S12

1.1K 204 6
                                    










Setelah perut terisi penuh, pertualangan berbelanja pun dimulai. JungKook memilih untuk memulainya dari toko pakaian lalu di lanjutkan dengan sepatu, sejauh ini untuk soal berbelanja tampaknya Artis baru naik daun ini tidak tanggung tanggung untuk pergi memborong barang branded yang sangat jelas tidak murah, sedangkan Taehyung saja sebagai senior nya yang jelas telah lebih lama menempuh dunia hiburan sebagai pekerjaan nya dengan penghasilan lebih tak bisa di sebutkan tidak seberani itu untuk menghamburkan nya. Karena Taehyung tahu betapa sulitnya mencari uang dan dia juga tidak mendeskriminasikan JungKook bahwa dia seorang pemboros handal, mungkin itu adalah salah satu hobinya.

Taehyung juga memilih pilihannya, dia juga merupakan seorang yang profesional dalam memilah jenis pakaian yang cocok untuknya,  ngomong ngomong itu juga akan di masukkan ke dalam akun pembayaran JungKook setelah ini.

JungKook yang memaksa, bukan dia.

" Hyung, menurutmu ini atau ini yang bagus? "

Taehyung berbalik untuk melihat JungKook yang tengah menenteng dua jenis dasi di tangannya.

Keduanya memiliki tekstur yang sama sama halus, namun berbeda warna dan pola, " Kiri."

" Ini? " JungKook bergumam pada dirinya sendiri, kemudian mengangguk tetapi malah memberikan keduanya kepada pelayan yang selalu siap sedia di belakang mereka.

Ada beberapa kameraman yang mengarahkan kameranya ke arah mereka dari berbagai sudut pandang, Taehyung yang sempat tertegun jelas terekam jelas tapi dia tidak sadar, sebaliknya dia malah bertanya.

" Bukankah kamu barusan akan memilih, kenapa malah berakhir mengambil keduanya? "

JungKook menyengir, " Sejujurnya aku tidak pandai dalam hal memilih, tapi menurutku keduanya juga bagus, kebetulan aku memiliki jenis pakaian untuk itu."

Taehyung sedikit cemberut, diam diam menertawakan kekonyolan atas alasan tak masuk akal JungKook barusan, dia berpikir bahwa junior nya ini setidaknya cukup naif.

Belanjaan mereka sudah cukup banyak, dengan merek merek terkenal itu semua, Taehyung tidak berpikir untuk mencuci piring setelah ini. JungKook membawa uang lebih kan, ya?

Ketika JungKook sibuk memilih pin dasi yang entah untuk apa pula dirinya padahal setahu Taehyung, sebagai seorang Idol akan sangat jarang untuk memakai jenis yang formal kecuali urusan tertentu, tapi melihat JungKook yang sepertinya sangat serius dalam memilih membuat Taehyung menatapnya ikut serius, namun hal lain muncul di tengah perasaan itu.

" JungKook, aku akan ke toilet sebentar."

" Uh, apa aku perlu menemani mu, Hyung? "

Pipi Taehyung agak panas dan buru-buru menggeleng, " Tidak perlu, hanya sebentar."

" Ok, bawalah salah satu pengawal untuk berjaga jaga."

Taehyung mengiyakan saja, meskipun mall ini telah di pastikan aman untuk mereka selama syuting disana, tapi tetap saja, keamanan memang nomor satu.


..........




Taehyung menyelesaikan panggilan alam nya dengan cepat, keluar dari salah satu bilik lalu pergi ke wastafel untuk mencuci tangannya.

Pengawal yang dia bawa tadi berada diluar pintu, jadi Taehyung bisa bergerak santai saat ini, namun melihat bayangan yang tak asing baginya berdiri tepat di belakangnya, Taehyung merasa mulai terancam lagi. Dia ingin buru-buru pergi setelah berhasil meraih tisu kering di sisi kanan kaca, tapi sebelum dia bisa menyentuh pintu, lengannya lebih dulu di tahan dan bahkan dengan sedikit tenaga menariknya ke belakang.

Taehyung tidak bisa dan tidak boleh berteriak atau itu akan mengundang kecurigaan orang orang diluar sana, jadi dia hanya bisa menghadapi nya untuk saat ini.

" Lepas."
Ucapnya dengan tenang.

Sosok yang berpakaian tertutup itu, yang hanya menyingkap sedikit wajahnya terus menatap lurus ke wajah Taehyung dengan lekat.

" Oh Sehun, aku tahu itu kau, lepaskan aku sekarang atau kau akan tahu akibatnya."

Sekarang sosok itu barulah sedikit bereaksi dengan memiringkan sedikit kepalanya dengan tatapan mencemooh.

" Memangnya apa yang akan terjadi padaku jika aku tetap tidak mau melepaskan mu, Taehyungie..."

" Berhenti memanggilku seperti itu lagi mulai sekarang! Sekali lagi ku tekankan, lepaskan aku atau-

" Atau kekasih baru mu diluar sana akan menemukan mu? Apakah dia akan memukul ku seperti pahlawan di televisi itu? Menuntut ku? "

" Oh Sehun! "

" Bagus Kim, dua kali, dua kali dalam satu waktu kini kau berhasil menyebut nama lengkap ku secara langsung."

Taehyung menggigit bibir bawahnya, dia mulai gelisah, dia sedikit memalingkan muka tidak ingin menatap langsung wajah yang setidaknya pernah dia kagumi untuk waktu yang lama.

Melihat wajah Taehyung yang berpaling darinya, cengkeraman tangannya di pergelangan tangan Taehyung tanpa sadar ikut mengencang dan matanya menyipit tajam. Taehyung meringis pelan, tapi enggan menunjukkan kelemahannya.

" Kim Taehyung, katakan yang sebenarnya, kenapa kau mulai berani sekarang, kau seperti bukan Taehyung kecil ku lagi yang ku kenal."

"............."

" Tidak menjawab? Jadi benar apa yang di katakan oleh media itu bahwa kau dan bocah itu bersama? "

" Itu bukan urusanmu. Sekarang lepaskan aku! "

" Taehyung! Sekali lagi ku tanya, apa kau berubah hanya untuk dirinya?! "

" Aku tidak pernah berubah, aku masih sama seperti sosok Kim Taehyung yang kau kenal dulu, hanya saja kau lah yang melupakan sesuatu, bahwa aku- Kim Taehyung, pantang untuk mengemis. "

Taehyung mencoba mengerahkan kekuatan nya, menyentak dan itu berhasil, dia sudah memegang gagang pintu hendak memutarnya ketika suara Sehun kembali datang di belakangnya dengan nada marah.

" Jika kau memang bosan dengan ku dan ingin mencari yang lain, setidaknya kau harus mencari kelas yang lebih tinggi dariku, tapi tidak ku sangka selera mu akan jauh jatuh lebih rendah dari yang ku bayangkan. Apa istimewanya bocah itu yang bahkan baru saja mencoba menghadapi kejamnya dunia? "

Taehyung tidak menoleh ke belakang, tapi dia tetap memberi balasan terakhirnya sebelum benar-benar pergi dari sana yang mana membuat Sehun terdiam dengan nyala api yang membara di dalam hatinya.

" Tidak masalah selera ku jatuh rendah, tidak masalah apakah dia bocah atau bahkan anak remaja di matamu, tapi yang pasti, setidaknya dia jauh lebih berani dan bertanggungjawab atas apa yang terjadi di antara kami. Dia bukanlah seseorang yang pengecut seperti dirimu."



TBC

S̶C̶A̶N̶D̶A̶L̶S̶ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang