pembalasan

3.3K 277 2
                                    

Keesokannya li hui berencana ke kota menjual buah dan kelinci kebetulan yang dia pelihara di ruangan sudah sangat banyak . Tapi dia tidak mungkin memberi tau kedua orangtuanya tentang hal ini dia tidak mau melihat keduanya cemas.

Untung saja dia memiliki alasan dengan membawa nama teman sma dan sukurlah di terima.

Li hui menutup wajahnya hingga tidak terlihat mengeluarkan keranjang yang dia tenun dan memiliki beberapa hal yang akan di jual

Menjual seluruh buah saja membuat dia mendapatkan 2 bulan gaji pekerjaan pabrik dan untuk daging kelinci dia menjual sedikit mahal karena daging sedang langka saat ini apalagi harus membeli mengunakan tiket membuat beberapa orang tidak bisa membeli.

Keluar dari pasar gelap li hui segera pergi ke toilet umum tak jauh dari sana menganti penampilan barulah dia lega.

Li hui memiliki banyak kain tapi tidak mungkin dia mengeluarkan secara terang-terangan

Pergi ke agen pemasokan li hui membeli beberapa hal mulai dari benang, wol, tepung, biji-bijian halus, bijian kasar, kedelai, kurma, gula merah, daging, lilin, telur, kacang hijau, susu malt, permen, mie,minyak,krim kerang,krim salju,buku tulis , pensil, sepatu kulit untuk setiap orang dan juga li hui pergi ke tempat penjual ikan membeli ikan, abalon, udang, lobster, kepiting dan banyak lagi tak hanya itu dia juga membeli dua domba, dua sapi, dua kambing, dua ayam, dua bebek untuk dilepas di ruangan nanti pasti akan bertambah banyak.

Membayangkan melimpahnya ruangan saja sudah membuat li hui senang bukan main

Setelah memasukan segalanya ke ruangan dia pulang ke desa hanya dengan membawa permen dan kue ayam berharap dia segara menikah dan memiliki alasan untuk mengeluarkan segalanya.

Saat dia kembali dia melihat bibi kedua yaitu ibu zhon yi datang lagi "???? "

Xiufan merasakan malu saat di tatap oleh li hui dia tidak mau kesini tapi suaminya mengajaknya mana mungkin dia berani tidak setuju pengaturan suaminya dan semua ini demi putranya

" li hui kau kembali " nadanya ramah melirik barang yang li hui bawa

Li hui tersenyum langsung masuk ke dalam kamar meletakkan di lemari mengunci langsung.

Melihat li hui masuk dan tidak berniat menunjukkan apa yang dia bawa xiufan hanya bisa penasaran . Paman li hui yang duduk di sebelah bibi hui menyenggol lengan ya

" kalau begitu kami akan kembali dulu "
Ujarnya bangkit pergi

Ibu hui hanya menatap dengan datar melihat itu li hui tau pasti pamanya membicarakan sesuatu

" ibu kenapa mereka tiba-tiba datang?? "

Ibu hui mendegus " mereka hanya ingin meminjam uang untuk membeli pekerjaan untuk Zhong yi "

Li hui mengerutkan kening benar saja keluarga itu memang ingin menghisap darah keluarganya

" ibu apakah kau meminjamkan uang pada mereka "

Ibu hui berkata dengan tegas " tentu saja tidak akan lebih baik ibu mati dari pada memberikan uang pada serigala bermata satu itu "

Li hui lega tapi itu bukan berarti mereka akan berhenti " ibu tapi paman sepertinya akan datang lagi "

" ibu tau selama mereka tidak mendapatkan uang mereka tidak akan berhenti, liat saja ibu akan memberi pelajaran pada mereka "

Li hui puas dengan hasil Kata-katanya berbicara sebentar li hui kembali ke kamar, baru saja dia duduk mengeluarkan kertas siap menulis untuk membuat cerita jendela kamarnya di ketuk oleh seseorang.

