"Jujur sama aku, Ra! Apa bener anak kamu itu darah daging aku?! Apa bener Doyie itu anak aku?! HAH?!!!!"
Nara tak bisa menjawab apapun, dia hanya membisu di tempatnya berdiri.
"Jangan diem aja, Ra! JAWAB AKU!" Doyoung mengguncang bahu Nara dengan ke...
Annyeonghaseyo yeorobun, selamat datang di cerita pertama gue! Semoga kalian suka yaa ^,^
Jangan lupa follow dan kasih vote di tiap Chapter ♡♡♡ Kasih komen juga biar kita bisa ngobrol. Enjoy 😊😊😊😊😊
========================================
Doyoung dan Nara tiba di depan rumah, lelaki itu masih tak bisa tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayangg, udah dong marahnya."
"Aku ga marah kalo kamu janji satu hal sama aku."
"Soal apa?"
"Soal Jaehyun!"
"Segitu cemburunya kamu sama Jaehyun? Kamu bener-bener mau aku putus hubungan sama Jaehyun?"
"Sayangg! Di dunia ini ga ada yang namanya hubungan persahabatan antara cewe sama cowo! Ga mungkin di antara mereka ga ada perasaan sama sekali!"
Doyoung menarik nafas panjang.
"Aku bener-bener takut kalau suatu hari nanti aku kehilangan kamu! Dan perasaan kamu beralih ke dia!"
Nara bisa membaca kekhawatiran itu dengan jelas, tapi dia tidak bisa melepaskan Jaehyun. Jaehyun adalah salah satu orang berharga dalam hidupnya.
"Kim Doyoung! Lihat aku!"
Doyoung menatap mata indah kekasihnya.
"Aku sayang banget sama kamu, tapi aku juga sayang sama Jaehyun."
Doyoung mengalihkan tatapannya karena jengah.
"Tapi-" Nara kembali menarik perhatian kekasihnya. "Kamu berbeda! Jaehyun adalah lelaki yang seumur hidupnya dia habiskan untuk berada di sisiku, yangg. Jaehyun adalah teman, kakak, adek, bahkan dia menjelma menjadi sosok ayah yang ga pernah aku miliki."
Nara berusaha memilih katanya agar lelaki di hadapannya ini berhenti khawatir.
"Sedangkan kamu, kamu adalah lelaki yang ingin kujadikan sebagai masa depanku. Aku sayang kalian berdua, bedanya kamu dan aku kelak akan tinggal di satu atap yang sama untuk selamanya."
Doyoung tersipu.
"Jadi aku mohon, berhenti mengkhawatirkan hal-hal yang ga akan terjadi. Ga akan ada yang berubah antara aku dan Jaehyun."
Nara meyakinkan. Doyoung berusaha mengerti meskipun dalam hati dia belum sepenuhnya menerima.
"Hmmmm???" Nara kembali meyakinkan, lelaki itu menarik nafas dengan berat.
"Kalo gitu peluk." Pinta Doyoung manja sambil merentangkan kedua tangan. Hatinya belum sepenuhnya tenang.
Nara tersenyum. Alih-alih memeluk, wanita itu maju satu langkah mendekatkan tubuhnya, kemudian berjinjit untuk mengecup bibir kekasihnya. Doyoung yang sempat kaget dengan sigap memeluk pinggang Nara dengan satu lengan sebelum wanita itu berhasil menjauhkan tubuhnya kembali. Nara yang tadinya hanya berniat memberi kecupan singkat akhirnya tertawan dalam pelukan kekasihnya. Doyoung membalas kecupan Nara dengan ciuman yang begitu dalam.