🔞
"Hah uhh hah hah hah" Minho tidak bisa berhenti mendesah saat Chan terus menggenjot lubangnya.
"Minho jujur tapi aku sangat mencintaimu, aku tidak bisa menyembunyikannya lagi" kata Chan sembari mencium bibir pria manis itu. Minho tak bisa berbicara, dia kini sudah terbuat dengan kegiatan seksual ini.
Kaki dan pinggang Minho seperti bergerak sendiri saat Chan semakin memasukan penis itu ke perutnya.
"Chan kapan kau akan melepaskan aku" ujar Minho yang sudah kehabisan tenaga. Tapi sebenarnya dia masih sangat ingin lebih dan tidak mau lepas.
"Katakan jika kau akan bersedia menikah dengan ku" kata Chan. Minho menatap manik mata itu.
"Ta..tapi Chan ahhh" Minho tidak bisa berbicara ini terlalu nikmat.
"Katakan ya atau tidak?" Tanya Chan. Minho sambil menelan ludah pun tak sengaja mengangguk. Melihat itu Chan sangat senang, walaupun dengan sedikit paksaan tapi Minho setuju.
Minho sangat lemas setelah seks dengan pria ini. Tubuhnya juga sangat basah akan sperma dan keringat.
"Istirahat saja, besok pagi kau harus bangun pagi" kata Chan sambil mencium wajah Minho.
"Chan" panggil Minho saat Chan berusaha memakaikannya baju.
"Hmmm" Tanya Chan.
"Kenapa kau mencintai ku?" Tanya Minho sambil menutup matanya. Pria Bang itu tersenyum dan mendekat.
"Karena kau seorang pria istimewa yang sangat sulit di dapatkan dalam dunia ini" katanya.
***
Minho terkejut saat melihat beberapa orang masuk ke rumah itu bersama Chan. Ruangan tamu sampai ramai karena orang baru itu.
"Ini minumannya Tuan" kata Minho sembari menghidangkan minuman itu.
"Ini dia calonnya Tuan Bang?" Tanya salah satu dari mereka. Chan terlihat tersenyum hingga matanya sipit dan mengangguk. Minho pun menunduk dengan hormat lalu berbalik.
"Kau mau ke mana? Ayo duduk dulu pilih desain undangannya" kata Chan. Minho pun menurut dan duduk di samping Chan.
"Ini Bagaimana?" Tanya Chan padanya. Minho meneguk salivanya dan menatap ke sekeliling.
"Chan aku Hmmm, ayo bicara sebentar" kata Minho.
Minho mengajak Chan pergi dari ruang tamu menuju ke dapur. Dia sangat ingin berbicara empat pada Chan.
"Chan apa ini?" Tanya Minho pada Chan.
"Apa Kenapa? Kita harus menyiapkan pernikahan kita" kata Chan. Minho seketika berkaca-kaca mendengar itu.
"Aku tidak bisa, tolong" katanya. Chan memeluk Minho dengan erat sembari mengusap punggung si manis.
"Kenapa? Ayo cerita" katanya.
"Aku tidak bisa menikah dengan mu, aku ini sudah pernah menikah dan.."
"Ssttt jangan bicara lagi" katanya sambil menenangkan Minho. Setelah agak tenang Chan melepaskan pelukannya dan menatap mata si manis.
"Minho dengar ya, aku tidak pernah peduli dengan ucapan orang tentang mu. Dan aku itu tulus Minho, tolong kau hargai ketulusan ku" katanya.
"Aku tahu semuanya, ini pilihan ku. Aku sudah berjanji waktu itu aku akan menikah dengan mu dan menjaga mu" katanya. Minho hanya diam mendengarkannya.
"Jadi ayo kita bangun hal baru, keluarga kecil yang bahagia. Apa kau mau?" Tanyanya. Minho melihat ketulusan itu di mata Chan.
"Aku takut" katanya. Chan menghela napas, rasa trauma itu masih ternyata sangat menghantui dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE [BANGINHO] ✔️
FanfictionSemua hal yang tak bisa dilihat oleh orang lain, namun Minho dapat melihatnya. Warning !! -Bxb -mpreg -kekerasan