pertama kali

2.8K 258 5
                                    

Kembali ke rumah dia sambut dengan suara manis dan perhatian dari gadis kecil membuat lelahnya hilang

" yanyan liat apa yang bibi bawa " nada li hui gembira

Mengeluarkan ransel kecil , buku, pensil, ikat rambut kecil dan rok merah . Yanyan melihat itu berbinar senang menatap bibinya dengan senyum manis

" apakah yanyan suka "

Yanyan menatap li hui mengangguk " sangat suka, yanyan paling suka "

Li hui bahagia kemudian beralih pada ibu he mengeluarkan banyak kebutuhan pokok untuk di urus oleh ibu he karena dia lah tetua.

" li hui kau bisa menyimpan sendiri " ibu he menolak

Li hui tidak setuju " ibu ,kau harus menyimpannya sangat aman jika semuanya bersama ibu "

Ibu he berfikir jika menantu dari kedua putranya datang dan melihat menantu anak bungsu memiliki banyak makan mereka akan Mengeretaknya

Bagaimana mungkin dia mau menantu yang lemah lembutnya dia perlakuan tidak adil oleh mereka akhirnya menerima usulan li hui.

Li hui tidak tau bahwa ibu mertuanya mengangap dia terlalu rapuh itulah sebabnya dia setuju.jika tau li hui tidak tau harus senang atau sedih.

Setelah menyimpan barang di kamar ibu mertuanya, li hui kembali ke kamar melanjutkan menulis cerita Caroline. Berencana mengirimnya untuk di terbitkan di kota

────────────────

Di sisi lain seseorang merasa tidak senang mengetahui li hui membawa banyak barang dari kota . Meng ning merasa pasti li hui menggunakan uang ibu mertuanya, hatinya merasa tidak senang memikirkan itu.

Wajah meng ning gelap seakan dunia telah berhutang setiap sen padanya.

" kenapa wajah mu seperti itu " suara bariton seorang pria yang tak lain adalah suami meng ning, kakak pertama dari he zheng

Meng ning dengan nada marah berkata " liatlah bagaimana ibu mu sangat bias, dia memberikan uang pada menantu bungsu untuk membeli banyak barang dari kota "

" bagaimana bisa ibu seperti itu? " nadanya tidak senang

" suami kau adalah anak pertama bagaimana bisa ibu diam-diam menyimpan uang untuk he zheng "

Wajah kakak he semakin buruk berbalik pergi mendatangi rumah lama keluarga he

" ibu, ibu " suaranya tidak senang sama sekali

Li hui dari dalam kaget karena suara kecang tiba-tiba itu.

" kenapa kau ribut-ribut " nada ibu he tidak sabar dia sudah lama kecewa terhadap bos

# bos merunjuk pada kakak pertama he .

Melihat ibunya seperti itu he yoihen merasa terkejut ibunya belum pernah menujukan wajah itu padanya. Tampak sadar dia menurunkan nada bicaranya

" ibu, kenapa kau sangat tidak adil menyembunyikan uang pribadi untuk he zheng " keluhnya

Ibu he menatap datar " aku tidak menyimpan uang pribadi, pasti menantu mu yang mengatakan itu bukan " suara ibu he mengejek

He yoihen tidak bisa menjawab karena memang menantunya yang memberi tau

" jangan lupa berapa banyak yang yang aku habiskan untuk membangun dua rumah baru untuk kedua bersaudara, sedangkan he zheng hanya mendapatkan rumah lama dan dia bekerja keras untuk menghasilkan uang di luar. Dan ingat aku tidak memiliki uang setelah perpisahan untung saja menantu bungsu berbakti membiarkan aku memiliki uang pribadi "

Ibu he memiliki arti dari kata-katanya membuat he yoihen malu bahwa menantunya sangat tidak baik dan menantu bungsu sangat baik.

Dia tidak bisa berkata-kata, ibu he hanya mencibir hatinya telah lama hancur oleh kedua bersaudara yang hanya ingin berpisah agar tidak perlu merawat beban seperti dia dan cucunya

" ibu aku akan kembali " dia tidak memiliki wajah untuk lebih lama lagi

Ibu he mendegus melambaikan tangan mengusirnya.

" ibu apakah kau baik-baik saja " li hui khawatir

Ibu he " jangan khawatir aku baik-baik saja, aku telah menutup mata kepada mereka sebelumnya membuat mereka seperti ini "

" ibu, jangan menyalahkan diri semua ini bukan salah ibu . Harusnya kakak pertama dan kakak kedua dapat melihat pengorbanan ibu selama membesarkan mereka "

Ibu he mendengarkan kata-kata li hui merasa itu benar, sejak menikah mereka hanya mendengarkan menantu mereka. Bahkan rela meninggalkan ibu mereka, ibu he nenghela nafas dia tidak akan bersikap baik lagi. Jika biasanya mereka melihat cinta seorang ibu maka nanti mereka akan melihat kemarahan seorang ibu.

Saat makan siang he zheng kembali, li hui menceritakan kedatangan kakaknya dan maksud kedatangannya

He zheng mengerutkan kening tak senang " bagaimana bisa kakak seperti itu " nadanya tidak percaya

Li hui memeluk he zheng " jangan terlalu memikirkannya, ibu sudah memperjelas semua hal pada kakak tetua. Sekarang lebih baik kita merawat ibu lebih baik lagi " dengan nada lembut

He zheng mengangguk li hui dengan erat merasakan dirinya beruntung mendapatkan menantu yang baik seperti li hui.

Saat mereka berpelukan di dapur tak sengaja di liat ibu he ,dia berdehem membuat li hui kaget mendorong he zheng menundukkan kepala malu.

Ibu he terkekeh melihat menantu anak bungsu pemalu . He zheng tidak merasa malu di liat oleh ibunya

" ibu, akan balik lagi nanti " suara ibu he dengan tersenyum pergi

Li hui mencubit pinggang he zheng " ini salah mu "

He zheng tersenyum memeluk menantunya " menantu aku salah "

Li hui tidak bisa lama-lama marah para pria itu tapi dia pura-pura marah membuat pria itu panik. Li hui tak bisa menahan tawa melihat itu.

" menantu kau semakin nakal " nada he zheng serak

Li hui merona " jangan membuat masalah keluar lah aku akan membuat makanan "

He zheng tersenyum takut istrinya marah keluar dari dapur, wajah li hui panas mencuci muka dengan air dingin membantu panas di wajahnya reda.

Li hui ingat ada saus daging yang dia buat jadinya dia hanya perlu membuat sayur tumis saja

Setelah makan siang he zheng kembali ke sawah untuk bekerja dengan membawa botol minum yang telah di siapkan oleh li hui. Air itu berbeda dengan air putih biasa, karena terdapat mint yang membantu menghilangkan sengatan panas.

" bibi liat " yanyan menunjukkan gambaran yang dia buat

Li hui mengelus kepala gadis itu " bagus yanyan sangat berbakat mengambar "

Yanyan senang sudut mulutnya naik membentuk bulan sabit, li hui kepikiran dengan jajan anak kecil dulu tanghulu.

" yanyan bagaimana jika bibi buatkan makanan enak "

Yanyan tau setiap li hui mengatakan makanan enak itu memang enak langsung mengangguk dengan eksaited.

Li hui tersenyum membiarkan gadis kecil itu mengambar dan dia ke dapur dengan bebas mengeluarkan buah dari ruangan.

Li hui sangat senang melihat buah-buahan berair itu di balut dengan larutan gula pasir.

" yanyan liat " li hui meletakan tanghulu di depan

Yanyan melihat buah itu menatap li hui penuh harapan

" makanlah "

Gadis itu terlihat menyukai tanghulu , bukan hanya yanyan tapi li hui juga suka

Saat ibu he keluar dari kamar, dia tau menantunya pasti membuat makanan baru lagi apalagi terdapat aroma di udara . dan benar saja ada makanan yang belum pernah dia liat di atas meja

" ibu datang dan rasakan "

Ibu he tentu saja tidak menolak dia mencicipi dan benar saja rasa segar dari buah dan manis dari gula sangat menyegarkan di mulut.

🌹𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞🌹endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang