saingan

2.7K 263 3
                                    

Li hui menjalani kehidupan seperti biasa walaupun sering merasa tidak lengkap tanpa he zheng.

Yanyan juga sudah bersekolah dengan lancar dan memiliki teman bermain apalagi mereka sering berbagai kota bekal sehingga teman-teman kelas yanyan mulai menjadi akrab.

Li hui senang melihat itu tidak segan-segan membuatkan makanan enak setiap hari

" bibi apa yang kau buat hari ini "yanyan berjinjit dengan penasaran

" kue ubi panggang sangat manis " li hui tersenyum mengemas semua dalam kotak bekal

Yanyan sangat girang tidak sabar merasakan masakan bibinya, kepribadian yanyan telah berbeda dari dulu. Jauh lebih berani dan ceria bahkan sangat dekat dengan li hui. Dia seperti anak ayam yang selalu mengikuti li hui di belakang induknya.

Setelah mengantarkan yanyan ke sekolah dia kembali ke rumah membuat beberapa cerita

" li hui " panggil ibu he

Li hui bangkit keluar " ibu ada apa? "

" ada surat "

Li hui mengambil surat itu melihat alamat pengirim langsung penuh harapan, membaca isi surat itu li hui gembira " ibu " suara li hui bahagia

" ada apa?? " ibu he khawatir

Li hui tersenyum " ibu cerita kau akan di terbitkan dan ini uang mukanya "

Ibu he mendengar itu merasa bahagia untuk li hui " itu bagus ibu akan membuat makanan untuk merayakan hari baik ini "

Li hui tersenyum bahagia dia senang ibu mertuanya tidak seperti para bibi lain , jika itu bibi lain pasti mereka akan langsung mengambil uang dan tidak merayajnkannya.

Li hui berharap he zheng ada disini bersamanya

Hari itu ibu he memasang banyak hidangan daging untuk merayakan keberhasilan li hui. Aroma daging menyebar membuat tetangga bingung karena ini bukan tahun baru kenapa keluarga he memasak daging.

Semua penasaran bahkan saat ibu he keluar mereka langsung bertanya " ibu he ada acara bahagia apa sampai wajahmu berseri-seri "

Ibu he tersenyum menjawab " tidak ada hanya saja, menantu he zheng mendapatkan gaji dari menulis cerita "

" apakah menulis dapat menerima gaji " tanya bibi itu penasaran

Ibu he mengangkat dagu bangga " tentu saja bisa buktinya menantu ku mendapatkan gaji yang menunjukkan dia sangat mampu "

Mendengar itu beberapa bibi iri karena tidak memiliki menantu yang dapat menghasilkan uang.

Dalam sehari saja berita tentang li hui mendapatkan uang dari menulis cerita membuat beberapa orang berseru iri. Bahkan keluarga zhon juga tidak senang, kenapa putri bau mereka tidak seperti li hui yang dapat menghasilkan uang dan membantu keluarga kelahirannya.

──────────────────

Keesokan paginya li hui melakukan pekerjaan rumah seperti biasa memasak dan mengantarkan yanyan ke sekolah.

" ibu aku berniat menghampiri he zheng "

Ibu he tidak membantah tentu saja tidak baik pagi keduanya untuk terlalu perpisah lama " pergilah tapi hati-hati "

Setelah meminta izin li hui mengemas beberapa toples acar,dendeng ke dalam keranjag takut he zheng tidak cukup makanan.

Dengan menaiki kereta keledai paman shen, li hui tiba disana saat waktu makan siang .

" permisi apa kau tau dimana he zheng "

Seorang bibi menatap li hui dari atas " dia disana lurus saja, gadis kenapa kau mencarinya "

🌹𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞🌹endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang