Friend (???)

281 31 2
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun, selamat datang di cerita pertama gue! Semoga kalian suka yaa ^,^

Jangan lupa follow dan kasih vote di tiap Chapter ♡♡♡ Kasih komen juga biar kita bisa ngobrol. Enjoy
😊😊😊😊😊

========================================

PRANG!!!

Suara itu terdengar sangat lantang saat Jaehyun membuka pintu rumahnya. Dia bergegas masuk dan mencari asal suara, betapa terkejutnya lelaki itu melihat kondisi dapurnya yang seperti kapal pecah. Tidak ada siapapun di sana.

"Aaa!!!"

Nara yang sedang membereskan kekacauannya tergores pecahan piring. Jaehyun segera memutari meja makan dan menemukan Nara sedang berjongkok di dekat kulkas.

"YA!!!"

Dengan cepat Jaehyun ikut berjongkok dan mencegah jemari Nara yang ingin kembali menyentuh pecahan piring itu.

"LO BEGO APA GIMANA SIH! GA LIAT INI UDAH BERDARAH!!" Dia marah.

Nara membeku, dia sama sekali tak menyadari kedatangan Jaehyun, terlebih lagi lelaki ini muncul dan langsung membentaknya.

"Minggir-minggir!"

Jaehyun mengarahkan Nara untuk duduk di kursi meja makan, kemudian mengambil sapu. Dengan kesal lelaki itu membereskan pecahan piring di lantai dan bergegas mengambil kotak P3K di laci bawah TV.

 Dengan kesal lelaki itu membereskan pecahan piring di lantai dan bergegas mengambil kotak P3K di laci bawah TV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sini liat!" Ucapnya ketus.

Nara mengulurkan jarinya yang terluka.

"Ceroboh banget sih lo! Udah tau bahaya masih aja dipegang!"

"Ya kan gue cuma mau beresin itu piring."

"SIAPA YANG NYURUH!! BIASANYA JUGA GA LO BERESIN!!"

"YA!! Jeong Jaehyun!! Kok lo jadi marah-marah sih! Lo kesel gue mecahin piring?"

Jaehyun menarik nafas menahan kesal.

"Liat deh! Lo ga cuma mecahin piring ya! Ga liat dapur gue kaya apa!"

Nara memperhatikan ulahnya. Setiap kali Nara mulai memasak maka disitu akan terjadi banyak kekacauan, hal itulah yang membuat Jaehyun melarangnya untuk berkutik di dapur. Selain sering membuat kekacauan, Nara juga sangat ceroboh dan mudah terluka, entah karena pisau, air panas, maupun pecahan piring seperti hari ini.

Nara manyun, tapi juga merasa bersalah.

"Tangan seniman mana boleh luka kaya gini." Jaehyun khawatir.

Nara tersenyum mendengarnya, tapi juga miris.

"Bukan lagi, kan gue harus ngurusin hotel."

Jaehyun menatap sahabatnya, kemudian kembali mengobati luka Nara.

Ending Scene | Kim Doyoung | END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang