Win... kamu lagi apa sekarang, kakak rindu kamu.
"bos, kenapa ?, badmood begitu, dari tadi".
"iya dari pengecekkan proyek bahkan, meating tadi dia tidak fokus,".
"mana lagi si gatal mbak gigie dari tadi banyak bener alasanya untuk bisa foto".
dua staf yang bernama tawan dan tumical, melihat sedari tadi kalau bosnya itu tidak dalam kondisi perasaan yang tidak baik-baik saja.
sejak siang tadi bahkan sampai senja yang menjemput malam rian hanya diam saja berdiri melihat pemandangan, walaupun dia berdiri melihat kedepan tapi hati dan fikiranya berada jauh disana, baru pertamakali dia merasakan jauh dari win, dia merindukan sosok adiknya yang selalu bersama dia. dan saat itu juga sekretaris dengan seribu alasan meminta foto bersama, mengatakan sebagai kenang-kenangan kalau dia pernah berada di tempat ini.
"win lagi apa?, ah sudah cepat atau lambat dia juga akan memilih hidupnya, buktinya dia sudah mempunyai seseorang, dia tidak membutuhkan saya lagi."
rian berusaha menepis fikiran dan perasaan itu.
rian yang menunddukan kepalanya dipengang erat tiang besi itu,kepalanya mulai pusing dengan beribu ribu banyak fikiran yang dia fikirkan tentang seseorang yang jauh disana, yang jauh dari dia. ada perasaan sakit dan tidak terima jika saja adiknya itu akan tidak lagi membutuhkan dia sebagimana selama ini win selalu bersamanya.
"tawan....".
"iya bos".
"sudah selesaikan semuanya..?"
"iya bos tinggal hasil peninjauan saja untuk besok".
"okey, siapkan mobil saya ingin segera pulang, kamu yang tangani sama pak tumi sampai mana selesai, laporkan sama saya segera mungkin."
"siap bos".
rian yang hanya 2 hari berada di luar kota yang seharusnya tiga hari tapi dia tidak tahan lagi jauh dari win maka dia membawah mobilnya untuk segera pulang.
"pak, udah mau balik". gigie yang bertanya kepada rian karena melihat rian sudah siap dengan tasnya untuk dia bawah pulang
"iya".
"tapi pak besokkan"... belum selsai gigie menyelesaikan kalimatnya langsung di potong dengan rian
"udah kamu tinggal disini sama mereka dan selesaikan".
"baik pak". gigie tidak bisa lagi mengeluarkan bantahanya dikarenakan langsung diberihkan perintah kerjaan untuk membantu tawan dan tumical untuk menyelesaikan pengecekan proyek yang akan mereka selsaikan.
rian meninggalkan tempat itu dan membawah laju mobilnya pulang menuju ke rumah.
muka gigie langsung berubah cemberut dan tidak senang kalau bosnya itu akan balik pulang, ekpresi itu diperhatikan oleh tawan dan tumi, mereke menertawakan kelakukan mbak gigie yang sudah kelewatan dari posisi jabatan kerja yang seharunya.
"makanya mbak sadar diri, loh siapa?"
tawan yang mendekati gigie sambil memberikan ejekan. gigie yang tidak terima langsung merasa kessal akan kata-kata tawan.
"kamu lihat saja kalau aku sudah jadi nyonya, aku akan pecat kamu duluan".
dengan ekpersi kessal dan mengentakkan kakinya, dan melipat tangan didada dengan angkuh melihat tawan dan tum pergi meninggalkan dia berdiri sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU
Short StoryAku ingin memiliki dan dimiliki #cerita hayalan ngabut #kata kasar dan masa kini #seks 🔞🔞🔞 #keluarga #maaf kalau banyak typo #update tergantung mood