▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Beberapa hari ini Jun dibuat bingung dan gelisah. Pasalnya, seseorang yang memiliki kendali atas hatinya tampak sedang menghindarinya. Siapa lagi kalau bukan Delmara, wanita yang secara tiba-tiba menghindari topik dengannya.
Bahkan kontak mata sekalipun.
Jun jadi bingung, kesalahan apa yang telah dia lakukan hingga Delmara menjauhinya. Dia jadi gelisah, takut kesalahan yang tak sengaja ia lakukan ternyata besar. Dia sudah beberapa kali mencoba bertanya, tapi Delmara selalu menghindar.
Ketika ia pergi ke rumahnya pun, Delmara tidak sekalipun menemaninya.
"Gue kangen banget, Del," gumamnya. Ia sembunyikan wajahnya di tumpukan kertas diatas meja.
Berkas perusahaan yang tak sempat ia kerjakan karena fokusnya teralihkan sepenuhnya. Bagaimana dia akan menjalankan aktivitasnya jika pikirannya dipenuhi oleh Delmara?
Terdengar bunyi ketukan di mejanya. Dan ketika ia mengangkat dagu, ia mendapati saudaranya tengah menatapnya bingung.
"Tumben lo begini, kenapa bro?"
Jun menghela napas panjang. "Gue ada salah apa ya sama Delmara? Dia beberapa hari kelihatan ngejauhin gue."
Arjuna mengernyitkan dahinya, menatap saudaranya yang gelisah di meja kerja. "Kenapa nggak tanya langsung?"
"Gimana mau tanya langsung kalau dia aja ngehindarin gue, Juna?" kesalnya.
"Santai dong, anjir."
Melihat saudaranya yang gelisah sendiri ini, membuat Arjuna sedikit kasihan. Dia, yang sudah menahan perasaannya demi kebahagiaan Delmara. Yang tanpa sadar, dia menyakiti dirinya sendiri.
Sudah berapa lama dia tahan? Cinta yang luar biasa ini, apa pada akhirnya akan tersalurkan?
Jika Arjuna berada di posisinya, dia tak yakin bisa menahan segalanya. Mungkin, dia akan serakah atau melepaskan cintanya.
Tapi Jun, dia tidak memilih salah satu. Dia memilih caranya sendiri, meski selama ini dia terluka.
"Delmara udah tau perasaan lo?" tanya Arjuna.
Jun yang sedang meraup kasar wajahnya jadi terdiam, "Nggak, mungkin."
"Kalau dia tau dari orang lain tentang perasaan lo, bisa jadi karena itu Delmara jauhin lo."
"Tapi gue nggak pernah bilang sama siapapun kecuali lo tentang perasaan gue ke dia."
Arjuna hanya tersenyum, tapi dia sedang menahan diri untuk tidak memukul saudaranya yang menjengkelkan ini.
Tanpa harus mengumumkannya, semua orang pasti bisa melihat cinta yang membara hanya daei tatapan Jun pada Delmara.
Dasar bodoh.
"Jun, kalau benar Delmara jauhin lo karena dia tau perasaan lo. Jangan paksain diri, berarti udah saatnya lo lepasin dia. Udah cukup lo tahan perasaan, tapi dia nggak bisa balas perasaan lo. Kalau emang benar karena itu, lupain dia dan cari orang lain."
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Disinilah Jun berdiri. Dengan kesiapan hatinya, dengan segala ketulusannya, ia berdiri di depan rumah Delmara. Mengabaikan derasnya hujan di malam hari, yang entah mengapa terasa seperti pertanda buruk baginya.
Jun ingin menyelesaikan semua kegelisahannya. Meski itu berarti dia harus lepas, maka akan dia lepaskan dengan sepenuh hati.
Diliriknya ponsel, lalu menekan tombol untuk menelepon Delmara. Butuh waktu sampai wanita itu menyaut dari seberang sana. Jun hanya tersenyum, sepertinya Delmara berpikir terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST PAPA • choi hyunsuk (sequel of Danny)
Fanfiction"Untukku, dunia tanpa papa itu tidak ada artinya" 4 tahun pernikahan, keluarga Danny mulai khawatir Delmara tak bisa mendapat keturunan. Segala cara sudah mereka lakukan dan berbagai dokter kandungan sudah mereka kunjungi, tapi jawabannya masih sama...