^Bertemu^

577 30 3
                                    

Suasana hutan yang gelap membuat mereka kesusahan mencari Rasha.
Dan udara yang dingin membuat tubuh mereka semakin menggigil.
Kemal : "Zal? Temenin Bella sama Felly balik lagi ketenda"
Bella dan Felly melotot tidak terima karena mereka mau mencari Rasha terlebih Bella yang selalu menyalahkan dirinya sendiri.
Bella : "Gue nggak mau pokoknya gue mau cari Rasha sampai ketemu"
Felly : "Iya bener Rasha tuh sahabat kita nggak mungkin kita malah diem di tenda"
Rizalpun bingung harus gimana mengahadapi dua cewe ini.
Kemal : "Kalian udah menggigil gini, udah  mulai pilek juga kalau kalian sampe pingsan malah buat keadaan makin susah tolong ngertiin keadaan, gue janji gue bakal bawa Rasha pulang balik lagi sama kalian"
Bella : "Tapi?- (ucapannya terhenti karena dia mulai menangis lagi)
Rizalpun menepuk bahu Bella
Rizal : "Tenang, gue bakal bantu Kemal cari Rasha sampai ketemu sekarang kalian pulang dulu, ayo gue anter"
Bella dan Felly hanya mengangguk dan membuntuti Rizal.





Dilain tempat tak lama atas benturan keras yang mengakibatkan Rasha pingsan dia Sadar. Rasa pusing akibat kepalanya terbentur dan rasa takut membuatnya menangis dia sendirian benar-benar sendirian hanya suara jangkrik yang terdengar membuat dia semakin takut dilihatnya pergelangan tangannya yang memerah karena tambang sudah jam 03.45 namun disini masih gelap mungkin karena pepohonan yang lebat menutupi cahaya yang akan menerobos masuk.
Dalam hati Rasha berdoa semoga tidak ada binatang buas yang akan memangsanya diapun mulai menangis lagi.
"Mah? Pah? Arnan? Rasha takut"
Ucapnya dalam hati dia takut Mamahnya khawatir membuat Mamah menangis.
Tak lama terdengar suara tapak kaki yang semakin mendekat.





Semakin jauh Kemal melangkah semakin dalam dia masuk hutan tak lupa dia membawa kompas dan baterai diliriknya jam ditangannya menunjukkan pukul 03.45 sudah hampir subuh namun Rasha masih belum ditemukan Rasa khawatir sedari tadi sudah hinggap pada dirinya namun dia berusaha biasa saja, amanat dari Mamahnya Rasha tidak dia jalankan dengan baik membuatnya Kecewa pada dirinya ketika pikirannya berkecamuk Kemal melihat ada Rambut panjang dibawah pohon sebenarnya dia merinding namun semakin didekati ternyata ada seseorang yang duduk dipohon itu badannya bergetar Kemalpun semakin dekat ternyata ada seorang Wanita yang diikat tangannya matanya sudah sembab ada beberapa baret luka dikakinya dan pergelangan tangan yang memerah serta rambut yang sudah acak-acakan dia langsung membuka lakban dimulut cewe itu betapa terkejutnya Kemal ternyata itu Rasha diapun meratapi kebodohannya kenapa tidak langsung tahu kalau itu Rasha, dia langsung membuka ikatan ditangan Rasha dipeluknya tubuh Rasha,
Rasha menangis dipelukan Kemal.
Rasha : "Kemal aku takut"(sambil menangis)
Kemal : "Sekarang lo sama gue tenang"(sambil mengelus punggung Rasha)
Rasha terus menangis hingga Rasha melepas pelukan Kemal.
Kemal : "Lo nggak papa?"(melihat Rasha begini membuat perasaannya hancur)
Rasha hanya menggeleng.
Kemal : "Lo bisa jalan? Atau mau gue gendong?
Rasha : "Jalan aja"
Kemal : "Tapi ini cukup jauh"
Rasha diam, bingung harus gimana kakinya sudah lemas dan banyak baretan luka.
Kemalpun langsung menggendong Rasha.
Rasha yang diperlakukan seperti itu kaget namun dia tetap diam jantung berdetak kencang dalam hati ia berkata
"Gue kenapa? Jangan sampai Kemal ngerasain detak jantung gue".




Semakin jauh melangkah tak terasa tempat camping sudah hampir terlihat.
Rasha : "Kemal stop!"
Kemal : "Kenapa?"
Rasha : "Gue mau jalan aja takut fitnah"
Kemal : "Emm yaudah"
Kemalpun memapah Rasha berjalan.
Sampai ditempat camping Rasha dan Kemal menuju pos keamanan disana ada Bella,Felly,dan juga Rizal.
Bella dan Felly langsung membantu Rasha untuk duduk dan memberikan minum.
Rizal : "Kenapa lo ninggalin gue?"
Kemal : "Lama"
Rizal hanya mendengus kesal. (Dia kecewa karena kenapa harus Kemal yang menemukan Rasha bukan dirinya)
Bella langsung memeluk Rasha
Bella : "Maafin gue Rash, gara-gara gue ninggalin lo jadi gini"
Rasha : "Sans Bell"(sambil berusaha tersenyum)
Felly : "Lo nggak papa?"
Rasha hanya tersenyum
Bella : "Kita pulang ya?"
Rasha hanya mengangguk.


Rasha StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang