setiba dirumah win langsung menuju ke kamar dan membaringkan tubuhnya memandangi langit-langit kamarnya,tidak tersadarkan air mata itu menetes di pelupuk matanya, mengikuti lantunan perasaan yang sedari tadi membuat dia tidak tenang dan gelisah.
"ada apa dengankuu, aku kenapa?... kenapa aku gelisah seperti ini dan merasa tidak suka dengan apa yang aku lihat tadi bukankah kak rian kedepan juga harus memilih siap yang akan menajdi pasangan hidupnya?"
"aku kenapa, apakah aku mencintai kakaku sendiri, tapi saya tidak pantas mempunyai perasaan seperti ini, bukankah saya hanya seorang anak pungut dalam keluarga yang luar biasa ini, saya dibesarkan penuh dengan kasih sayang dari ayah dan bunda bahkan mempunyai seorang kakak yang selalu bersamaku, tapi kenapa saya mempunya perasaan seperti ini".
hiksss hikksss...
air mata win menetes begitu derasnya dari dalam balik bantal dia tidak peduli kalau habis menangis ini mata dia akan bengka dan akan jadi pertanyaan kakaknya nanti dan entah apa yang akan menjadi jawabanya untuk setiap pertanyaan itu, apakah dia akan menjawab, kak hati saya sakit dan tidak suka jika kakak dekat atau bersama dia. tapi apa hak saya mengatakan hal itu.
hikss... hiksss.....
win menangis dan mengerutukan dirinya yang demikian, dia berharap jika sudah menangis seperti ini dia akan tenang dan melupakan segalanmya.
"kak maafkan win...ayah bunda maafkan win."
"win tidak bisa menjadi anak yang baik untuk keluarga kalian, bahkan win dibuang dengan orang tua dan keluarga win sendiri karena mereka tidak menginginkan win."
hikkks.... hikss...
"apa perasaanku terlalu besar menaruh harapan padamu kak sehingga tanpa sadar aku menaruh hati kepadamu."
sore ini air mata win yang begitu menyesali yang apa yang dia rasakan terhadap kakakn ya seseorang yang seharunya dia aggap sebagai saudaranya sendiri tapi menaruh harapan dan cinta untuk dia miliki.
tapi win ingin berusaha melupakan dan menyadarkan dirinya bahwa, hal itu tidak mungkin terjadi dan biarkan semuanya berjalan sesuai dengan jalan waktunya itu sendiri.
setalah lelah menangis, win terlelap di sore itu.
handphone yang berbunyi pun dia abaikan karena terlalu lelah dan suaranya tidak bisa lagi keluar... sedangkan yang dari tadi menelfoin adalah ibundanya yang ingin menanyakan kabar anaknya yang berada jauh disana.
"ayah, win tidak jawab telfonya".
"mungkin masih kuliah bunda".
"iya yah, telfon rian saja, jam segini rian mungkin masih sibuk dikantor".
drtttt drrttt
"iya bunda."
"rian kamu dimana nak?".
"masih dikantor bunda".
"bagaimana kabar kamu nak, win mana nak?".
"win masih dikampusnya mungkin bunda".
"oh ya nak tidak apa-apa mungkin dia masih kuliah, kamu dan win baikkan anak-anak bunda?".
"iya bunda rian dan win baik-baik saja".
"iya udah nak, bunda dan ayah mungkin akan pulang dalam waktu dekat ini."
"iya bunda"
"bunda tutup yah nak?"
"iya bun"
setelah telfon itu ditutup rian jadi kefikiran win kemana kenapa telfonya tidak dia jawab, rian menelfon win dan telfonya tidak ada jawaban.
rian mengambil jasnya dan kunci mobilnya ditengah perjalanan rian menelfon pak supir untuk menanyakan keberadaan win dan ternyata sudah ada dirumah, rian menuju rumah, sesampai dirumah dia mencari win, mengetok pintu tidak ada jawaban akhirnya dia buka pintu secara pelan-pelan ingin melihat win ternyata sedang terlelap tidur..
rian mendekati tempat tidur itu dan melihat wajah win yang terlelah dengan tenang, tapi dia sadar ada jejak air mata kering di wajah manis adiknya itu.
"kenapa dia habis menangis, ada apa?".
tap rian tidak membangunkanya dia hanya terus menatap wajah terlelap indah, cantik sekaligus tampan yang menjadi satu kesatuan.. dan membuat hatinya ada kehangatan dan ketenangan....
tanpa sadar satu kalimat terucap di bibir rian
"kamu adalah rumah bagi saya".
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
kalau tidak ada komentar tidak lanjut deh...... supaya ada kritik dan saran donk motivasi semangatttttttttttt.......
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU
Short StoryAku ingin memiliki dan dimiliki #cerita hayalan ngabut #kata kasar dan masa kini #seks 🔞🔞🔞 #keluarga #maaf kalau banyak typo #update tergantung mood