44

1.2K 123 13
                                    

"Engga jae,jeno gpp,dia gpp"ucap jaehyun terduduk didepan ruangan jeno dengan pandangan yang amat sangat kosong

"Jaehyunaa"

"Ayah"ucap jaehyun saat melihat jaehoon berjalan kearahnya

"Kemaralilah"ucap jaehoon merentangkan tangannya,lalu jaehyun dengan cepat memeluk tubuh ayahnya

"Menangislah jaehyun,menangis jika itu membuatmu tenang"ucap jaehoon dengan airmata yang mulai mengalir membasahi pipinya

"A-ayah,rasanya begitu sakit"ucap jaehyun

"Kenapa tuhan tidak adil hiks, semesta sangat jahat ayah hiks,m-mereka mengambil orang yang jae sayang hiks"

"Kenapa harus jeno hiks,k-kenapa harus adek jae yang tuhan ambil hiks. B-bundaa, kenapaa bunda bawa adek hiks,bunda g-ga sayang jae,bunda lebih sayang jeno kan,t-tapi jae hiks,jae lebih menyayangi jeno,ayah tau kan"ucap jaehyun menatap kearah ayahnya sendu

"Iya,ayah tau,jae sayang jeno lebih dari siapapun,jae abang yang baik,jae kuat kan, jae bisa kan terima semua ini"ucap jaehoon menatap kearah jaehyun,namun jaehyun malah kembali memeluk sang ayah

"Jaehyun belum siap ayah hiks,i-ini terlalu cepat hiks"

"Ayah juga ga akan siap jae,ayah mna yang rela anaknya pergi sebelum dirinya,tapi jeno,dia sudah berusaha semaksimal mungkin,skrg waktunya dia istirahat"batin jaehoon menangis dalam diam

"Kajja"ucap jaehoon tersenyum kearah jaehyun

"Kajja kita antarkan jeno ke bunda,bunda pasti sudah menunggu jeno"ucap jaehoon diangguki jaehyun,lalu mereka berdua pun memasuki ruangan jeno

Tanpa mereka sadari,ten melihat semua yang mereka ucapkan,perlahan seluruh badannya bergetar,apa maksud mereka? Antarkan jeno ke Imo? Lirihnya pelan

"Andwae"ucap ten melemas,dia bahkan tidak kuat untuk berlari meminta penjelasan kepada jaehyun

"Ayo ten,lo harus pastikan,bukan jeno, jeno gpp,dia aman"ucap ten memukul kakinya keras,lalu sekuat tenaga dia berdiri dan berjalan kearah ruangan itu

Tangannya bergetar hebat saat mendengar isak tangis seseorang didalam sana,tangisan sangat pilu membuat jantungnya semakin berdebar

Perlahan dia membukakan pintu,seisi ruangan itu langsung menatap kearahnya, ada yang menatap sendu,ada pula yang menatapnya bengis,siapa lagi kalau bukan jaehyun dan sanha

"Bajingaan"ucap jaehyun mengepalkan tangannya dan

BUGHHHHH

"JAEHYUN"Teriak mereka saat jaehyun berlari dan memukul ten yang sama sekali tidak memberontak

"Bajingaann lo bangsat"

Bughhhh

Bughhh

"Puas lo hah"

Bughhhhh

"Puas lo renggut kebahagian gw,puas lo dan kluarga lo renggut semua yang jeno punya,puas lo hah"ucap jaehyun dengan nafas yang memburu

"Jaehyun udah,lo bisa bunuh dia kalo gini" ucap eunwoo menarik lengan jaehyun, namun jaehyun malah menghempaskan tangan eunwoo,dia terus menatap tajam kearah ten

"Dia mati pun gabakal bisa nebus semuanya bangsat"

Bughhh

"Lo hiks,lo dan kluarga lo sukses buat jeo menderita brengsek"

