Bab 10

218 40 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elo masak apalagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elo masak apalagi?"

Geyana langsung menoleh ke sumber suara dan mendapati Jaerome yang baru saja datang ke dapur. Ia terlihat sangat rapi dengan setelan kemeja dan juga jas kantor warna hitam yang ia kenakan.

"Nasi goreng. Gue bikin nasi goreng, elo mau?"

"Gue bukan tipe orang yang sarapan tiap pagi."

"Apa salahnya coba? Nasi goreng buatan gue enak tau."

Jaerome tak merespon dan memilih mengambil cangkir untuk membuat kopi hitam kesukaannya.

"Elo mau bikin kopi pagi-pagi?"

"Hmm"

"Elo bilang perut elo sensitif, kok malah minum kopi pagi-pagi?"

"Gue cuma sensitif soal makanan, kalau minuman engga ada sama sekali."

"Kok gitu?"

"Ya gitu."

Geyana dibuat heran depan apa yang baru saja dikatakan oleh Jaerome. Namun ia tak ambil pusing dan memilih untuk duduk di kursi seraya menunggu Jaerome selesai dengan kegiatannya.

"Elo yakin engga mau coba nasi goreng buatan gue?"

"Yakin."

"Nasi goreng buatan gue beneran enak loh," ucap Geyana namun tak dihiraukan oleh Jaerome. Laki-laki itu justru lebih fokus menatap Ipad miliknya sambil sesekali meminum kopi yang tadi ia buat sendiri.

"Baiklah. Biar gue sendiri aja yang makan nasi goreng nya."

"Apa kegiatan elo hari ini?"

"Entahlah."

"Kalau misalnya elo gabut elo bisa jalan-jalan di sekitar apart. Tapi pastikan hp elo aktif dan engga lowbat, jadi kalau ada apa-apa elo bisa langsung kasih tau gue."

Geyana diam sejenak sebelum pada akhirnya ia memiliki sebuah ide. "Jae, gue boleh minta izin engga?"

"Izin apa?"

"Engga jadi."

Mendengar itu Jaerome langsung menghentikan aktivitasnya dan memberikan atensi nya kepada Geyana. Wanita yang baru saja menyuapkan satu sendok penuh nasi goreng ke dalam mulutnya. Jaerome tidak langsung bertanya dan memilih menunggu wanita itu menyelesaikan aktivitasnya.

LIGHT & SHADOW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang