Bagian 27

836 85 8
                                    

Hari ini adalah hari terakhir ujian akhir untuk Jaehyun. Ia sebenarnya percaya diri kalau ia mampu menyelesaikan ujiannya dengan baik. Tapi entah kenapa, dari kemarin malam sampai hari ini dia merasa sedikit ragu. Bagaimana kalau tiba tiba dirinya blank dan tak tahu harus menjawab apa di lembar jawabannya nanti? Bagaimana kalau ia tidak bisa mendapatkan nilai seperti yang ia pikirkan selama ini? Bagaimana jika ia mengecewakan Papa dan Daddy-nya? Papanya mungkin tidak akan marah, tapi bukan berarti Papanya tidak kecewa kan? Segala pikiran buruk itu muncul sejak tadi malam.

"Abang, abang belum selesai? Nanti terlambat loh ke sekolahnya." Sehun masuk ke kamar putra sulungnya dan menatap Jaehyun yang tengah berdiri di depan cermin.

"Jae sudah selesai, Papa. Jae mau keluar sekarang," jawab Jaehyun. Sehun tersenyum mendengarnya. Ia mendekati putra sulungnya itu dan merapikan kerah baju anaknya yang sedikit tidak rapi.

"Apapun hasilnya yang akan keluar nanti, Papa cuma mau abang tahu satu hal. Papa akan selalu bangga sama abang, Papa akan selalu bahagia dengan apapun yang akan abang dapatkan nanti. Jangan terlalu memikirkan hal hal yang buruk, okay?" Jaehyun langsung memeluk Sehun dan memejamkan matanya. Selalu seperti ini, Papanya itu akan selalu mengerti tanpa harus dijelaskan tentang apapun, berbeda sekali dengan Mommy-nya. Tidak, dia tidak mau membandingkan Mommy dengan Papanya. Dia hanya merasa jadi diri sendiri jika sudah bersama Papanya.

"Sekarang kita sarapan ya? Daddy dan adik adikmu sudah menunggu di ruang makan," ucap Sehun.

"Apa adik kembar sudah bangun?" tanya Jaehyun.

"Tentu saja sudah, abang. Mereka juga ikut menunggu abang di ruang makan." Keduanya berjalan bersama ke ruang makan.

"Pagi Daddy, Mark, Echan dan adik kembar," sapa Jaehyun dan langsung mencium pipi kedua adik kembarnya.

"Selamat pagi, abang. Kenapa lama sekali di kamarnya? Apa ada masalah?" Jaehyun menggeleng.

"Jae tadi mencari buku yang mau abang bawa," jawab Jaehyun. Chanyeol hanya mengangguk menanggapi jawaban Jaehyun.

"Yasudah, ayo kita sarapan. Selamat makan semuanya," ucap Sehun bahagia. Ia mulai mengambil makanan untuk suami dan anak anaknya.

"Hari ini hari terakhir ujian kan? Sudah siap?" tanya Chanyeol. Jaehyun mengangguk.

"Daddy harap kamu bisa menjawabnya dengan baik nanti." Jaehyun menganggukkan kepalanya.

"Abang Jae pasti bisa menjawabnya. Tenang saja, abang Jae kan pintar," ucap Haechan bangga. Jaehyun terkekeh mendengarnya.

"Echan juga mau ujian akhir, kan? Belajar yang rajin, okay? Daddy mau anak anak Daddy berada di posisi terbaiknya." Sehun menggenggam tangan Chanyeol dan menggeleng.

"Jangan terlalu memaksakan sesuatu. Biarkan mereka memberikan versi terbaik mereka, bagaimana pun hasilnya nanti, itu pasti hasil terbaik mereka," ucap Sehun.

"Baiklah baiklah, sayang." Chanyeol melanjutkan sarapannya.

"Daddy, kalau nanti sudah selesai ujian akhirnya, kita jalan jalan ya?" ucap Haechan.

"Boleh. Kita akan jalan jalan ke mana pun kalian mau," jawab Chanyeol dan membuat Haechan berteriak kesenangan.

"Kalian sudah selesai sarapannya? Kita berangkat sekarang," ucap Chanyeol setelah anak anaknya menjawab "Ya"

"Hati hati di jalan, okay? Semangat buat harinya." Sehun memeluk suami dan anak anaknya satu per satu dan mencium pipi mereka. Ia melambaikan tangannya saat mobil itu mulai bergerak menjauh.

Papa Sehun (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang