Ep. 4

1K 156 13
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Delmara bersenandung kecil menatap angka yang terus berganti di tombol lift. Ditangan kanannya sudah ada bekal yang dia siapkan sepulang dari rumah sakit untuk Danny. Anggap saja sebagai perayaan kecil karena dirinya tidak mengalami masalah sedikitpun dalam hal reproduksi.

Pintu lift terbuka, dia bergegas menuju ruangan suaminya. Bertepatan dengan keluarnya seorang wanita dari ruangan Danny. Wanita itu mengernyitkan dahinya menatap sinis kearah Delmara.

Eh, salah apa dia?

"Selamat siang, Nyonya."

Delmara beralih menatap Javas, sekretaris pribadi Danny yang juga baru saja keluar dari ruangan Danny.

"Iya, selamat siang juga. Suami saya ada?"

Javas dengan pakaian rapih dan tubuhnya yang tegap, menganggukkan kepalanya. "Pak Danny sedang bersantai di dalam, perlu saya beritahu beliau?"

Delmara menggeleng. "Nggak usah, ini kejutan buat dia."

"Pak Danny pasti senang. Kalau begitu, saya permisi dulu." Javas tersenyum ramah, memberi kode pada wanita yang bersamanya agar mengikuti.

Huh, dasar! Tersenyum saja tidak, malah sinis!

Delmara yang masih kesal, tak sadar membuka pintu ruangan dengan cukup keras. Membuat seseorang di dalamnya mengelus dada karena terkejut.

"Babe? Kenapa ngamuk gitu? Pintunya nggak macet 'kan?"

"Eh, kelepasan! Habisnya kesel sama cewek tadi, emang dia siapa sih?" Delmara mengerucutkan bibirnya, menekuk wajah sambil meletakkan bekalnya diatas meja kerja Danny.

Masih dengan posisi tangan berada di dada, Danny ikut mengernyitkan dahinya. "Siapa emang?"

"Cewek yang baru aja keluar dari sini bareng Javas!"

Danny mengangguk paham. "Dia sekretaris baru aku."

"Loh? Terus Javas?"

"Javas sekretaris pribadi aku, kalau yang cewek tadi cuma buat kerjaan kantor." Danny bergerak membuka kotak bekal yang istrinya bawakan. Mencium aroma dari semur daging kesukaannya semenjak pertama kali memakannya dirumah Delmara.

"Kenapa sekretarisnya ada dua?"

Danny mengangkat kepala, tersenyum dan mencubit gemas pipi istrinya yang semakin berisi. "Biar istri aku nggak cemburu, jadi aku bakal lebih sering sama Javas dan pekerjaan dia jadi berkurang 'kan?"

 "Biar istri aku nggak cemburu, jadi aku bakal lebih sering sama Javas dan pekerjaan dia jadi berkurang 'kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ah, Danny benar-benar suami idaman.

Dia memahami perasaan Delmara dan selalu berusaha meminimalkan fitnah yang mungkin saja timbul diantara mereka. Pria dengan gaya mewahnya ini memakan bekal yang Delmara bawakan dengan lahap.

Bahkan sampai lupa untuk minum air.

Delmara tersenyum gemas, mengelus puncak kepala Danny sambil memperhatikan bagaimana pria itu mengunyah dengan mulut penuh. Meski usianya semakin bertambah, tapi Danny seakan menolak tua.

BEST PAPA • choi hyunsuk (sequel of Danny) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang