Minho terus tersenyum saat diam di kamarnya, dia terus menunggu sang suami untuk datang.
"Jika dia tahu aku hamil apa dia akan lebih lembut?" Gumam Minho. Bagaimana reaksinya tapi dia benar-benar sangat bahagia hari ini.
Momen yang ditunggu-tunggu pun tiba-tiba, akhirnya sang suami pulang dan masuk ke kamar mereka.
"Kak" katanya.
"Kenapa?" Tanyanya ketus. Minho tersenyum lalu dia bangun dari sana. Pria itu lalu memberikan hasil tesnya.
"Kak aku hamil" katanya. Pria itu langsung terkejut mendengarnya.
"Kau hamil?" Gumam pria itu. Minho mengangguk dan langsung memeluk suaminya dengan erat.
"Sebentar lagi kita akan jadi orang tua" katanya. Pria itu terdiam sambil berpikir.
"Apa ini anak mereka ya?" Batin pria itu.
Saat Minho tertidur, pria itu langsung bangun dari sana. Malam itu dia langsung ke apotek membeli obat.
"Berikan aku obat O dan Obat M" katanya pada pelayan apotek itu.
Pria itu memegang jarum suntik yang sudah terdapat obat itu. Saat Minho tertidur dia langsung menyuntikannya ke bokong Minho. Dia melakukan itu setelah menonton tutorial di youtube.
"Aduh" kata Minho langsung terbangun.
"Kau melakukan apa?" Gumam Minho. Pria itu langsung menyembunyikan jarum suntik yang sudah kosong itu. Dia kemudian memeluk Minho.
"Minho aku sangat bahagia sampai ingin melakukan itu" katanya sambil merayu Minho. Pria manis itu tersenyum dan memeluk suaminya.
🔞
Minho tersentak saat pria itu memasukan dua jarinya ke lubang miliknya. Tangan Minho sampai meremas seprei saat dia mengeksplorasi di dalam sana.
"Hah Kak kenapa dikeluarkan" kata Minho sambil terengah-engah. Pria itu tersenyum dan mulai memancarkan aksinya.
"Janin sialan aku karus mati" batin pria itu sambil menghancurkan obat itu. Dia kemudian memasukannya ke lubang Minho.
"Ahhh terlalu dalam" kata Minho tersentak.
"Tapi kau suka kan?" Tanyanya. Mereka kemudian melakukan itu, saat Minho merasakan kenikmatan itu. Tiba-tiba dia merasakan perutnya sakit.
"Aahhh kenapa tiba-tiba" katanya. Pria itu lalu mengeluarkannya.
"Aduh Kak" kata Minho kesakitan.
"Minho aku akan belikan obat ya, tunggu sebentar" kata pria itu yang terlihat panik kemudian bangun dan memakai pakaian.
"Aku hanya perlu menunggu" katanya sambil keluar dari sana.
Semakin lama Minho merasakan sakit. Tapi tiba-tiba dia merasakan basah di paha dan bokongnya.
"Darah?" Tolong aaaa" Teriak Minho melihat itu.
Chan yang tadinya duduk di depan rumah Minho kini berlari ke atas melihat Minho.
"Chan" kata Minho sambil memegang perutnya. Mata Chan terbelakak melihat itu.
"Aduh Minho sepertinya kau keguguran" kata Chan yang melihat gumpalan itu. Sejak itu Minho terus menangis, kasur itu sudah penuh dengan darah.
"Padahal aku baru tahu dia hidup tapi kini dia sudah pergi lagi" kata Minho. Sambil menangis. Jujur Chan juga merasa sangat sedih melihat itu.
Tiba-tiba pintu dibuka dan pria itu datang membawa obat.
"Kak dia pergi, aku keguguran" kata Minho. Pria itu terlihat pura-pura terkejut dan langsung memeluk Minho.
"Kenapa ini bisa terjadi? Padahal tadi kita sangat bahagia" katanya berakting. Pria itu tersenyum dari belakang sambil memeluk Minho.
Chan melihat keanehan itu, benar-benar sangat mencurigakan.
"Awas ya kau brengsek, jika kau menyakiti Minho. Aku bersumpah akan membunuh mu" kata Chan kemudian dia pergi dari sana.
***
Seperti biasanya Minho bekerja, Chan selalu mengekor padanya. Chan selalu ada ke mana pun Minho pergi.
"Apa kau tidak bosan terus mengikuti au?" Tanya pria manis itu sambil terkekeh. Saat itu adalah jam istirahat mereka. Chan hanya diam saja entah kenapa.
Minho pertama kalinya melihat pria itu hanya diam saja, biasanya Chan yang lebih banyak mengoceh.
"Minho apa kau tidak curiga dengan suami mu itu?" Tanya Chan padanya. Minho agak terdiam dan menaikan salah satu alisnya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Minho.
"Dia aneh, seperti menyembunyikan sesuatu" katanya. Minho terdiam dan kemudian dia menggeleng.
"Dia memang seperti itu" jawabnya sambil minum air. Chan agak kesal melihat reaksi Minho. Dia pun langsung pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.
Saat Chan tiba, dia melihat segerombolan orang masuk ke rumah Minho dengan paksa.
"Hai! Keluar dan bayar semua hutang mu" katanya. Pria yang menyebalkan itu kemudian keluar dari sana.
Chan terkejut melihat keributan itu, untuk memastikannya dia langsung mendekat dan mendengarkan pembicaraan lebih dekat.
"Mana uang nya?" Tanya salah satu pria botak berkaca mata itu.
"Aku belum punya uang" katanya lagi. Mereka kembali memukulinya.
"Bagaimana pun caranya aku ingin besok kau kembalikan semua uangnya jika tidak kau akan mati di tangan kami" kata pria itu sambil menendangnya.
"Rasakan" kata Chan sambil bersidekep pada pria itu.
"Isss sialan mereka tahu rumah ku" katanya. Chan hanya diam saja saat itu. Pria itu kemudian nampak mengambil ponselnya.
"Tuan apa anda tidak membutuhkan teman tidur?" Tanyanya melewati ponsel. Chan langsung terbelakak dan ingin menggapai pria itu.
"Gawat" katanya kemudian pergi untuk mencari Minho.
Setelah Minho melepaskan pakaian kerjanya, dia langsung mengambil tas dan akan berangkat ke tempat kerjanya yang kedua.
"Minho" suara tiba-tiba itu membuatnya terkejut.
"Kau? Dari mana saja kau?" Tanya Minho saat melihat hantu itu.
"Nanti tolong jangan pulang ya, suami mu gila lagi" kata Chan. Mendengar itu Minho hanya diam saja dan pergi.
"Chan sebaiknya kau jangan menganggu aku dan dia. Aku merasa tidak nyaman karena kau selalu mengikuti aku" katanya. Chan menggeleng dan berusaha kembali membujuk Minho.
"Bukan begitu Minho, aku hanya ingin menolong mu. Dia ingin menjual mu lagi" kata Chan.
Deg
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE [BANGINHO] ✔️
FanfictionSemua hal yang tak bisa dilihat oleh orang lain, namun Minho dapat melihatnya. Warning !! -Bxb -mpreg -kekerasan