"Udah kenyang?"Geyana mengangguk sambil mengipasi wajahnya dengan kipas plastik yang tadi ia beli di salah satu pedagang aksesoris.
"Sama, gue juga udah kenyang."
Geyana menoleh ke arah Steven dan tertawa pelan. Kini keduanya sedang berada di salah satu bangku taman yang letaknya tak jauh dari pasar malam. Tak ada perbincangan lebih lanjut karena mereka berdua sama-sama sedang mengistirahatkan diri dan juga pikiran mereka masing-masing. Setelah hampir 2 jam berjalan mengelilingi pasar malam, memakan berbagai macam jajanan dan juga tertawa tanpa henti membuat keduanya kelelahan.
"Ini first time gue makan hampir semua jajanan yang ada di pasar malam dalam satu malam."
"Oh ya?"
Steven mengangguk. "Biasanya gue cuma beli jajanan yang gue mau aja."
"Gitu ya."
"BTW, lebih rame mana pasar malam yang di Jakarta atau di Yogyakarta?"
"Kalau menurut gue sama-sama rame karena sama-sama ada di tengah kota. Tapi kalau di suruh pilih lebih suka mana, gue bakal jawab pasar malam yang di Yogyakarta."
"Ya karena elo orang Yogyakarta."
Geyana tertawa pelan kemudian meminum es teh miliknya. Melihat hal itu Steven langsung memanfaatkan kesempatan untuk mengambil kipas plastik milik Geyana.
"Pinjem. Bukan elo doang yang kepanasan," kata Steven sambil mengipasi wajahnya dengan kipas plastik itu. Melihat itu Geyana hanya tersenyum dan kembali menikmati es teh miliknya.
"Elo tau engga Jaerome ada dimana sekarang?"
"Di rumahnya?"
"Maksud gue, elo tau engga Jaerome ada acara malam ini?"
"Entah, gue engga tau."
"Dia engga kasih elo kabar?"
"Tadi sore dia telfon, katanya gue engga perlu masak makan malam karena dia engga jadi datang ke apart karena ada urusan."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT & SHADOW
Fanfiction"Tentang cahaya yang membutuhkan bayangan agar tidak ditelan oleh kegelapan."