bekerja

2.7K 251 9
                                    

Ketiga orang itu duduk sambil menikmati permen buah itu terutama wajah kecil yanyan sangat mengemaskan saat mengunyah buah itu.

Malamnya setelah makan malam kembali ke kamar li hui sedang membereskan selimut melihat wajah he zheng yang ragu-ragu saat akan berbicara

Li hui menaikan alis bingung " suami ada apa "

He zheng menghela nafas terlihat enggan " menantu aku akan pergi bekerja di desa lain "

Li hui mendengar itu melepaskan pekerjaan bertanya " berapa hari kau akan pergi " nada sedikit sedih

He zheng memeluk li hui dengan erat " aku akan pergi selama dua bulan dan tidak bisa melihat mu nanti " he zheng juga enggan meninggalkan istrinya. Apalagi mereka baru saja menikah

Li hui merasa enggan tapi dia tidak bisa menghalangi suaminya untuk maju dalam karirnya " kapan kau akan pergi " matanya basah

" aku akan pergi besok " he zheng melihat menantunya merasa hatinya sakit

Li hui memeluk erat " cepatlah kembali " hati li hui merasa sedih bahkan sudah merindukan he zheng sekarang

Kedua pasangan itu berpelukan erat, tau akan berpisah cukup lama mereka merasa sedih keduanya melakukan hubungan sebelum he zheng pergi.         malam itu ruangan itu penuh dengan musim semi saling berpelukan dengan erat.

────────────────

Pagi di desa saat li hui bangun dia merasa air matanya jatuh melihat kang di sampingnya sepi.

Dia menangis karena belum terbiasa jika berjauhan dengan he zheng, menenangkan diri dia keluar dengan mata sembab karena harus mengantar yanyan sekolah .

Saat ibu he melihat itu dia tau hubungan kedua pasangan itu sangat baik tapi harus berpisah membuat mereka enggan satu sama lain. Merasa tertekan ibu he berkata " li hui jika kau melihat sesuatu yang bagus jangah ragu untuk membeli sesuatu "

Li hui tau ibu mertuanya pengertian tersenyum mengangguk patuh  , kemudian pamit membawa yanyan ke sekolah

Yanyan memegang baju li hui gugup walaupun telah di ajarkan beberapa kata dan cara berhitung, yanyan tetang gugup dan cemas

" bibi bagaimana jika aku tidak bisa menjawab, apakah guru akan memarahi ku karena bodoh "

Li hui tersenyum " yanyan guru tidak akan marah selama yanyan jujur, dan itulah kenapa yanyan sekolah supaya yanyan menjadi lebih pintar "

Yanyan mengangguk patuh dia selalu percaya pada kata-kata li hui " bibi kau akan menjemput ku kan "

" tentu saja , sekarang yanyan masuk dan belajar dengan giat "

Kepala lobak itu mengangguk mengikuti guru ke dalam. Li hui tersenyum kemudian berbalik pergi ke kota mengirim ceritanya ke editor  .

Setelah mengirim ke pos , li hui memanfatkan waktu untuk menghasilkan uang  dipasar gelap kali ini bukan hanya makanan, balsem, dan sabun juga dia jual.

Tentu saja awalnya banyak wanita ragu membeli balsem tapi setelah mencium aromanya mereka langsung tertarik.

Emang ya keuangan terbesar terdapat pada wanita

Selesai berjualan li hui pergi membeli Barang-barang untuk memenuhi ruangannya, dia juga membeli jeroan, lemak babi,daging babi . Terutama makanan laut li hui langsung membeli dalam jumlah besar

Setelah memborong banyak hal li hui kembali ke desa tak sengaja bertemu dengan beberapa pemuda perempuan dari kota.

" halo, maaf menganggu tapi aku dan para rekan ku mencium aroma harum dari mu . Apa yang kau pakai? " tanyanya sopan

Li hui tidak berniat menyembunyikan " ah ini hanya balsem yang aku buat "

" kau bisa membuat balsem ?? " wanita itu terkejut

Li hui mengangguk  , wanita itu memegang tangan li hui dengan antusia " kamerad dapatkan kau menjualnya pada kami " matanya penuh harapan

Li hui tidak masalah dengan menjual apalagi itu memang tujuannya membuat balsem  " aku akan menjual harganya 10 yuan lebih murah dari agen pemasokan karena kita satu desa "

Para pemuda mendengar harganya murah merasa bahagia " kamerad kapan kami bisa mendapatkannya "

" kebetulan aku membawa beberapa stok . Apakah kalian mau?? "

Semua mengangguk dengan semangat, untung saja li hui mengeluarkan keranjang tadi untung membawa daging

Total ada 3 aroma balsem li hui dan masing-masing pemuda wanita membeli 3 sampai 5 kotak. Setelah memberikan uang mereka segera kembali ke asrama dan li hui kembali ke rumah

Tapi sebelum sampai di rumah dia mengeluarkan daging , kue ayam, tepung dan mie meletakan di keranjang

" ibu aku kembali " suasana hati li hui telah membaik

Ibu he tersenyum " apakah kau sudah makan "

" ibu aku sudah makan, ibu liatlah ini " li hui menujukkan apa yang dibawa

" kenapa banyak sekali " ibu he terkejut

Li hui tersenyum menceritakan apa yang terjadi tentang balsem yang di beli oleh pemuda wanita dari kota

" ah menantu bungsu kau sangat kuat " ibu he terkejut dan bahagia

Li hui juga senang " ibu jika ada yang datang membeli lagi kau bisa memberikan pada mereka "

" tidak, itu adalah kerja keras mu "

Li hui tau ibunya tidak enak berkata " ibu kita adalah keluarga lagi pula jika aku tidak rumah, ibu bisa membantu ku " li hui terus membujuk ibu he dengan genit membuat dia luluh

Li hui sangat senang kembali ke kamar berbaring di kang memeluk bantal milik he zheng , masih ada aroma samar-samar dari pria itu yang membuat li hui tertidur

Disisi lain zhon yi sudah tinggal beberapa hari di rumah keluarga kelahirannya belum ada tanda-tanda qin yuan muncul untuk menjemputnya.

" zhon yi ,kapan qin yuan datang?? " nada ibu zhon tidak sabar

Zhon yi mendengus tak kalah merasa tidak bahagia " ibu aku juga tidak tau, selama dia tidak datang menjemput aku tidak akan kembali "

Ibu zhong merasa tidak senang mendengar itu terutama baginya anak perempuan yang telah menikah adalah orang asing bukan putrinya lagi.

Saudara laki-laki zhon yi tidak peduli duduk di meja makan dengan santai menyantap makanannya

Karena zhon yi berada di keluarga kelahiran sampai seminggu telah membuat ibu zhon terus mengaum karena tidak bahagia. Apalagi zhon yi tidak membantu memasak atau membersihkan rumah, hanya berdiam di kamar jika waktu makan baru keluar siapa yang senang.

" gadis bau makan, dan makan yang kau tau . Tidak melakukan apa-apa berani untuk makan enyah kau " ibu zhon marah menendang zhon yi

Zhon yi menatap keluarganya yang menatapnya dengan tatapan jijik bangkit kembali ke kamar dengan marah menunggu hingga malam dia akan kembali ke rumah suaminya.

Tapi ternyata qin yuan datang menjemput Zhong yi bukan karena tau dirinya salah, melainkan karena tidak ada yang mengurus rumah sama sekali. Apalagi dia, ibu dan adiknya adalah orang males mana mau mengerjakan pekerjaan rumah.

Qin yuan datang di sambut baik oleh keluarga zhon, zhon yi juga senang saat qin yuan datang berfikir qin yuan sadar akan kesalahannya.

Setelah di bujuk oleh kata-kata manis qin yuan, zhon yi bahagia mengepak semua barangnya pergi bersama suaminya.

Ibu zhon mengutuk putrinya karena tidak berbakti, pulang seenaknya pergi tidak menyapa kedua orangtuanya.

🌹𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞🌹endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang