manis

2.8K 259 15
                                    

Kembali ke rumah ibu he langsung pergi ke dapur membuat hidangan banyak daging untuk li hui.

" menantu " panggil he zheng

Li hui mengabaikan pria itu duduk di sebalah yanyan saat makan, he zheng merasa sedih saat diabaikan

Ibu he membiarkan putranya seperti itu dan sibuk menambah banyak lauk untuk li hui.

" makan lebih banyak, kau sangat kurus "

Li hui tersenyum makan dengan lahap sama sekali tidak menatap he zheng dari awal. Bahkan saat mereka tidur dia membelakangi he zheng tidak berbicara dari awal.

Li hui mengalami insomnia karena tidak bisa tidur biasanya dia akan tertidur di pelukan he zheng setelah mencium aroma pria itu

" menantu " suara pria itu pelan

" hmmm "

Pria itu tidak berbicara memeluk li hui dari belakang " menantu aku tau, aku salah " nadanya sedih

Li hui jiga tidak marah hanya memberikan pelajaran saja pada pria itu " aku akan memaafkan mu "

Pria itu memeluk erat li hui membawanya semakin dalam kepelukan pria itu.

Karena kesalahan telah terselesaikan dan he zheng telah mengakui dirinya salah pada li hui. Hubungan mereka jauh lebih lengket lagi, tak hanya itu he zheng tidak mau meninggalkan li hui semenit saja. Jika bukan karena waktu yanyan sekolah dan pulang dia bahkan enggan beranjak dari sisi li hui.

Kedua pasangan itu seperti perangko terutama he zheng akan selalu memeluk li hui sebelum tidur dan setelah tidur bahkan semua pekerjaan rumah di selesai orang pria itu.

Beberapa wanita di desa merasa iri dengan kehidupan baik li hui, bisa di bilang li hui adalah pernikahan bebas yang sangat indah. Apalagi hampir setiap orang didesa menikah dalam kencan buta

Dengan semakin besarnya perut li hui, he zheng semakin khawatir tidak peduli apapun jenis kelamin anak mereka dia akan menyanginya sepenuh hati

" he zheng aku ingin buah plum " li hui menatap suaminya dengan mata besar penuh harap dengan nada kasih sayang membuat siapa pun akan takluk

He zheng menatap istrinya dengan lembut, mengusap kepala dengan lembut " aku akan membelikannya sekarang "

Benar saja ucapan pria itu bisa didengarkan, tak lama dia kembali dengan banyak buah plum.

" he zheng kau yang terbaik " li hyi tersenyum senang seperti anak kecil yang mendapatkan mainan

He zheng gemas menyukai saat istrinya bertingkat seperti anak kecil, tidak peduli jika orang di luar mengatakan dia adalah budak istri. Itu sama sekali tidak masalah selama istrinya tetap tersenyum manis.

─────────────────

Bulan-bulan di lewati dengan lancar oleh li hui hingga bulan kehamilannya dia mengalami kontraksi pada malam hari

" he zheng " suara li hui menahan sakit

He zheng bangun menatap istrinya yang keringat merasa cemas mulai linglung

" he zheng panggil ibu " li hui menatap dengan mata berkaca-kaca

He zheng merasa cemas berlari mengikuti kata-kata istrinya

" he zheng cepat panggil bidan " titah ibu he saat melihat putranya bodoh

He zheng segera memanggil bidan yang biasanya membantu melahirkan bayi di desa.

He zheng menatap ke arah pintu dengan cemas dia terus berdiri sejak bidan masuk. Sudah sejam dia berdiri tapi belum ada tanda-tanda keluar hanya teriakan kesakitan istrinya membuat dia merasa tertekan berharap dia bisa menggantikan menantunya.

Saya suaranya bayi terdengar dia menunggu orang di dalam membuka pintu

Krettt

Pintu terbuka dia buru-buru masuk melihat istrinya menutup mata dia ketakutan

" jangan khawatir menantu mu sedang istirahat , dia baru saja kelelahan " ibu he melihat putranya cemas

He zheng mengangguk lega barulah dia melihat anaknya dengan li hui, buah cinta mereka yang telah di tunggu.

Esoknya saat li hui bangun dia bahagia melihat bayi laki-laki itu tertidur di sampingnya sangat mirip dengan he zheng.