Li hui dengan ragu-ragu membuka pintu melihat sosok itu di lega " he zheng apa yang kau lakukan disini bagaimana jika ayah atau ibu liat "

He zheng tersenyum masuk ke kamar li hui langsung memeluk gadis itu " kata jangan kau kemarin datang tapi aku tidak ada dirumah sebenarnya saat tau aku berniat menemuimu tapi aku takut kau sudah tidur "

Li hui melihat keringat di dahi pria itu tertekan mengusap dengan lembut " duduklah aku akan mengambilkan air "

He zheng menolak melepaskan li hui " tidak butuh, aku hanya membutuhkan mu " nadanya lembut

" mulut mu lebih manis " godanya

He zheng menatap li hui dengan lembut mengusap pipi gadis itu matanya terkunci pada bibir itu kedua wajah itu saling dekat dapat merasakan nafas satu sama lain hingga bibir saling bersentuhan

Melepaskan ciuman nafas keduanya menderu " li hui liatlah apa yang aku bawakan "

Li hui memperlihatkan gelang emas mau tidak mau, li hui terkejut sangat jarang petani miskin seperti mereka akan memiliki emas

" ini " cemas

He zheng mengenakan gelang itu di lengan li hui " ibu ku memberikan ini untuk mu "

" apakah tidak apa , barang ini terlalu berharga? "

He zheng mengengam tangan li hui " itu sepadan dengan mu "

" kamerad he mulut mu seperti semakin manis saja "

" tidak semanis mulut mu " timbalnya membuat li hui merona

Lengan he zheng berada di pinggang ramping li hui dengan kepala li hui bertumpu pada dada pria itu

" kamerad he kau dilarang melihat wanita lain setelah kita menikah " titah li hui

He zheng malah tertawa mendengar itu

Li hui cemberut " kenapa kau tertawa?? "

He zheng takut gadisnya marah berhenti tertawa " aku tidak tertarik pada wanita lain selain kamerad li hui "

" apakah ini pengakuan?? "

" tentu saja setiap kata-kata ku adalah pengakuan jujur dari hati ku "

Li hui terkekeh pria berwajah tegas ini saat berkata-kata manis benar-benar lucu tapi anehnya li hui menyukainya.

He zheng merasa tidak kuat melihat wajah cantik gadisnya atau dia tidak akan bisa menahan diri.

" li hui aku harus pergi sebelum ibu mu datang "

Li hui menatap dengan enggan menarik pakaian pria itu " apakah kau tidak bisa lama, atau temanin aku tidur "

He zheng tidak bisa menolak gadis itu saat berwajah seperti itu langsung setuju tapi pikir panjang. Li hui tersenyum senang berbaring di pelukan he zheng mencium aroma maskulin pria itu tertidur dengan cepat.

Setelah li hui tidur he zheng keluar melalui jendela karena takut ketauan oleh ibu mertuanya

Sepanjang jalan he zheng masih terbayang wajah gadisnya yang lucu saat tidur dia semakin bertekad mendapatkan uang lebih banyak..

Kehidupan keduanya berjalan seperti biasa tapi lebih manis dan terang-terangan menunjukkan kemesraan mereka. Kadang-kadang saat zhon yi tidak senang melihat kemesraan mereka dia akan menyindir tapi malah mendapatkan kata-kata pedas dari para bibi yang masih kesal.

Dan untuk keluarga paman kedua hui tidak pernah datang setelah ayahnya pergi ke rumah mereka entah apa yang di bicarakan mereka tidak lagi datang.

Semakin hari kebencian keluarga saudara kedua ayah hui semakin membenci keluarganya merasa keluarganya pelit dan tidak mau membantu kerabat nyatanya itu adalah diri mereka sendiri sayang tidak sadar diri.

Karen itu juga zhon yi sesekali membujuk li hui untuk membantu membicarakan peminjam uang pada orangtuanya tapi sayangnya zhon yi belum tau li hui telah melihat wajah aslinya bagaimana mungkin mau membantunya . Jadi dia hanya mengatakan akan membantu berbicara awalnya zhon yi senang tapi setelah beberapa hari dia mulai tidak bahagia karena tidak ada tanda-tanda pamanya meminjam uang .

Li hui menyukai wajah zhon yi yang seperti itu membuat dia lebih bahagia
Tapi itu belum seberapa dengan dirinya yang menerima banyak kritikan hingga beberapa pria ingin melecehkannya karena menganggap dia hina untung saja tetangganya merupakan seorang polisi jadi mereka tidak berani macam-macam.

🌹𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞🌹endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang