بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Dan (harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu pada hari itu karena kamu telah menzalimi (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu pantas bersama-sama dalam azab itu."
(QS. Az-Zukhruf Ayat 39)〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Beberapa menit yang lalu bel pulang sekolah telah berbunyi. Para murid pun bergegas pulang menuju rumah mereka masing-masing. Menyisakan lima sampai enam anak untuk piket setiap harinya di waktu pulang sekolah.
Shakila dan Elin keluar kelas bersama. Mereka pulang dengan kendaraan masing-masing. Elin yang pulang menggunakan motor, dan Shakila memilih menaiki bus.
"Mau nebeng ga nih?" tawar Elin.
"Engga, Lin. Arah rumah kita jauh nanti kamu capek mondar mandir nganterin." tolak Shakila.
Mereka kini berada di dekat tempat parkir. Banyak murid yang berlalu lalang di area sana menuju pintu gerbang.
Sebenarnya Shakila pulang lewat jalur depan. Tapi, karena ia ingin mengantar Elin, jadilah dia mengikuti sahabatnya sampai tempat parkir.
"Yaudah, aku duluan ya. Kamu hati-hati." ucap Elin.
"Iya, kamu juga hati di jalan. Jangan ngebut-ngebut." ucap Shakila mengingatkan.
"Yoi."
Shakila tersenyum simpul. Mereka saling melambaikan tangan tanda berpisah sementara waktu. Setelah Elin masuk ke tempat parkir, Shakila berbalik menuju gerbang sekolah lewat depan.
Saat Shakila berjalan melewati ruang kelas di jalan hijau pinggir lapangan, ia melihat Rajendra berbicara dengan seorang perempuan. Mereka tengah berbincang di depan ruang kelas yang ia yakini adalah ruang kelas perempuan itu.
Ia menghentikan langkahnya tatkala melihat Rajendra tersenyum kepada perempuan itu dari jarak yang cukup jauh. Sedangkan yang dilihat tak merasakan bahwa sedang diamati oleh seseorang.
Shakila tak tahu mereka sedang membicarakan apa. Tapi yang pasti, hatinya terasa nyeri tatkala melihat Rajendra tersenyum dan tertawa karena perempuan lain.
Bolehkah ia cemburu? Padahal ia bukan siapa-siapa laki-laki itu. Ia hanya sekadar teman yang mungkin akan tetap begitu. Ia tak berharap memiliki hubungan khusus dengan Rajendra. Karena ia tahu, laki-laki itu menyukai perempuan lain.
Seketika memori satu tahun yang lalu kembali berputar di otaknya. Semua yang pernah Rajendra ucapkan, maupun ekspresinya saat itu membekas lekat di ingatannya.
Flashback...
Saat itu Shakila tengah mencari Rajendra di kelas. Tapi, lelaki itu tak ada di sana. Ia pun memilih keluar kelas dan berhasil menemukan Rajendra yang terlihat tengah memegang ponsel sambil berdiri di pinggir pembatas lantai atas.
Ia pun mendekati laki-laki itu sambil mengembangkan senyumnya. Shakila akan membuat Rajendra terkejut atas keberadaannya nanti.
Tinggal tiga langkah lagi menuju Rajendra, tapi sayang sekali. Laki-laki itu lebih dulu menoleh ke arahnya. Seketika raut wajah Shakila cemberut karena gagal melancarkan aksi jailnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Hijrahku [ORDER NOW]
Spiritualité#EVENT ODOA LOVRINZ #KISAH INSPIRATIF Menjadi baik itu memang mudah. Tapi, berada di jalan yang baik belum tentu mudah. Banyak hambatan dan cobaan yang kian mengganggu kekuatan iman. Sama halnya dengan alur hijrah Shakila si pemeran utama di kisah i...