktu kakak nggak bisa ikut kumpul atau latihan"
Bella : "Emmm iya bener lagian ya kak, kakak kan bakal pusing banget tuh sama pendalaman materi, ujian ini itu jadi kakak bisa hilangin setres itu dengan kita latihan musik kak"
Felly : "Iya kak bener, masa iya sih kita udah ada niatan gini malah nggak jadi"
Kemal : "Kita bakal ngertiin lo" (sambil menepuk bahu Rizal)
Rizal : "Oke gue ikut, tapi gue pegang ya omongan kalian ini"
Kemal : "Sekarang giliran kita mempromosikan ekskul kita ini"
Rizal : "Iya bener tapi gimana caranya"
Bella : "Gue tadi liat gerombolanya Vano bawa gitar, coba gih mal lo pinjem"
Felly : "Iya kita nanyi aja bareng-bareng seadanya aja dulu"
Rizal : "Oke, yaudah mal ayo kita pinjem gitar"
Melihat Kemal dan Rizal yang semakin menjauh dari mereka, Rasha merasakan hal yang tidak enak.
Rasha : "Kok perasaan gue nggak enak ya?"
Bella : "Lo sakit?"
Rasha hanya menggeleng
Felly : "Lo cuman grogi kali"
Rasha : "Emm mungkin"Tak lama Rizal dan Kemal datang dengan membawa gitar.
Kemal : "Ayo, gue siapin bentar kalian tunggu disini"
Rizal : "Lo langsung mulai aja ntar kita nyusul"
Kemal pun menyiapkan 2 microfon didepan para siswa yang sedang berkerumun didepan api unggun namun sebelum itu Kemal izin terlebih dahulu kepada guru. Pandangan bingung para siswa membuat perasaan Rasha semakin tidak enak wajah Rasha terlihat sedikit pucat dari biasanya Kemal yang melihat perubahan itupun langsung bertanya.
Kemal : "Lo kenapa?"
Rasha : "Nggak papa"
Akhirnya merekapun mulai mempromosikan ekskul yang akan mereka buka, Rasha dan Kemalpun mulai bernyanyi tak jauh dari itu ada seseorang yang menatap Rasha dengan pandangan membunuh.Hawa dingin yang menyelusup masuk melalui celah tenda membuat Rasha terjaga dia mau ke toilet namun dia takut akhirnya dia membangunkan Bella yang tidurnya paling dekat dengannya diliriknua pukul 02.00 pagi pantas semua sepi hanya suara jangkrik yang berbunyi untung Bella bukan tipekal orang yang tidurnya susah dibangunin.
Bellapun membuka matanya perlahan
Bella : "Huaaa, apa?"
Rasha : "Tolong anterin ketoilet"
Bella : "Ehhmmm iya iya"
Merekapun menuju toilet
Rasha : "Tunggu sebentar"
Bella : "Emm iyaaa"
Setelah Rasha masuk ke toilet Bella mendengar suara dari balik rerumputan sebenarnya Bella takut namun dia berusaha memberanikan diri untuk untuk melihat ada apa dibalik itu betapa kagetnya Bella melihat Tuti sicewe super duper pendiam dikelas malam-malam begini dia ada diluar tanpa ada seorang teman.
Bella : "Lo ngapain disini? Bikin kaget aja"
Tuti : "Ehh ada lo, gue tadi mau ketoilet tapi sepatu gue ilang akhirnya gue cari cari siapa tau ada disini.
Bella berpikir Tuti gila karena mana mungkin ada sepatu di rerumputan ini masa iya sepatu dia dipakai ayam hutan atau sejenis Rembo ayam yang suka ngambil sandal orang di sinetron kartun upin ipin.
Bella : "Lo cari disini? Ngapain? Kenapa nggak lo cari di tenda tenda siapa tau ada yang pakai"
Tuti : "udah tapi nggak ada"
Bella : "Yaudah gue bantu, sekalian nunggu Rasha"
Tuti : "Thanks Bell"Rasha keluar dari toilet, Rasha bingung kemana Bella kenapa dia ditinggal tanpa sepengetahuan Rasha sekelompok orang sudah menunggu Rasha.
Rasha : "Kalian mau apa?"
Arina menatap dengan pandangan puas
Arina : "Kenapa kok lo tegang?"
Rasha : "Jangan macem-macem"
Arina : "Gue nggak peduli"
Rasha : "Gue bakal teriak biar semua bangun"
Arina : "Bacot ,ayo cepet"
Teman-teman Arina pun langsung menyerang Rasha ada yang menutup mulut Rasha dengan Lakban dan ada yang mengikat tangan Rasha.
Rasha sudah menangis dia sangat takut ini dihutan sangat gelap mau dibawa kemana dia, dia merasa semakin jauh dari tempat camping. Tiba-tiba Arina menyetop.
Arina : "Stop, tinggalin dia disini"
Rasha hanya bisa mengerang kecil
Arina menjambak rambut Rasha
Arina : "Kok lo nangis? Teriak dong teriak yang keras! coba siapa yang bakal nolong lo Kemal or Rizal?"
Arina pun memegang kasar wajah Rasha
Arina : "Gua nggak peduli, lo anak pemilik sekolah kek atau anak presidenpun gue nggak peduli! gue udah peringatin jangan sok cantik jauin Kemal tapi lo malah makin lengket!"
Arina : "Selamat malam cantik semoga lo dimakan binatang buas"(sambil tertawa keras)
Rasha mencoba berdiri namun Arina menyadari itu, Arina langsung mendorong Rasha sampai tubuh Rasha menabrak pohon dengan Keras Rasanya tubuh Rasha remuk seketika, Rasha terdiam untuk menahan sakit tak lama dia kehilangan kesadaran"
Geng Arinapun sudah meninggalkan Rasha sendirian.Bella yang teringat dengan Rashapun menghentikan aksi pencarian sepatu tuti.
Bella : "Heh tut, gue mau balik lagi kasian Rasha takutnya udah keluar"
Tuti : "Oh oke , thanks Bell"
Ketika Bella kembali pintu toilet yang tadi Rasha tempati sudah terbuka Bella menuju tendah mungkin Rasha udah masuk duluan namun ternyata Rasha tidak ada tenda diapun langsung membangunkan Felly.
Bella : "Fell bangun Fell Rasha ilang"
Felly : "Hah apa?"(dengan wajah bingung)
Bella : "Rasha ilang" jawab Bella sambil menangis Bella menceritakan semua kejadian tadi.
Felly : "Duh lagian kenapa lo tinggalin sih?"
Bella : "Ya gue kasian liat tuti sendirian"
Felly : "Sekarang gimana?"
Bella : "Lapor panitia cepet!"
Bella dan Fellypun menuju tempat Panitia beruntung disitu ada Kemal dia jadi bisa langsung ngomong.
Felly : "Kemal? Rasha ilang" ucap Felly, Fellypun sudah mulai menangis pikirannya kemana-mana.
Kemal : "Hah?"(dengan wajah cengo)
Bella : "Cepet mall bahaya ini, coba cek disetiap tenda"
Kemal : "Oh oke-oke"
Kemalpun menuju tempat Informasi
"UNTUK SELURUH SISWA YANG ADA DITENDA CEPAT KELUAR! SAYA HITUNG SAMPAI 5 SEMUA HARUS BERKUMPUL!"
Perintah Kemal terdengan suara gaduh dari masing-masing tenda tak lama semua sudah berkumpul didepan Kemal berdiri.
"Maaf sebelumnya sudah mengganggu waktu istirahat kalian, saya disini akan bertanya apakah ditenda kalian ada Rasha Starla? Atau disini ada Rasha Starla?
Semua bingung dengan pertanyaan Kemal hingga Rizal membuka suara.
Rizal : "Ini sebenarnya ada apasih? Kita dibangunin cuman buat ini? Ya mana kita taulah"
Kemal : "Maaf jadi begini Rasha tidak ada ditenda atau ditoilet Rasha hilang"
Semua tampak bingung termasuk Geng Arina kenapa bisa secepat ini Rasha bisa ketahuan menghilang. Arinapun membuka suara.
Arina : "Paling juga dia pulang nggak betah disini"
Bella yang tak terima langsung menjawab
Bella : "Mana mungkin dia pulang nggak bawa apapun semua ditinggal ditenda lo jangan asal ngomong"
"SAYA HARAP SEMUA TENANG MARI KITA CARI RASHA BERSAMA-SAMA"
Merekapun mulai mencari Rasha.Akhirnyaa bisa up lagi ini kayanya part paling panjang🤣Aku sayang kalean🤗Like&Commen jgn lupa👌Follow juga igku Windieka08🤗Stay safe,stay home,and stay healthy😊sampai ketemu dipart selanjutnyaa🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasha Story
Teen FictionSeorang gadis cantik bernama Starla Rasha Wijaya dia bersekolah di sekolah Jaya Bangsa dia menutupi kecantikannya dan berpenampilan seperti cupu untuk menutupi masa lalunya. Dia bertemu dengan ketua osis yang tampan. Ketua osis itu sangat dingin, cu...