Chanyeol meletakkan sebuket bunga diatas makan yang sudah dibersihkan itu. Ia tersenyum melihat batu nisan yang tertulis nama orang yang ia cintai itu.
"Hai sayang, aku kembali," ucap Chanyeol dengan kekehan.
"Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah bahagia diatas sana? Apa tempat itu lebih indah dari pada rumah kita? Lebih hangat dari keluarga kita?" lanjutnya.
"Ini sudah lima bulan kau meninggalkanku dan anak anak, sayang. Jujur saja aku masih merindukanmu," ucap Chanyeol lirih lalu menghela nafasnya pelan.
"Kau tau sayang, Jaehyun, Mark dan Haechan mendapatkan peringkat pertama di sekolah mereka. Mereka juga tumbuh dengan baik. Aku senang karena hal itu dan aku harap kau juga senang diatas sana."
"Tapi sayang, aku harus jujur hari ini. Aku tahu kau pasti akan kecewa padaku tapi aku tak bisa menahan hatiku. Perasaanku muncul begitu saja. Aku mencintai seseorang. Aku tak berniat menggantikanmu, aku hanya ingin seseorang menemaniku untuk mengurus anak anak." Chanyeol menghela nafasnya berkali kali.
"Aku tahu, aku bisa saja meminta bantuan ibuku untuk menjaga anak anak kita, tapi aku juga butuh seseorang untuk menemaniku di masa masa sendiriku. Menemaniku di saat pagi maupun saat mau tidurku. Seseorang yang akan memarahiku jika tidur dan makan tidak teratur, menegurku saat melakukan kesalahan dan memelukku saat aku merasa sedih dan juga down," lanjutnya.
"Maafkan aku sayang, maafkan aku. Tapi aku harus mengatakan ini. Aku mencintai Sehun, pria manis yang kau lihat dulu saat kau datang ke kantor waktu itu. Aku sangat mencintainya. Dia tidak mengetahui tentang hal ini karena aku belum mengatakannya."
"Awalnya aku pikir aku mencintainya karena rasa kesepian dan kesedihanku karena kehilanganmu. Aku pikir perasaanku ini akan hilang begitu saja seiring berjalannya waktu, namun aku salah sayang. Aku benar benar sudah jatuh, aku jatuh cinta padanya. Aku mencintai kesederhanaannya. Dari caranya membuatkan kopi untukku, dari tutur lembutnya saat berbicara, dari caranya menegurku karena aku memarahi karyawan yang lalai. Aku mencintai semua yang ada pada dirinya."
"Sayang, aku tidak berniat mencari penggantimu karena pada dasarnya kalian berdua sangat jauh berbeda. Kau menyukai film horor, sementara dia suka sesuatu hal yang lucu. Kau menyukai minuman atau makanan rasa matcha, sementara ia menyukai coklat. Kau menyukai warna warna soft seperti peach, sementara dirinya menyukai warna biru. Kalian berdua berbeda." Chanyeol menatap lamat lamat nisan itu.
"Sayang, aku meminta izin untuk menikahinya. Menjadikannya sebagai suamiku dan papa untuk anak anak kita. Aku janji, aku tak akan melupakanmu. Kau akan selalu memiliki satu ruang di hatiku yang tak akan pernah bisa digantikan oleh siapapun bahkan oleh Sehun sekali pun. Berikan aku tanda jika kau merestuiku sayang," ucap Chanyeol sambil memejamkan matanya. Angin sepoi sepoi berhembus pelan, seolah memeluk tubuh tinggi dan tegap itu. Chanyeol yang merasakannya pun tersenyum kecil. Wendy merestuinya, merestui dirinya untuk menikahi Sehun.
"Terimakasih sayang, terimakasih. Aku janji akan membawa Sehun kesini nanti." Chanyeol mengusap nisan itu dengan lembut.
"Aku pergi dulu sayang, aku harus segera kembali ke kantor untuk menghadiri rapat dan juga menemui Sehun. Aku mencintaimu." Chanyeol segera meninggalkan pemakaman itu dan melaju ke kantornya.
©®©®
"Sehun, ini laporan dari divisi pemasaran. Tuan Minho tidak bisa langsung memberikannya padamu karena harus ke lapangan untuk melakukan pengecekan," ucap Joy.
"Terimakasih Nona Joy, aku akan langsung memberikannya pada Tuan Chanyeol saat ia datang nanti." Joy mengangguk dan meninggalkan Sehun. Beberapa menit kemudian, Chanyeol tiba. Sehun tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Sehun (✔)
FanfictionNikmati setiap perjalanan Sehun dalam menaklukkan hati anak anak suaminya Jangan salah lapak. Ini khusus Chanhun Chanyeol Top Sehun Bottom