"Adek, abang Mark dimana?" tanya Sehun pada Haechan. Ia tak melihat Mark sedari tadi. Biasanya anak itu akan selalu mengikuti kemana pun ia pergi. Haechan dan Mark itu ekornya kalau mereka sudah pulang kerumah.
Haechan menggelengkan kepalanya. "Echan gak tahu, Papa. Echan gak lihat abang dari tadi." Aneh. Ini tidak seperti biasanya.
"Baiklah, Papa ke kamar abang saja. Echan mau ikut sama Papa?" tanya Sehun pada putranya itu.
"Mau Papa." Haechan langsung bangkit dari posisinya dan mendekati Sehun. Mereka langsung pergi ke kamar Mark.
"Abang Mark? Abang ada di dalam?" Sehun membuka pintunya perlahan. Ia melihat Mark duduk menghadap jendela kamarnya. Tidak mendapat jawaban dari Mark, Sehun langsung mendekati Mark.
"Mark? Kenapa diam saja sayang?" Sehun langsung duduk di samping Mark.
"Papa, apa Mark anak aneh karena punya dua ayah?" Sehun mengusap kepala Mark sambil mendengarkan apa yang dikatakan olehnya.
"Hari ini Mark dibilang aneh karena punya dua ayah. Seharusnya dalam satu keluarga itu punya satu ayah dan satu mama, tapi Mark malah punya dua ayah. Mereka bilang kalo Mark malu maluin, Papa," ucap Mark.
Sehun tersenyum. "Mereka memang benar, sayang. Keluarga yang normal memang seperti itu. Tapi karena keluarga kita unik dan istimewa, jadinya Abang Jae, Mark dan juga Haechan mempunyai dua ayah."
"Tapi mereka bilang kalau Mark malu maluin sekolah, Papa," lanjut Mark lagi.
"Dengarkan Papa sayang. Tidak ada anak yang malu maluin di dunia ini. Mereka adalah hal yang paling indah yang orangtua mereka miliki. Kalau mereka bilang Mark malu maluin karena punya dua ayah, berarti mereka belum bisa menjadi manusia unik seperti kita. Sudah ya, anak Papa gak boleh lama lama sedihnya. Nanti tampannya jadi hilang," ucap Sehun lalu mengusap pipi anaknya itu. Mark langsung memeluk Sehun, ia tak menangis tapi Sehun tahu kalau putranya itu sedang sedih sekarang.
"Abang Mark mau makan ice cream dengan Papa?" Mark mengangguk, mengiyakan ajakan Papanya itu.
"Echan juga mau, Papa," ucap Haechan.
"Baiklah, ayo kita makan ice cream. Tadi Papa beli banyak ice cream saat belanja." Sehun bangkit dari duduknya dan menggenggam tangan kedua anaknya itu. Ia menghela nafasnya sebentar. Ia tahu hubungan ini tak akan berjalan dengan lancar, karena hubungan mereka masih tabu di negara ini. Tapi Sehun yakin, selama suami dan anaknya ada di sampingnya, ia akan melewati semuanya dengan kuat.
©®©®
"Kau sudah mau pulang Chan?" tanya Kai saat masuk ke ruangan Chanyeol.
"Menurutmu?" Kai terkekeh mendengar jawaban abangnya itu.
"Aku cuma ingin memberikanmu laporan dari departemen milikku. Aku sudah memeriksanya dan kau tinggal menandatanganinya, bang," ucap Kai dan memberikan berkas yang ia bawa tadi.
"Kenapa kau tidak memberikannya dari tadi? Kau benar benar menyebalkan." Chanyeol langsung memasukkan berkas tersebut ke dalam tasnya.
"Aku sudah ingin memberikannya tadi, tapi aku sedikit malas untuk menghampirimu, bang. Ruanganmu terlalu jauh untukku," jawab Kai. Chanyeol mendengus mendengarnya.
"Bagaimana? Kau sudah berhasil mendekati sahabatnya istriku itu?"
"Tentu saja sudah, bang. Aku akan menikahinya tahun ini," ucap Kai.
"Kau sudah mengatakannya pada Sehun?"
"Belum bang, aku akan mengatakannya nanti saja," jawab Kai kembali. Chanyeol mengangguk mendengarnya.
"Baiklah kalau begitu. Kalau begitu, aku pulang dulu." Kai mengangguk dan mengikuti Chanyeol yang keluar dari ruangannya.
©®©®
"Daddy pulang." Chanyeol tidak mendapatkan jawaban apapun. Biasanya putra bungsunya akan menghampirinya atau suami manisnya akan memberikan pelukan hangat padanya.
"Dimana mereka? Apa mereka sudah tidur? Tapi ini masih jam 9," gumam Chanyeol setelah melihat jam tangannya.
