بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"dan pada sebagian malam bertasbihlah kepada-Nya dan (juga) pada waktu terbenamnya bintang-bintang (pada waktu fajar)."
(QS. At-Tur Ayat 49)〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Gelapnya langit bercorak biru kehitaman di waktu fajar. Sebuah bulan menghias indah pada bumantara di atas sana. Begitu indah dan tenang bagi siapapun yang melihatnya.
Bintang-bintang yang berkelip pun meninggalkan bulan sendiri di sana. Walau begitu, ia tetap bersinar terang tanpa ada yang menemani. Ia akan menghilang bila langit sudah kembali terang.
Sama halnya dengan pemeran utama di cerita ini. Masih tertidur sendiri di dalam kamarnya yang gelap. Di tambah selimut tebal yang menghangatkan badannya.
Dering ponsel terus berbunyi di balik bantal perempuan yang kini masih memejamkan matanya. Lama-kelamaan bola matanya tergerak karena merasa terganggu dengan suara itu.
Tangan kanannya pun mengusap layar agar alarm ponselnya tak lagi berbunyi nyaring. Ia pun kembali menarik selimutnya dengan nyaman. Matanya terasa berat untuk membuka saat ini. Rasa kantuk masih saja bersemayam di indra penglihatannya.
Setelah lima menit perempuan cantik itu kembali tertidur lelap. Tiba-tiba suara ketukkan pintu terdengar di telinganya. Suara yang selalu membangunkan dirinya tatkala alarm ponselnya gagal.
"Shakila, ayo bangun. Sudah subuh, Nak." teriak Wanita paruh bayah bernama Azizah. Ibu dari pemeran utama di cerita ini.
Perempuan yang tertidur dengan balutan selimut tebalnya itu bernama lengkap Shakila Alfathunnisa. Gadis cantik berkulit sawo matang dengan alis tebalnya. Sudah biasa dirinya dibangunkan oleh Ibunya saat alarm tak kunjung membangunkannya.
Shakila mulai menggilat dari tidurnya. Ia menyingkap selimutnya dan bangkit dari tidurnya. Posisinya kini telah berganti duduk sambil mengucak-ngucak matanya agar rasa kantuk itu hilang.
"Jangan tidur lagi, Kila. Nanti kesiangan subuhannya." teriak Azizah kembali.
"Iyaa, Bu. Kila udah bangun." ucap Shakila agak keras.
"Mandi, sholat, siap-siap sekolah terus sarapan." ucap Azizah tanpa mengetuk pintu lagi.
"Hmm." saut Shakila dengan berdeham.
Azizah pun pergi ke dapur untuk melanjutkan masaknya. Sedangkan Shakila mengambil ponsel hitamnya di balik bantal. Ibu jarinya menekan tombol power dan terpampanglah jam di layar itu. Pukul 04.30 WIB terlihat jelas di sana.
Shakila pun bergegas menyalakan lampu kamarnya. Ia pun berjalan menuju lemari berukuran sedang. Lalu, mengambil pakaiannya untuk mandi di kamar mandi dekat dapur.
Tak lupa ia membawa handuk berwarna pinknya yang tergantung dekat lemari pada kapstok di sana. Shakila pun berjalan menuju pintu kamarnya sambil membawa pakaian di tangannya dan handuk di bahunya.
〰️〰️〰️
Usai sholat subuh, Shakila bergegas merapikan perlengkapan sholatnya. Setelah menaruhnya di meja belajar, ia mengambil jilbab instan putihnya di atas kasur. Ia pun berkaca di cermin yang berukuran sedang pada pintu lemarinya.
Setelah merasa rapi, ia pun mengingat-ingat apa yang belum ia pakai ataupun bawa. Tangannya menyingkap jilbabnya ke atas. Ternyata ia lupa menggunakan dasi.
Lantas, ia pun membuka lemarinya dan mencari dasi. Ia juga belum memakai sabuk. Shakila masih sibuk mencari-cari benda tersebut sampai pada akhirnya, ia pun mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Hijrahku [ORDER NOW]
Духовные#EVENT ODOA LOVRINZ #KISAH INSPIRATIF Menjadi baik itu memang mudah. Tapi, berada di jalan yang baik belum tentu mudah. Banyak hambatan dan cobaan yang kian mengganggu kekuatan iman. Sama halnya dengan alur hijrah Shakila si pemeran utama di kisah i...