بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)."
(QS. Al-Baqarah Ayat 165)〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Shakila hendak pulang ke rumahnya. Karena waktu dzuhur sebentar lagi akan tiba. Ia pun berpamitan kepada Arsyila dan Fatimah.
Kini mereka berdua sudah berada di depan halaman rumah Arsyila. Sebelumnya Shakila sempat berjumpa dengan Abinya Arsyila dan Ziko usai mereka kembali dari toko mainan.
"Aku pulang ya, Syil." ucap Shakila dengan senyumnya. Ia berdiri menghadap Arsyila.
"Iya, Shakila. Hati-hati di jalan yaa." ucap Arsyila dengan senyum mengembangnya.
Shakila mengangguk sembari tersenyum lebar. Sedangkan Arsyila menjulurkan tangannya mengajak bersalaman sebelum berpisah.
Alis Shakila terangkat, sekian detik ia baru paham. Dan tangannya pun ia angkat untuk menjabat tangan Arsyila.
"Assalamu'alaikum." salam Shakila setelah bersalaman dengan Arsyila tadi.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab Arsyila lengkap agar mendapat pahala yang lebih banyak.
Shakila pun berjalan menuju gerbang yang sudah terbuka sedikit. Ia membukanya agak lebar agar tubuhnya dapat keluar. Setelah berada di luar halaman rumah Arsyila ia pun menutup gerbang itu.
Ia pun melambaikan tangan ke arah Arsyila yang masih berdiri di depan pintu rumahnya menatap Shakila. Arsyila yang mendapatkan lambaian tangan pun turut ikut melambai juga.
Usai berlambaian tangan, Shakila mengayunkan kakinya menuju arah rumahnya. Saat ia berjalan, ia menatap langit yang indah nan kokoh berdiri tanpa penyanggah.
Kalau dipikir-pikir, itu semua begitu hebat bukan? Amat luas dan dapat dilalui pesawat maupun burung-burung yang terbang di sana. Begitu banyak bangunan menjulang tinggi, tapi langit tetaplah langit.
Ia tak akan runtuh sebelum waktunya. Di mana akan runtuh dan terbelah jika hari akhir atau kiamat itu datang. Tentu yang menciptakan ini semua adalah Allah Yang Maha Kuasa.
Tak terasa 50 meter lagi Shakila akan sampai ke rumahnya. Kini ia berjalan sambil menatap ke depan dan sesekali menatap ke arah jalanan di mana kendaraan berlalu lalang.
Dari banyaknya pengendara motor yang lewat, hanya ada satu yang memancing perhatian Shakila. Ia membulatkan matanya saat melihat temannya Elin berboncengan dengan seorang laki-laki yang sepertinya tak asing baginya.
"I-itu kan Elin?" tanya Shakila terbelalak melihat hal itu.
Shakila terus berjalan sambil memikirkan siapa yang memboncengi Elin. Pasalnya, Elin terlihat begitu dekat dengannya. Dan laki-laki itu tidak asing di matanya.
Karena laki-laki itu memakai topi dan Shakila melihatnya dari arah yang bersamaan, membuatnya tak dapat menduga siapa laki-laki itu.
"Siapa ya? Apa mungkin dia?" batin Shakila bertanya-tanya.
〰️〰️〰️〰️
Hari ini seperti biasanya, awal di mana pembelajaran di mulai kembali. Shakila kini masih menyimpan banyak pertanyaan kepada Elin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Hijrahku [ORDER NOW]
Spiritual#EVENT ODOA LOVRINZ #KISAH INSPIRATIF Menjadi baik itu memang mudah. Tapi, berada di jalan yang baik belum tentu mudah. Banyak hambatan dan cobaan yang kian mengganggu kekuatan iman. Sama halnya dengan alur hijrah Shakila si pemeran utama di kisah i...