**Autor POV**
"Kenapa malah berdiri. Ayo duduk. Apa kau takut aku akan menelan mu hidup hidup?" Dengan cepat becky duduk di kursi depan meja freen.
"Kenapa kau terlihat sangat kaku, bukankah tadi kau sendiri dengan sangat berani membantah di ruang rapat ku sendiri?."
"Aku tidak ada niat membantah mu boss. Aku hanya ingin berbicara untuk senior ku. Apa mereka harus di pecat hanya karena masalah ini?"
"Tunggu dulu, kenapa aku terlihat tidak berbelas kasihan di dalam kalimat mu tadi" Becky menarik nafas nya dengan panjang.
"Itu kenyataan nya boss" jawab nya dengan pelan.
"Kau benar benar ingin di pecat ya?" Ujar freen yang kini berdiri di depan Becky.
"Tentu saja tidak. Aku baru bekerja kemarin"
"Hmm.. lalu apa saran mu untuk Lily?"
"Dari yang aku tahu kita sudah menempuh jalur hukum. Jadi aku rasa bukan masalah besar jika mereka ingin komplain terkait kemiripan dengan produk mereka. Aku rasa mereka akan memperbesar nya."
"Jadi?"
"Apa boss yakin bisa melaunching Lily K&lips 2 Minggu lagi?"
"Tentu saja, produk kita sudah mulai di produksi kembali. Aku sudah bicara dengan seluruh tim produksi untuk memajukan produksi agar semuanya terdistributor ke seluruh daerah, kota bahkan keluar negara"
"Menurutku, sebaiknya kita mengatakan ini hanya akan di produksi secara terbatas. Orang akan lebih tertarik jika sesuatu yang mereka punya hanya sedikit yang memiliki. Kalau permintaan nya bertambah banyak dari seribu ke sepuluh ribu maka kita akan langsung mengumumkan jika hanya yang mendaftarlah yang akan mendapatkan nya." Freen dengan serius mendengarkan.
"Itu juga akan berdampak baik karena kita tidak menjual nya di store, melainkan hanya memajang nya untuk di coba. Orang orang akan semakin di buat penasaran. Dan akhirnya hanya Lily K&lips lah yang di bicarakan"
"Aku tidak yakin mereka akan semudah itu tertarik."
"Itu sebabnya kita membutuhkan orang untuk mempromosikan nya. Kenapa kita tidak bekerja sama dengan para konten kreator yang memiliki follower lebih dari 1 jt dari setiap platfom media sosial untuk mempromosikan produk kita tapi di kemas sebagai games yang sejak awal sudah anda katakan."
"Boss?" Tanya Becky lagi yang melihat freen hanya diam.
Freen menatap Becky dan mengisyaratkan untuk keluar dengan tangan nya. Dengan cepat becky keluar dari ruangan freen membuat Freen kembali kaget karena biasanya mereka yang keluar akan sangat hati hati terhadap suasana hatinya tapi sepertinya berbeda dengan Becky.
"Mon apa kau tidak apa apa?"
"Aku baik baik saja" tanya Mao yang langsung datang ke meja kerja Becky.
"Kau yakin? Boss tidak melakukan sesuatu yang aneh kan padamu?" Tanya Chin yang ikut bertanya.
"Tidak ada. Kami hanya membicarakan tentang konsep kerja"
"Baiklah.. ayo makan dulu. Kau pasti belum makan kan." Tambah Noi yang juga prihatin dengan kondisi fisik Becky setelah bertemu dengan freen.
"Boss?" Ucap mereka berbarengan karena freen tiba tiba keluar.
"Lapar?" Tanya freen di depan Becky yang mereka tahu jika itu pertanyaan untuk Becky.
"Aku baik baik saja boss"
"Aku yang lapar. Jadi ayo ikut"
"Tidak, aku akan makan disini saja"
"Huiih Mon.."ucap ketiga dengan pelan tapi terdengar gelas di telinga freen saat nya melihat Becky yang menolak tawaran boss mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Heirs || FreenBecky🦋
FanfictionCerita nya gua Privasi, follow biar tahu kelanjutan nya. Royal Heirs "Dunia akan selalu terpusat pada orang orang yang memiliki Tahta, Harta, dan kekuasaan. Jangan menjadi naif hanya karena kau merasa sudah jatuh cinta" ujar freen dengan nada menge...