kerabat

3.3K 297 15
                                    

Setelah keluarga he kembali, ayah dan ibu hui mulai membicarakan persiapan dengan wajah bahagia apalagi ayah hui yang awalnya tidak senang tapi setelah di bujuk oleh ibu hui bahwa dia akan tetap tinggal berdekatan dan mereka bisa melihatnya barulah dia setuju.

Li hui memanfaatkan kesempatan kembali kekamar pergi ke ruangan sudah beberapa hari dia telah menanam sayuran di luar dan semuanya telah tumbuh dengan sangat cepat.

Bahkan sayurannya sangat subur dan besar melihat saja sudah membuat ngiler dan serakah

Duduk di kursi bambu dia menikmati udara sejuk sambil makan kue ayam yang dia beli waktu ke kota sebelumnya.

Nikmatnya  !!

Li hui melirik sepetak tanah yang kosong merasa gatal ingin menanam beberapa tanaman

Bangkit dia berjalan ke dapur mengeluarkan tepung berencana membuat tortilla untuk he Zheng sebenarnya bisa saja dia membuat di luar dapur tapi aroma makanan pasti akan dengan cepat tersebar dan menjadi bahan pembicaraan, dia benar-benar malas meladeni para bibi itu.

Selesai dia langsung keluar dari ruangan berencana pergi ke gunung mengambil bunga

Tapi tiba-tiba dia melihat sosok yang dikenal berjalan mendekatinya dengan tatapan lembut " he Zheng?? "

Dia tersenyum menyerahkan krim salju membuat li hui terkejut

" aku melihat kau menyeka wajah dengan ini jadi aku membelinya untuk mu "

Li hui tergerak dia tidak menyangka pria itu melihat krim di atas meja dan akan membelikannya melihat wajah he Zheng dia tidak bisa , tidak tersenyum cerah mencium pipi pria itu

" kamerad he kau sangat baik "

He Zheng tersenyum merasa idenya untuk membeli seperti sangat bagus mengambil alih keranjang " aku akan menemani mu "

Li hui tidak menolak membiarkan pria itu membantunya mengambil bunga dia berencana membuat balsem dimana itu akan membuat dia wangi bunga saat di oleskan

He Zheng tidak tau dengan rencana kin hui hanya berfikir li hui menyukai bunga mulai mencatat menanam bunga di perkarangan sebagai agendanya.

Setelah selesai mereka tidak kembali melainkan duduk di padang bunga itu dengan li hui di pelukan he Zheng mungkin karena mereka akan segera menikah pria itu jadi jauh lebih berani memeluk dan menciumnya

Li hui selalu bersandar di dada pria itu setelah sehabis perciuman " kamerad he  jangan menghabiskan uang untuk ku " nada khawatir

He Zheng tersenyum mengelus surai rambut gadis itu " jangan khawatir aku bekerja agar keluarga kita bisa hidup lebih baik "

" iya keluarga kita pasti akan bahagia " nada lembut dan percaya diri membuat he Zheng bahagia sangat menyukai kata keluarga kita keluar dari mulutnya

Melihat hari sudah sore he zheng mengantarkan li hui kembali ke rumah saat li hui masuk barulah dia pergi pulang.

Li hui tersenyum mengeluarkan semua bunga yang di petik, ibu hui menatap bingung " kenapa banyak sekali bunga "

" ibu aku berniat membuat balsem aroma "

Ibu hui tau apa itu balsem tapi tidak tau putrinya bisa membuat " kapan kau belajar membuat itu "

Li hui tersenyum memikirkan alasan logis " ibu bukan kah aku belajar di kota teman ku kebetulan sangat ahli membuat balsem dia mengajari ku "

Ibu hui berkata " itu bagus "

Li hui tersenyum mulai membuat balsem untuk saja ada cetakan di ruangan yang bisa dia gunakan . Dengan bantuan ibu hui balsem dengan cepat selesai

Li hui mengoleskan balsem pada lenganya , aroma harum bisa di cium oleh ibu hui yang berada di dekat li hui.

" sangat harum "

Li hui tersenyum " ibu ini untuk mu wanginya kalem sangat cocok dengan ibu "

Ibu hui merasa tidak cocok mengunakan ini di usia tua tapi setelah di bujuk oleh kata-kata li hui dia setuju dengan mudah.

Baru saja li hui menaruh semua balsem yang dia beli di kamar kebetulan saat dia keluar ada tamu yang datang.

" kakak "

Melihat siapa yang datang li hui tidak terlalu senang pasalnya yang datang adalah bibi kedua hui dan merupakan ibu zhon yi

Liat saja bagaimana dia masuk seperti rumah sendiri bahkan matanya selalu memindai setiap barang di rumahnya.

" xiufan ada apa kau kemari?? " ibu hui tetap tersenyum tapi dia tentu saja tidak bodoh untuk melihat kelicikan di dalam matanya

Xiufan tersenyum " kakak aku kesini hanya mengunjungi saja, oh ya kebetulan aku mendengar li hui sudah memiliki pria siapa dia " tanyanya

Ibu hui tersenyum " dia adalah he Zheng dari keluarga he "

Xiufan mencibir " kakak kenapa kau memilihkan pria seperti itu pada li hui jika kau mau aku akan mengenalkan pada keponakan ku. Kebetulan dia mencari menantu "

Ibu hui mendegus dalam hati siapa yang tidak tau keluarga Xu adalah keluarga penghisap darah yang selalu mencari keuntungan dari keluarga besan, sama seperti xiufan menikah mereka tidak meminta banyak mahar tapi pada saat mereka pergi bekerja mereka akan datang mengambil banyak hal untung saja dia telah berpisah sekarang.

" tidak perlu, he Zheng sangat bagus dia pekerja keras dan dapat diandalkan " menekan setiap kata

Xiufan tidak senang mendengar itu karena merasa kata-kata itu untuk keponakan yang tidak bisa di bekerja atau tidak bisa di andalkan. Tapi dia tidak bisa merobek wajahnya langsung karena ibunya ingin menikahi keponakannya dengan li hui agar bisa mencari keuntungan dari keluarga li hui.

" kakak tapi keponakan ku dia sekarang akan bekerja di kota dari pada pekerja di tanah bukan kah pekerja kota lebih baik " xiufan mencoba merayu ibu hui

Ibu hui bukan anak kecil yang akan mudah di rayu, dia sudah mengalami banyak hal dan tau sifat setiap keluarga dengan baik. Tetap tersenyum dia menolak dengan tegas

Xiufan kesal " kakak kau tidak tau baik dan buruk "

Ibu hui menjawab dengan tenang " baik dan buruk adalah urusan keluarga ku bukan saatnya orang luar ikut campur "

" kakak kita masih keluarga "

Ibu hui mencibir " jangan lupa keluarga kita telah berpisah " .

Xiufan berdiri dengan marah menujuk ibu hui " kakak karena kau mengatakan itu jangan menyesal " pergi dengan wajah tidak sedap

Ibu hui mendengus hanya orang bodoh yang mau menerima tawarannya apalagi keponakannya tidak pernah sekolah bagaimana bisa kerja di kota pih.

Li hui juga melihat kepergian bibinya dengan tatapan jijik benar saja anak dan ibu sama saja tidak bisa melihat dia bahagia .

" ibu aku akan memasak "

Ibu hui tidak keberatan bahwa putrinya akan mengambil alih memasak , melihat ibunya di luar li hui mengeluarkan tortilla yang dia buat memasukan ke dalam kotak bekal dia juga menyisakan beberapa tortilla untuk ayah dan ibunya cicipi.

" ibu aku akan keluar sebentar "

Ibu hui bingung " mau kemana "

" ada urusan sebentar saja " li hui buru-buru lari keluar berjalan ke rumah Hu Zheng

" bibi " yanyan memanggil li hui bibi kali ini karena dia akan menikah dengan pamannya

" yanyan apakah paman mu ada " li hui tersenyum berbicara dengan lembut

" paman sedang pergi dan akan kembali malam "

Li hui mengangguk sedikit menyesal tidak bertemu he Zheng tapi memberikan kotak bekal itu pada yanyan " ini bibi buat cicipilah bersama yang lain "

Yanyan tersenyum mengangguk dengan patuh memberikan li hui senyuman manis dengan lesung pipi kanan dan kiri.

Li hui tersenyum mengelus kepala gadis itu mengecup pipinya sebelum berbalik pergi. Yanyan senang saat di cium oleh bibinya merasa bahagia.

🌹𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞🌹endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang