"Lah, udah bangun?" tanya Jaerome kepada Geyana yang sudah duduk manis di sofa ruang tamu apartemen miliknya. Wanita cantik itu menoleh dan memperlihatkan senyum manisnya."Nungguin gue?"
Geyana mengangguk. "Gue mau ikut elo beli sarapan."
"Emangnya gue mau beli sarapan?"
"Emangnya elo engga mau sarapan?" Geyana langsung membalikkan pertanyaan Jaerome dan hal itu membuatnya terkekeh. Ternyata wanita itu sudah mulai berani iseng dengannya.
Jaerome melipat kedua tangannya di depan dada. "Sejujurnya gue bukan tipe orang yang sarapan setiap pagi. Kemarin gue beli bubur itu cuma untuk formalitas aja karena elo adalah tamu di apart gue."
"Gitu ya? Jadi pagi ini elo engga mau beli sarapan?"
"Engga."
"Yaudah, kalau gitu gue aja yang beli sarapan sendiri."
Geyana bangkit dan hendak pergi namun tangannya di tahan oleh Jaerome. "Emangnya elo udah tau kawasan sekitar apart ini?"
"Belum."
"Kok sok banget mau beli sarapan sendiri? Entar kalau elo nyasar gimana?" tanya Jaerome membuat Geyana terdiam. Raut wajah wanita itu langsung terlihat lesu. Dan hal itu membuat Jaerome sedikit merasa bersalah.
"Elo tipe orang yang harus banget sarapan tiap pagi?" tanya Jaerome lagi dan dijawab anggukan oleh Geyana. Melihat hal itu ia hanya bisa menghela napasnya. Ia melepas pegangan tangannya dan kembali masuk ke dalam kamarnya.
"Dia marah?" gumam Geyana. "Tapi apa salah gue? Gue kan cuma mau beli sarapan doang."
Tak lama kemudian Jaerome kembali keluar dari kamar dengan membawa kunci mobil beserta dompetnya.
"Ayo jalan!"
"Eh?"
"Katanya mau beli sarapan?"
"Elo engga marah?"
"Siapa yang marah?" tanya Jaerome balik membuat Geyana tidak bisa menyembunyikan senyuman nya.
"Gpp, gue kira tadi elo marah."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT & SHADOW
Fanfiction"Tentang cahaya yang membutuhkan bayangan agar tidak ditelan oleh kegelapan."