Kehidupan kecil mereka lengkap dengan hadirnya bayi laki-laki itu. Zhong yi yang kebetulan kembali pada tahun baru mendengar li hui telah hamil mau tidak mau senang. Karena dengan ini li hui akan tetap tinggal di desa bau ini

Dengan bangga dia ingin pamer pada li hui tapi saat masuk kedalam rumah banyak perabotan baru, tak hanya itu ada TV dan mesin jahit yang membuat Zhong yi iri.

Saat dia pikir anak li hui pasti akan seperti anak desa lainnya langsung masam melihat penampilan anak itu sangat tampan, putih dan gemuk seperti boneka anak pada hari raya imlek. Berbeda dengan pikirannya dia langsung murung tapi mengingat dia masih tinggal di kota dia jauh lebih baik.

Li hui melihat itu tidak peduli dengan pikiran pihak lain, dia sudah bahagia dengan kehidupannya yang sekarang.

Hari-hari membesarkan bayi sangat tenang dan menyenangkan

Sampai pemerintah mengeluarkan pemberitahuan tentang universitas di buka membuat seluruh orang langsung bersorak bahagia.

Bahkan pemuda pelajar dari kota tidak bisa menahan tangis bahagia mereka berpelukan satu sama lain mencurah perasaan mereka.

Seluruh orang antusias belajar untuk masuk universitas dan kembali ke kota

Beberapa pemuda yang menikah dengan orang desa juga ada yang bercerai agar bisa kembali ke kota tidak peduli dengan anak yang mereka lahirkan

Li hui sudah pernah melihat ini di kehiupan awal tapi tetap saja dia merasa sedih untuk anak-anak itu ,ada beberapa yang akan mendapatkan ibu atau ayah tiri baik dan ada juga yang mendapat perlakuan buruk dari ibu dan ayah tiri mereka.

He zheng tau menantunya berhati lembut membujuk gadis itu dengan lembut , li hui tersenyum melihat he zheng sangat menyanyanginya bahkan pada saat tau berita itu dia mempertanyakan apakah ingin lanjut kuliah atau tidak

Tapi dia lebih memilih menolak karena ingin fokus mengurus anak dan keluarganya.

He zheng merasa menantunya telah dirugikan jadi dia lebih bertekad untuk bekerja di keras agar menantunya bisa menjalani kehidupan yang makmur

Kehidupan keluarga he semakin hari semakin baik bahkan para orang di desa dapat melihat keluarga he berkembang baik.

Beberapa orang ada yang senang dan ada yang tidak senang dengan itu, terutama keluarga Zho dan zhon yi.

Tapi sebanyak apapun mereka berpikir tidak bisa menghentikan lanjut kehidupan makmur keluarga he, terutama tekad he zheng agar istrinya bisa berbelanja seperti orang-orang kota lainnya itu membara

Setelah berminggu-minggu Reformasi di buka he zheng telah membuka perusahaan real estate bersama saudara-saudaranya

Li hui tidak takut jika perusahaan itu bangkrut karena yakin dengan kemampuan suaminya. Dan dia menjaga keluarga dan rumah dengan baik sehingga he zheng dapat bekerja tanpa beban pikiran.

Pada saat li hui bersama ibu mertuanya tengah bercanda tawa sambil membuat pakaian ada tamu yang datang

Li hui cukup tidak menyangka peiyu akan berani datang ke rumahnya setelah kejadian hari itu

Peiyu melihat wajah cantik li hui semakin iri , hatinya sedih merasa surga tidak adil padanya

" kemerad li hui bisa kita berbicara "

Li hui mengangguk mengajak masuk tapi di tolak dengan alasan dia harus segera kembali

" kamerad li hui aku akan segera menikah, aku kesini hanya ingin meminta maaf karena menganggu kehidupan mu . Aku akan berusaha untuk melupakan kamerad he zheng "

Li hui mengerti bahwa peiyu masih muda , wajar jika dia menyukai seseorang di usianya " aku berharap kau bahagia " nada li hui tulus

Mata peiyu sedikit basah mendapati kebaikan pihak lain, dia jadi tau kenapa he zheng sangat mencintai istrinya . Dia tidak ingin berlama-lama  membuat li hui melihat dia menangis, itu akan sangat memalukan.






🌹𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞🌹endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang