Ep. 20

667 115 6
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Danny mengulum senyumnya mendengar suara samar dari dalam perut Delmara. Sungguh terharu dirinya mengetahui anaknya tumbuh baik di dalam tubuh mungil istrinya. Seakan tak puas dengan mendengarkan suaranya, Danny memilih menidurkan kepalanya diatas paha. Hingga dia bisa mendapatkan dua hal sekaligus, mendengarkan sang anak dan menatap wajah istrinya.

"Sayang, sejak kapan kamu makin cantik?"

Pertanyaan Danny spontan membuat Delmara menunduk mengernyitkan dahinya tak terima.

"Maksud kamu sebelumnya aku jelek?"

Danny menggeleng. "Nggak gitu sayang, kamu selalu cantik. Tapi semenjak hamil, aura kamu jadi berbeda."

Diciumnya perut Delmara yang berusia 7 bulan, merasakan bagaimana sang anak bergerak di dalam. Sedangkan Delmara begitu nikmati waktunya menonton TV sambil memakan keripik.

"Kak, aku takut Andrew nyakitin keluarga kita." Danny reflek memerhatikan wajah istrinya, air mukanya berubah sendu dan sedikit takut.

Tangan pria itu tergerak untuk mengusap pipinya dengan lembut, seraya tersenyum menenangkan seolah tidak akan ada yang terjadi. "Jangan takut, kamu nggak lupa siapa aku 'kan?"

Delmara menggeleng. "Danny Cullen, anak pertama dari pemilik Cullen Corp, direktur utama anak perusahaan. Siapa yang nggak kenal? Cowok yang terkenal seperti selebritis waktu masih muda."

"Sekarang aku tua ya?" Danny tertawa kecil, baru menyadari dirinya yang semakin tua seiring waktu.

Danny beranjak bangun, menatap wajah istrinya dengan intens. Dia selalu ingin menatap wajah cantiknya, seakan tak pernah puas.

"Apapun yang terjadi, aku akan melindungi kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apapun yang terjadi, aku akan melindungi kalian. Bahkan kalau itu harus dibayar dengan nyawa—"

Belum selesai bicara, pria itu dibungkam dengan ciuman dari Delmara. Danny hanya bisa melebarkan matanya terkejut, terlebih lagi dia melihat netra istrinya berkaca-kaca.

"Stop, Kak. Jangan bicara apapun lagi, nggak akan ada yang terluka." Delmara memeluk tubuh suaminya dengan erat. Danny hanya bisa tersenyum, mengelus punggung Delmara untuk menenangkannya.

"Iya, nggak akan ada yang terluka. Udah, ayo kita tidur."

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Danny tersenyum lebar melihat anaknya bernyanyi ria di kursi belakang mobil, ditangannya ada sekotak susu cokelat yang ia bawa dari rumah. Memandang suasana kota yang lumayan padat dengan berbagai aktivitas masyarakat.

Sampai mobil mereka berhenti di sebuah bangunan, di depannya banyak sekali anak-anak yang sedang bermain. Senyum Dalen merekah, membuka pintu mobil dengan semangat.

Kedua orang tuanya hanya bisa tersenyum melihat Dalen begitu bahagia, memeluk teman-temannya yang pernah berbagi duka dengannya.

"Nomer 7, aku bahagia kamu baik-baik aja," ucap seorang anak laki-laki yang bertubuh lebih besar dari Dalen.

BEST PAPA • choi hyunsuk (sequel of Danny) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang