Jam pulang anak PAUD sudah selesai dari tadi. Namun Geyana masih berada di salah satu kelas bersama dengan Helena, kepala sekolah sekaligus sahabat dari Jaerome."Basic ngajar elo udah ada, jadi gue engga perlu kasih penjelasan terlalu banyak."
"Ya tapi tetap aja aku harus minta penjelasan sama kamu. Karena aku ngajar di jenjang yang berbeda dari sebelumnya."
"Jangan kaku gitu deh, pake elo-gue aja. Elo kan calon istri nya Jaerome, jadi secara engga langsung elo udah jadi teman gue."
Geyana tersenyum. Sekarang ia paham mengapa Jaerome bisa sebaik itu dengannya. Karena memang dia dibesarkan dan juga dikelilingi oleh orang-orang yang baik.
"Terus elo pulangnya naik taksi atau dijemput sama Jaerome?" tanya Helena
"Di jemput sama Jaerome. Dia udah nunggu di parkiran."
"Beneran?"
Geyana mengangguk. "Dia baru aja chat, katanya udah ada di parkiran."
"Wah, bucin banget ya dia."
"Engga juga, biasa aja."
"Ck, engga percaya."
Geyana tertawa pelan kemudian berdiri dari duduknya. "Gue pulang duluan ya? Makasih banyak untuk hari ini."
"Santai aja, kita kan friend."
"Iya, kita friend."
"Sampai ketemu besok, Mrs Adinata."
"Jangan panggil kayak gitu."
Helena tertawa. "Udah sana samperin calon suami elo, ntar ngomel lagi gegara kelamaan."
"Okey deh, bye bye."
Geyana pun melangkahkan kakinya keluar dari kelas dan pergi ke area parkiran tempat mobil Jaerome berada. Sesampainya di sana ia langsung masuk ke dalam mobil dan melihat Jaerome yang sudah tidak memakai jas kerja nya. Bahkan kemeja putih lengan panjang yang ia pakai juga sudah ia gulung sampai ke siku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT & SHADOW
Fanfiction"Tentang cahaya yang membutuhkan bayangan agar tidak ditelan oleh kegelapan."