"Dimana suami dan anak anakku?" tanya Chanyeol pada salah satu orang yang bekerja dirumahnya.
"Tuan Sehun dan anak anak Tuan ada di ruang bermain mereka, Tuan," jawabnya. Chanyeol mengangguk dan langsung ke ruangan yang disebutkan maid tadi.
"Disini kalian ternyata," ucap Chanyeol sambil bersandar di dinding.
"Daddyy~~~" Haechan langsung menghampiri Chanyeol dan memeluk pinggangnya.
"Hai baby boy, rindu Daddy?" Haechan menggeleng.
"No Daddy, Echan rindu Papa," jawab Haechan.
"Rindu Papa? Tapi Papamu selalu denganmu baby boy," ucap Chanyeol.
"Huum iya Daddy, tapi sekarang Echan rindu sama Papa." Haechan melepaskan pelukannya dari Chanyeol dan langsung menghampiri Sehun. Sehun terkekeh melihatnya.
"Dasar." Chanyeol menggerutu melihatnya.
"Welcome home, sayang." Sehun menghampiri Chanyeol dan langsung memeluknya.
"Terimakasih sayang," ucap Chanyeol dan membalas pelukan Sehun.
"Mandilah dulu, aku akan mengantar anak anak dulu ke kamar mereka." Chanyeol mengangguk dan menuruti perkataan suaminya itu.
"Anak anak, ayo sekarang waktunya tidur." Ketiganya langsung bangkit dari duduknya dan mengikuti Sehun. Benar benar seperti anak ayam.
"Selamat tidur anak gantengnya, Papa. Papa loves you." Sehun mengecup dahi anak bungsunya itu dan merapikan selimutnya.
"Echan sayang Papa," balas Haechan lalu memejamkan matanya. Sehun mematikan lampunya dan menghidupkan lampu meja.
Sehun juga melakukannya pada Mark. Mengucapkan banyak kata cinta dan mematikan lampu kamar.
"Selamat tidur abang, Papa loves you." Sehun mengecup dahi Jaehyun dan tersenyum.
"Papa, apa artinya Papa loves you?" tanya Jaehyun. Sehun yang sudah berdiri itu langsung duduk kembali. Ia tersenyum kecil sebelum menjawab pertanyaan Jaehyun.
"Papa loves you means Papa mau abang di hidup Papa dan Papa ingin menjadi bagian dari hidupnya abang. Papa menghargai abang dan Papa ingin menjadi yang terbaik untuk abang walaupun terkadang kita tak tahu apa artinya itu. Itu artinya, Papa peduli sama abang, sangat." Jaehyun tersenyum mendengarnya. Ia memeluk Sehun.
"Papa, Jaehyun loves Papa walaupun terkadang Jae gak tau gimana cara untuk mengatakannya," ucap Jaehyun. Sehun mengecup kepala Jaehyun dan mengusap kepalanya.
"Papa tau sayang," balas Sehun. "Sekarang tidur ya?"
Jaehyun mengangguk dan menuruti Papanya itu. Sehun merapikan selimutnya dan mengecup dahi Jaehyun kembali. Ia keluar dari kamar Jaehyun dan ternyata Chanyeol sudah menunggunya diluar kamar.
"Selamat sayang, kau berhasil. Jaehyun menerimamu dengan sepenuhnya" Chanyeol memeluk Sehun dengan erat. Sehun tersenyum kecil, ia meneteskan airmatanya.
"Terimakasih," ucapnya pelan.
"Sekarang kita kembali ke kamar ya? Kau harus banyak istirahat sayang." Sehun mengangguk pelan. Mereka kembali ke kamar.
"Hari ini, Mark dibilang aneh oleh teman temannya yang ada disekolah," ucap Sehun sambil menduselkan pipinya ke dada Chanyeol.
"Alasannya apa sayang?"
"Karena mempunyai dua ayah," jawabnya.
"Bisa bisanya mereka mengatakan hal tersebut. Apa yang sudah guru mereka ajarkan? Tidak becus sekali," ujar Chanyeol. Sehun mengusap dada Chanyeol untuk menenangkannya.
"Sudahlah sayang, selama tidak sampai menyakiti mereka terlalu dalam, kita maafkan saja ya?" Chanyeol menghela nafasnya dan mengangguk. Ia mengecup kepala Sehun dan langsung memejamkan matanya, menyusul Sehun ke dunia mimpi.
©®©®
Selamat membaca semuanya, semoga kalian suka. Sampai bertemu di chapter selanjutnyaUpdated on January 21, 2023
(ChristXav)
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Sehun (✔)
FanfictionNikmati setiap perjalanan Sehun dalam menaklukkan hati anak anak suaminya Jangan salah lapak. Ini khusus Chanhun Chanyeol Top Sehun Bottom