بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."
(QS. Al-Furqon Ayat 20)〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
"Shakila,"
Suara seorang perempuan memanggil Shakila yang kini tengah makan di dalam kelasnya. Shakila pun mengernyit bingung kenapa Ghiska menemuinya di kelasnya. Apa lagi kini ia bersama kedua temannya juga. Tidak biasanya ia di hampiri perempuan yang di cintai oleh Rajendra.
"Kenapa ya, Ghis?" tanya Shakila.
Ia menaruh sendoknya di dalam bekalnya sembari melindungi makanannya dengan tutupnya. Ghiska berdiri di depan meja Shakila yang memang tepat berada di barisan depan.
Ghiska melipat kedua tangannya di dada sembari menatap Shakila dengan wajah datar. Sedangkan kedua teman Ghiska tersenyum sinis ke arah Shakila.
"Kamu suka sama Rajendra?" tanya Ghiska dengan nada ketus.
Shakila membulatkan matanya terkejut. Ia diam tak berkutik karena pertanyaan yang dilontarkan Ghiska kepadanya. Bibirnya terasa kelu untuk jujur perihal perasaannya kepada Rajendra.
Jika ia bilang iya, maka itu sama saja ia telah membuat masalah yang baru. Tapi, jika ia bilang tidak. Sama saja ia telah berbohong. Walau sebenarnya ia sedang mencoba untuk menghilangkan perasaan cinta itu kepada Rajendra.
Shakila menghela nafas dan menatap Ghiska. Ia tahu jika Ghiska dan Rajendra saling menyukai, jadi ia tak mungkin menjawabnya dengan kata iya.
"Engga. Aku cuman teman biasa sama dia." jawab Shakila. Entah kenapa, hatinya terasa ngilu berkata seperti itu.
"Yakin?" tanya Ghiska kembali.
Shakila mengangguk dan mengedipkan mata berkali-kali. "Ya. Kenapa emangnya?"
"Tapi kenapa kemarin kamu sama Rajendra boncengan?"
Bagai di sengat listrik. Shakila kembali membulatkan matanya tak menyangka Ghiska bisa mengetahui hal tersebut. Ia hanya bisa menelan salivanya sekarang, bingung ingin menjawab apa.
Ghiska tersenyum sinis ke arah Shakila. "Gak bisa jawab? Mau bukti?"
Shakila hanya menatap Ghiska dengan tatapan yang membutuhkan penjelasan. Ghiska pun mengambil ponselnya di saku roknya. Ia pun menyalakan benda pipih itu dan menampilkan foto Shakila dan Rajendra tengah berboncengan dekat lampu merah.
Ghiska tak segan-segan memperlihatkannya tepat di depan wajah Shakila. Sedangkan Shakila yang melihat foto itu seketika tercenggang. Kenapa bisa ada foto ia dan Rajendra di ponsel Ghiska? Pikirnya.
Ghiska menarik ponselnya kembali. Ia tersenyum sinis sampai bahunya sedikit terangkat. Shakila pikir dirinya bisa di bohongi soal perasaan. Ia juga perempuan, jadi paham betul gerak gerik perempuan yang menyukai laki-laki.
"Kenapa bisa ada foto itu di Hp kamu??" tanya Shakila dengan raut wajah heran.
"Itu gak penting. Intinya kamu suka kan sama Rajendra?" tanya Ghiska menyudutkan. Bukan menjawab ia malah bertanya balik dengan ketus dan memaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Hijrahku [ORDER NOW]
Spiritualité#EVENT ODOA LOVRINZ #KISAH INSPIRATIF Menjadi baik itu memang mudah. Tapi, berada di jalan yang baik belum tentu mudah. Banyak hambatan dan cobaan yang kian mengganggu kekuatan iman. Sama halnya dengan alur hijrah Shakila si pemeran utama di kisah i...