terselesaikan

2.7K 238 15
                                    

Mung lu tidak percaya he zheng tidak akan tergerak oleh tangisannya, dia memasang wajah paling menyedihkan
" kak_ kamerad he aku salah "

He zheng menatap dengan acuh tidak terpengaruh " kamerad aku tidak tau kenapa kau melakukan ini, tapi aku peringatkan jika kau seperti ini lagi aku akan melaporkan mu "

Mung lu melihat sikap pihak lain merasa tidak bahagia . Tapi seorang bibi dari kerumunan di depan pintu tiba-tiba bersura " bukan itu kamerad mung lu keponakan bibi cui yang ingin melakukan kencang buta dengan he zheng tapi langsung di tolak he zheng karena telah memiliki istri "

Semua langsung paham kenapa pihak lain datang ke rumah dan mengatakan hal ambigu. Mung lu di tatap dengan tatapan mata aneh merasa malu

Mung lu menangis dia merasa sedih karena he zheng bahkan tidak mengingatnya " kamerad he apakah kau benar-benar tidak mengingat aku? "

He zheng mendengar ucapan bibi tadi langsung ingat siapa gadis di depannya, matanya semakin dingin " kamerad bukan kah aku sudah mengatakan bahwa aku memiliki istri dan anak . Aku hanya mencintai keluarga ku selainnya tidak "

Mung lu menangis lebih sedih , seorang bibi tidak tahan mulai berkata " gadis kau sangat tak tau malu ingin mengambil suami orang "

" bah, di usia muda memiliki perilaku buruk siapa yang menginginkan gadis seperti ini "

" apakah keluarganya tidak mengajar dengan benar "

Mung lu memerah malu " aku tidak _ "

Ibu he tidak tahan " gadis aku tidak peduli kau siapa, jangan menganggu kehidupan putra dan menantu ku "

Mung lu tidak mengerti kenapa li hui lebih baik dari pada dirinya

" bibi, bagaimana bisa li hui lebih baik dari pada diri ku "

" menantu ku lebih baik dari mu dalam segala hal dan yang terpenting dia tidak akan mengambil suami orang dengan tidak tau malu " ibu he mencibir

Mung lu semakin malu berlari pergi dari sana dengan menangis kencang. Li hui sungguh tersentuh dengan pembelaan ibu mertua dan suaminya. Setelah , itu orang yang mendengar ke jadian itu mengkritik prilaku mung lu yang tidak tau malu

" li hui ,aku....." he zheng ingin mengatakan sesuatu tapi li hui tidak menatapnya sikap li hui terhadap masalah ini sangat cemburu sudah beberapa dua kali hama selalu datang

He zheng melihat itu senang dan sedih, senang karena istrinya cemburu berati dia sangat mencintainya dan sedih karena tidak mendapatkan perhatian istrinya.

Pada malamnya saat akan tertidur he zheng memeluk gadis itu dengan erat " menantu apa kau cemburu? "

Li hui menaikan alis menyodok perut pria itu " siapa yang cemburu? Aku tidak! "

He zheng tersenyum " menantu aku senang kau cemburu "

" apakah kau senang bahwa banyak serangga mendekati mu " nada li hui tidak bahagia

He zheng gugup " menantu bukan itu, aku senang kau cemburu berarti kau mencintai ku "

Li hui awalnya cemburu tapi dia menyesal karena menunjukkan kecemburuan membuat pria itu semakin buas pada malam hari.

Malam musim semi itu sangat bergairah membuat kedua orang itu melupakan kejadian tadi.

─────────────────

Pada keesokannya li hui bangun dengan pinggang sakit seperti akan putus rasanya. Dia menyalahkan pria itu yang berubah seperti serigala , wajahnya panas mengingat kejadian malan itu.

Bangkit dia merasakan sakit yang menusuk untung saja pria itu telah membereskan semua pekerjaan rumahnya jika tidak dia akan memarahi pria itu.

Li hui melihat cuaca pas untuk membawa putranya keluar berjemur, li hui selalu tersenyum melihat putra kecilnya mengoceh tanpa henti seperti mengatakan betapa senangnya dia keluar.

" menantu he " seorang bibi menyapa li hui

" halo bibi " li hui tersenyum sopan

Bibi menyukai li hui yang sopan " apakah ini bayi mu " bibi itu terpesona dengan kelucuan putra li hui.

Li hui mengangguk, " sangat mirip dengan kamerad he zheng " bibi itu berbicara dengan tulus

Siapa yang tidak menyukai putranya saat di sukai oleh orang lain.

Disaat li hui berbincang dengan para bibi tiba-tiba seorang bibi dengan wajah arogan menghampiri mereka

" ooh jadi kau menantu he yang dari desa, apa bagusnya? Masih bagusan keponakan ku " ujarnya

Li hui hanya tersenyum tapi pihak lain mengartikan senyuman li hui sebagai hinaan untuknya.

" cui jangan menganggap kau dari kota, jangan lupa kau adalah orang desa sebelum menikah " bibi yang bersama li hui angkat bicara

" weigang kenapa kau ikut campur " bibi cui tidak senang

" kau harusnya malu karena tidak bisa mengajar keponakan sehingga berani ingin merebut suami orang " seorang bibi mencibir

" benar aku jadi takut , putra ku akan di goda saat keluar rumah "

Semua bibi mengangguk membuat wajah bibi cui panas karena malu dia adalah orang yang selalu mementingkan wajah .

" jangan memfitnah keponakan ku, pasti ular ini yang mengoda kamerad he zheng " tuduh nya

Li hui ingin ketawa jelas-jelas dia menikah lebih dulu dan memiliki anak usia 3 tahun , apakah dia buta atau gila?

" cui kau sangat tidak masuk akal, jelas-jelas kamerad he zheng sangat mencintai istrinya "

Para bibi membela li hui membuat darah bibi cui mendidih karena marah saat di kerumunin dengan keritikan orang-orang , menghentakan kaki kembali dengan marah

Li hui tidak peduli dengan pihak lain kembali berbincang sebentar sebelum kembali pulang

" menantu he sangat ramah "

" iya liatlah caranya bicara sopan "

" sangat buruk keluarga cui karena ingin menghancurkan pernikahan gadis itu "

Pujian dan kata-kata baik tentang li hui telah sampai ke kuping mung lu membuat gadis itu menangis lebih keras dan tidak berani lagi keluar rumah apalagi saat di tatap aneh bahkan semua orang menjauhinya seakan dia adalah hama.

Seminggu beradaptasi ibu he telah sepenuhnya menjadi orang kota bahkan dia mengajari para bibi membuat makana khas selatan, membuat li hui selalu makan-makan enak sehingga berat badanya naik tapi bukan gemuk melainkan terisi.

Mungkin jika di era maju ini adalah tubuh ideal seorang wanita .

Tidak hanya bisnis he zheng yang maju tapi akademik yanyan juga sangat bagus dan selalu berada di peringkat pertama. Karena keperibadian cerianya dan baik banyak anak-anak kota menyukai berteman dengannya.

He zheng , li hui dan ibu he lega saat tau yanyan cepat beradaptasi dengan sekolah baru , lingkungan baru dan rumah baru. Apalagi kamarnya sekarang sangat indah terdapat motif bunga yang di buat khusus oleh li hui ada juga meja belajar, boneka pokonya kamar khas anak perempuan dah.

" bibi liat bakpao tersenyum pada ku " yanyan tersenyum senang melihat keponakannya

Li hui tersenyum " berarti bakpao sangat menyukai bibi kecilnya "

# bakpao adalah nama panggilan keluarga untuk putra li hui , kenapa du panggil itu karena pipinya seperti bakpao yang akan tumpah .

" bibi, yanyan juga menyukai bakpao, bibi, paman, dan nenek " gadis itu tersenyum memperlihatkan lesung pipinya sangat manis

Li hui tersentuh mencium gadis kecil itu " keluarga kita sangat beruntung memiliki yanyan "

Dicium ,yanyan tersipu malu walaupun dia sering mendapatkan ciuman tapi dia tetap malu .

🌹𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞🌹endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang