"Gaun nya cantik, sama seperti yang pakai."
Mendengar pujian yang diberikan oleh ibunda Sakha membuat Geyana berusaha sebisa mungkin untuk memperlihatkan senyuman manisnya. Walaupun sejujurnya jauh didalam lubuk hatinya ia merasa sangat tidak nyaman melakukan fitting gaun pengantin seperti ini.
"Kamu beruntung bisa jadi calon istri dari anak saya, Geyana."
Geyana masih tersenyum dan setia mendengarkan apa yang akan dikatakan wanita paruh baya itu.
"Padahal banyak wanita yang jauh lebih cantik dan berpendidikan daripada kamu. Tapi dia malah pilih kamu yang cuma modal tampang doang."
Ayunda, ibunda Sakha itu memang memiliki wajah yang cantik namun tidak dengan ucapannya. Ia tidak kaget dengan apa yang dikatakan oleh wanita tersebut sebab ia sudah cukup lama mengenal nya. Sejujurnya wanita itu baik, namun ia tidak menyukai kedekatan nya dengan anak laki-laki nya. Padahal ia sudah berusaha menjaga jarak hanya saja Sakha tidak menyukai jarak itu dan sering melewatinya.
"Kamu tau engga kalau sebenarnya pernikahan ini dilakukan untuk melunasi semua utang milik ibu kamu?" tanya wanita itu membuat Geyana yang sedari tadi menunduk langsung menoleh kan kepalanya.
Wanita berusia 60 tahun itu tersenyum manis. "Melihat respon kamu sepertinya kamu tidak tau ya kalau Ibu kamu punya utang sama ayahnya Sakha?"
"Utang apa yang tante maksud?"
"Jadi bener kamu engga tau apa-apa?"
"Utang apa yang tante maksud?"
"Kasihan sekali kamu, Geyana."
"Utang apa yang tante maksud?" tanya Geyana untuk ketiga kalinya. Rasa penasaran nya di buat menggebu-gebu oleh wanita itu.
"Kamu pikir siapa yang kasih modal Ibu kamu untuk buka usaha catering setelah bercerai dari ayah kamu? Uang pinjaman dari bank? Iya, ibu kamu emang pinjam uang dari bank, tapi uang itu langsung habis untuk biaya pengobatan adik kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT & SHADOW
Fanfiction"Tentang cahaya yang membutuhkan bayangan agar tidak ditelan oleh kegelapan."