BUGHHHH

BUGHHHH

BUGHHHH

BUGHHHH


"Jaehyun udaahh"ucap jaehoon menarik jaehyun untuk menjauh dari ten

"Lepas ayah hiks,bahkan dia mati sekalipun gabikin dosanya terbalas atas apa yang dia lakuin ke adek hiks,mereka semua sialan hiks,mereka hiks mereka jahat ayah hiks,mereka gapernah rasain sakit yang jeno rasain hiks"ucap jaehyun menangis sambil memberontak dari dekapan sang ayah

"Iya jae,ayah ngerti,ayah juga sama halnya sma kamu,sakit hati ayah menerima semuanya,tapi skrang bukan saat yang pas buat lakuin ini,jeno butuh kita jaehyun, jeno butuh kita untuk mengantarnya pulang ke bunda"ucap jaehoon membuat jaehyun sedikit tenang

Dilepasnya cengkraman tangan sang ayah, dia perlahan membalikan tubuhnya menghadap sang adik yang sudah tidak terpasang alat medis

"Mian jenoya"ucap jaehyun mengelus surai jeno

"Mianhae"ucapnya memeluk sang adek erat

"Abang telat jen hiks,abang telat bawa kamu hiks,tapi abang akan antar kamu" ucapnya sambil melepaskan pelukannya

"Kajja kita pulang,abang akan antarkan jeno ketempat yang sangat indah,dimana disitu cuma ada jeno dan bunda"ucap jaehyun,lalu perlahan diapun mendorong brangkar jeno kluar dari ruangan itu diikuti teman²jeno dan yang lain

Tersisalah ten,kun dan beberapa perawat yang membersihkan alat²

Dengan wajah yang babakbelur dan tatapan yang kosong yang ten pancarkan membuat sedikit hati nurani kun kluar

"Ayo,gw bakal obatin luka l-"

"Tidak,terimakasih ge,tapi gw gabutuh" ucap ten

"Tapi ten,lo luka,setidaknya lo bersihin dulu"ucap kun

"Tidak perlu,ini bukti pelampiasan jaehyun, dan ini tidak seberapa sama apa yang jeno rasain"ucapnya menunduk

"Huhhhh,klo gitu gw pergi"ucapnya,lalu diapun pergi meninggalkan kun

"Memang,itu ga seberapa buat lo dibanding jeno"ucap kun menatap kesal kearah ten yang berbelok memasuki ruang rawat haechan

"TEN"Teriak somin terkejut saat ten memasuki kamar dengan tertatih

"Ten,kamu knp"ucap jongsuk menatap sang putra khawatir

"Ten Lee,jawab pertanyaan appa"ucap taeyong menatap ten tajam,namun ten cuma menatapnya sekilis

"Hyung jgn kasar²"ucap mark menahan taeyong yang geram melihat tingkah ten

Ten cuma menatap kedepan dengan tatapan kosong,jas dokter yang dia pakai terkena banyak cipratan darah,dan wajah dipenuni lebam dan sobekan diarea bibi dan plipisnya

"Hyung,gwenchana"ucap haechan yang mampu membuat ten menatapnya tasuka

"H-hyung"ucap haechan terkejut,tidak biasanya ten menatapnya seperti itu

"Heii,kenapa natap chanie seperti itu hmm, apa kamu ada masalah"ucap somin menarik wajah ten menghadap kearahnya, krna dia melihat haechan ketakutan saat ditatap seperti itu

"Lepas"ucap ten menghempaskan tangan somin dari wajahnya

"Ten,lo kurang aj-"

"Lo yang kurang ajar"ucap ten menatap taeyong nyalang

"Lo liat?karna kalian semua jaehyun amat sangat benci gw"lanjutnya

"Jadi yang buat lo kaya gini jaehyun"ucap taeyong menyunggingkan senyumnya

"Gw akan balas apa yang dia perbuat ke lo, atau leb-"

"Bukan lo yang datang,tapi jaehyun akan datang ke kita untuk balas semuanya"

Sorry||Lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang