▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Danny melepaskan dasinya, menjatuhkan dirinya di sofa ruang tengah. Sungguh lelah dirinya menghabiskan sebagian harinya di kantor, pekerjaan yang ia tinggal beberapa hari langsung menyambutnya. Ia memejamkan matanya sejenak, sebelum pergi menuju kamar dan beristirahat.
"Papa?"
Danny tersentak, menoleh kearah tangga rumah dan mendapati Dalen sedang berdiri dengan pakaian tidurnya.
"Loh, udah jam berapa ini? Kenapa belum tidur?"
Dalen melangkah mendekati Papanya, membuat Danny membawanya ke pangkuan. Anak itu memeluk Papanya, mereka berdua tampak sama-sama kelelahan.
"Aku nungguin Papa."
"Hm? Kenapa nungguin? Mama nggak bilang kalau Papa pulang malam?"
Dalen menggeleng di bahu Danny. "Mama udah bilang. Tapi aku pengen ceritain hari pertama di sekolah."
Sungguh, rasa lelah Danny seketika menghilang melihat tingkah imut anaknya ini. Dalen sudah bisa bertingkah manis, meski dia harus bangun pagi dan bersekolah.
"Ayo, ceritakan sama Papa."
Dalen tersenyum lebar. Dengan duduk di pangkuan Papanya, Dalen menceritakan dengan semangat bagaimana hari pertamanya di sekolah. Mulai dari dia mendapat teman pertama yang ceria, pelajarannya yang menyenangkan, sekolahnya yang luas, makanan kantin yang enak-enak, serta dirinya yang sudah harus memilih ekstrakurikuler.
"Ekskulnya ada apa aja?" tanya Danny.
Anak itu tampak berpikir sejenak sambil mengerucutkan bibirnya. "Ada sepak bola, melukis, musik, taekwondo, bahasa inggris. Menurut Papa, aku harus ikut yang mana? Bu Guru bilang, aku harus cepat-cepat pilih buat tambahan nilai."
Ya ampun, padahal Dalen masih SD dan dia sudah harus ikut ekstrakurikuler. Padahal, waktu Danny masih SD dia bebas tanpa harus pilih ini itu.
"Kamu tertarik sama ekskul yang mana?"
"Aku suka sepak bola dan taekwondo."
"Kenapa taekwondo?"
Dalen tersenyum, memeluk Papanya dan bergerak mencari kenyamanan. "Biar aku bisa lindungi Mama kalau Papa nggak bisa."
"Begitu rupanya. Pilih apapun yang kamu mau, Nak. Mama dan Papa akan selalu dukung kamu." Danny mengelus punggung anak tersebut, hingga terdengar dengkuran halus dari anaknya.
Senyum seorang Ayah terpancar, membiarkan Dalen tertidur di pangkuannya. Ia mendongakkan kepala keatas, bersandar pada sofa dan ikut memejamkan matanya.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Delmara berkacak pinggang melihat pemandangan dihadapannya. Secara tiba-tiba Bi Ayu datang ke kamarnya, dan melaporkan jika suami tercintanya tertidur di sofa. Tentu saja Bi Ayu merasa tak sopan jika membangunkannya sendiri, alhasil dia meminta bantuan Delmara.
Sungguh manis, pemandangan langka yang jarang atau bahkan tak akan pernah dia dapatkan. Sebelum membangunkan mereka, Delmara menyempatkan diri untuk mengambil gambar mereka berdua.
"Aduh, ini para jagoan Mama kok pada tidur disini sih?"
Danny mengerjapkan matanya, masih dengan tangannya yang setia memeluk tubuh kecil Dalen.
"Eung? Udah pagi?" Dia menggosok matanya terlebih dahulu, sebelum ia sadar jika bahkan Dalen pun masih setia pada posisinya.
"Kak, kok kalian bisa tidur disini? Kasian Dalen nggak nyaman tidurnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST PAPA • choi hyunsuk (sequel of Danny)
Fanfiction"Untukku, dunia tanpa papa itu tidak ada artinya" 4 tahun pernikahan, keluarga Danny mulai khawatir Delmara tak bisa mendapat keturunan. Segala cara sudah mereka lakukan dan berbagai dokter kandungan sudah mereka kunjungi, tapi jawabannya masih sama...