S13

1.1K 168 1
                                    










" Taehyungie sayangku~ Ayo cepat- AAAAAAAA!!!! SIAPA KAU HANTU SIALAN!!? "

".............Jin Hyung...... "

Seokjin terdiam syok di tempatnya dengan kedua tangannya dia letakkan di atas dadanya, menatap lurus pada sosok Taehyung yang masih duduk tenang di tepian kasur. Selimut masih kusut, jelas penghuninya baru saja bangun tidur dan belum sempat merapikan, terlebih lagi atau itu adalah sebaliknya.

" T-Taehyungie...?? Itu kau..?? "

Seokjin perlahan mendekat, masih dengan raut wajah terkejutnya, dan di balas oleh Taehyung yang menatapnya datar.

" Menurutmu? Hyung pikir, siapa lagi yang bisa tinggal di apartemen ini selain diriku? "

Seokjin akhirnya sadar, bahwa sosok yang barusan membuatnya terkejut itu adalah artisnya sendiri, jadi dia buru-buru mendekat, menangkup wajah Taehyung dengan kedua tangannya lalu berkata panik.

" Apa yang terjadi pada dirimu!? Yak! Lihat lingkaran hitam di bawah mata mu ini!! Apa kau tidak tidur lagi!? "

Taehyung menarik wajahnya dan memalingkan muka, mengambil gelas air minum di atas nakas dekatnya, menyesapnya sedikit dan berbicara acuh.

" Apa jadwal ku hari ini? "

" Yak! Kim Taehyung! Jawab pertanyaan ku! Apa kau tidak tidur lagi malam ini?! "

" Hyung...."

" Katakan, apakah bocah Jeon itu melakukan sesuatu yang membuatmu marah? "

" Tidak, kenapa dengan dia? "

" Huh, bukankah semalam kalian pergi syuting bersama-"

" Itu tidak ada sangkut pautnya dengan dia, ini murni kesalahan ku sendiri."

Seokjin menatap lekat wajah Taehyung, bahkan kini kedua matanya ikut menyipit tajam.

" Jangan berbohong padaku, atau aku tidak akan mau memasak untukmu lagi."

Taehyung berdiri, dengan langkah gontai dia pergi menuju jendela besarnya, sedikit menyibak gorden untuk melihat pemandangan kota di pagi hari ini yang belum terlalu ramai dengan kemacetan lalu lintas.

" Aku bertemu dengannya."

" Siapa-

Seokjin berhenti lagi, mengerti dengan sosok siapa yang di maksud oleh Taehyung, kini Seokjin terasa cukup marah dengannya, maju dan menarik pundak Taehyung untuk saling berhadapan.

" Jadi, kau dan dia benar-benar memiliki hubungan?! "

".............ya."

" Sejak kapan- ah abaikan. Lalu bagaimana dengan hubungan kalian itu sekarang."

" ........ Seperti itu."

Seokjin tidak mengerti dengan maksud perkataan Taehyung barusan, tapi dia malah berpikir yang lain.

" Apakah itu putus? Bagus jika iya. Apa bagusnya dia, dia dan agensinya benar-benar sombong-

" Hyung......"

" Ok. Aku tidak peduli dengan masalah seperti apa hubungan kalian saat ini, aku tidak peduli. Kau memulai maka kau harus bertanggungjawab sendiri menyelesaikan nya, aku tidak akan ikut campur untuk itu. Hanya saja, kau harus tetap profesional dalam hidupmu. Mungkin kau memiliki masalah pribadi, tapi ingat, pribadi adalah pribadi, dan pekerjaan adalah pekerjaan, jangan satukan mereka semua atau semua usaha mu akan hancur dalam sekejap mata setelah nya. Sekarang pergilah mandi, aku akan menyiapkan skincare untukmu, juga pakailah bedak agak tebal di wajah mu itu. Kau terlihat sangat jelek hari ini. Apa itu, mirip babi yang sudah babak belur siap untuk di bantai. Ah, makanan mu ada di atas meja, aku akan pergi dulu, maaf tak bisa menemani mu lebih lama."

Seokjin yang terus mengomel, menceramahi nya seperti tanpa tanda titik koma itu mulai berkicau dan di akhiri dengan kecupan singkat di belakang kepala Taehyung sebelum dia benar-benar pergi dari sana.

Taehyung menghela nafas berat, sekali lagi menatap pemandangan kota, bahkan sedikit terpantul raut wajah mengerikan nya dari kaca tersebut.

Benar kata Seokjin.

Benar-benar mengerikan!






..........






Di sisi agensi sebelah, grup EXO sedang berkumpul untuk sarapan pagi bersama, hari ini member yang ahli dalam bidang memasak telah menyiapkan banyak menu hidangan di karenakan hari ini dua member lama yang telah keluar, datang mengunjungi mereka untuk pergi menyapa.

Dia adalah Kris dan Tao.

Sebenarnya bertiga, ada satu lagi, Luhan.

Hanya saja Luhan sudah lebih dulu datang dua hari yang lalu, bahkan pagi ini dia juga ikut bertugas untuk memasak dengan yang lain.

Meskipun dia dan kedua pendatang bukan lagi bagian dari grup ini, tapi hubungan mereka tetap terjaga baik seperti selama ini tidak terjadi apa-apa.

" Dimana Sehun? "
Kris bertanya dengan suara beratnya, dia ingat bocah albino itu adalah member termuda dan paling lengket dengannya, tidak ada hari dimana Sehun tidak akan berpisah dengan Kris bila pria berkebangsaan China itu ada di dorm mereka. Tapi hari ini, bahkan sejak subuh tadi dia dan Tapi tiba, bocah itu belum terlihat sedikitpun.

" Apakah dia sakit? " Lanjut Kris dengan nada mulai khawatir, ini semacam rasa kasih sayang antara kakak dan adik. Semua member tahu bagaimana hubungan kedua pria itu.

" Sehun semalam pulang agak larut, mungkin dia masih tidur, biar Kami yang pergi menjemputnya." Suho akhirnya sebagai leader baru yang menggantikan posisi Kris pun menjawab dengan nada kalem.

Kris, dengan alis Pedang mulai tampak tidak nyaman, " Pulang larut? "

" Pergi berbelanja, dia ingin membelikan sesuatu untukmu, karena dia tahu kau akan datang hari ini." Kali ini Luhan lah yang menyahut, dia datang dengan sepanci sup iga.

" Kai, pergi lihat adik mu."
Xiumin memerintah, dia juga membawa beberapa piring telur gulung dan kedua tangannya yang dengan sigap di bantu oleh Tao.
" Terimakasih."

Tao mengangkat pundak, "Sama-sama."

Kai agak cemberut, " Adik? Kami bahkan hanya berbeda beberapa bulan, bisakah jangan menganggap ku tua? "

" Tetap saja, dia lebih muda darimu."
Ucapan final Kyung-soo menutup perbincangan mereka. Kai bersiap untuk menjemput bocah albino itu, tapi baru tiga langkah, sosok Sehun muncul dengan senyum lebarnya yang agak terasa lain, bahkan Kris sendiri juga ikut merasakannya.

" Kris Ge! "

Sehun datang dan pergi memeluk Kris dari belakang dan segera di balik olehnya untuk saling berpelukan.

Kris menepuk pundaknya dengan bangga, " Terlambat bangun? Lihat mata merah mu itu, cepat beri obat tetes setelah ini, atau itu akan berakhir buruk, oh apa ini? "

Kris tidak sengaja menyinggung punggung tangan kiri Sehun yang terasa kasar dan barulah mereka sadar bahwa tangan itu terluka, lecet dan agak bengkak, memerah aneh.

Sehun buru-buru menyembunyikan nya di belakang punggung, masih dengan senyum lebar. " Bukan apa apa, itu karena aku tidak sengaja meninju nyamuk di dinding."

" Alasan tak masuk akal." Celetuk Tao dengan wajah judesnya, kedua pria ini memang agak kurang akrab, tapi sebenarnya tidak separah itu, dia memiliki hati yang lembut namun tertutup kulit duri yang tajam.

" Yak! Aku jujur, Panda! "

Mereka semua tertawa, hanya Kyung-soo yang terus menatap Sehun dengan ekspresi lain di wajahnya, tapi dia memilih untuk tetap diam.






TBC

S̶C̶A̶N̶D̶A̶L̶S̶ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang